01

8 0 0
                                    


"Sesi pelantikan pengurus OSIS akan segera dimulai."

Barisan pengurus OSIS memasuki lapangan. Mereka mengikuti upacara pelantikan sebagaimana semestinya.

"Dengan ini saya menyatakan, pengurus OSIS resmi dilantik."

****

Suasana ruangan OSIS SMA Budaya Neo terasa sangat produktif. Seiring adanya awal dari periode baru, anggota pengurus OSIS terlihat sedang sibuk persiapan rapat mengenai struktur organigram kepengurusan yang sekarang diketuai oleh seorang Rendi Junaedi Huang alias Renjun.

"Oke, gak usah lama-lama. Langsung buka aja rapatnya." kata lelaki Huang yang duduk di dekat papan tulis.

Posisi mereka melingkar dengan Renjun yang duduk di dekat papan tulis didampingi oleh seorang gadis seangkatannya di sebelah kiri dan wakilnya di sebelah kanan.

"Lethe, buka!"

Rasa ingin protes muncul di benak gadis yang bernama Lethesia Adline Kirania atau yang akrab disapa Lika ketika sang ketua tidak memanggilnya dengan nama panggilannya. Namun, itu hanya buang buang waktu saja.

Akhirnya, Lika pun bersiap membuka rapatnya.

"Ekh--ekhemm.. Okay, bismillahirrahmanirrahim. Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Perkenalkan nama saya Lethesia Adline selaku moderator dan juga sekretaris, dalam rapat kali ini kita akan membahas mengenai struktur organigram. Yang akan dibahas pada rapat kali ini diantaranya penentuan Sekretaris 2, Bendahara 2, dan juga sepuluh ketua seksi bidang. Baik untuk mempersingkat waktu, rapat ini saya serahkan pada ketua saya, Rajendra Juandi Huang. Kepadanya disilahkan."

Rapat berjalan dengan lancar dan juga serius dengan pembawaan Renjun yang cukup tegas dan mudah dimengerti.

***

Waktu menunjukkan pukul 17.00. Bagi siswa biasa, jam lima sore merupakan waktu yang cukup larut hanya untuk sekedar diam di sekolah. Namun bagi para pengurus OSIS, pukul lima masih cukup siang karena rapat berjalan cukup cepat.

"Lethesia!" panggil Renjun sambil berlari kecil menuju gadis yang tengah mengikat sepatunya sambil duduk di teras depan ruang OSIS.

"Apa susahnya manggil Lika sih, Jun? Ribet banget manggil Lethesia."

Lelaki itu hanya tersenyum dengan manisnya.

"Pulang sama siapa?" tanya Renjun pada Lika.

"Hmmm.. gak tau, kenapa emang?"

Renjun merangkul bahu gadis itu, "bareng yu!!"

"Gue gak bawa helm anjir!!" -Lika

"Gue bawa dua." -Renjun.

Lika menghela nafasnya, "niat banget anjir."

"Hehehe. Biarin, yu cepetannn!! Gue pengen makan dulu nih laper."

"Ck, iya iya bawel."

Renjun dan Lika pun berjalan beriringan menuju parkiran yang terletak di halaman depan sekolah. Ketua OSIS dan sekretarisnya itu tidak terlihat seperti teman atau bahkan rekan kerja seorganisasi, tapi mereka lebih terlihat sepertii pasangan yang serasi. Malah beberapa adik kelas menganggap mereka berpacaran namun mereka enggan mengakui satu sama lain.

"Ecieeee bapak sama ibu negara gandengan mulu. Nempel terus kayak perangko." Sapa seorang gadis yang berpapasan dengam mereka di parkiran.

"Ck, ada-ada aja, mana ada bapak-ibu negara anjirr." Lika mengelak dari perkataan gadis yang bernama Yeji itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 13, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love Me or Leave MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang