Semua mata mengarah kepada seorang gadis cantik yang baru saja memasuki ruang kelas. Mereka menatap heran dengan cara berjalan gadis tersebut. Ternayata insiden kemarin membuahkan bengkak yang cukup mengganggu yang tidak akan sembuh dalam waktu semalam. Sebenarnya Yuqi sangat ingin berdiam diri di apartemenya. Akan tetapi, jadwalnya di kampus lumayan padat hari ini. Meskipun, sangat enggan pada akhirnya ia memaksakan diri untuk pergi ke kampus. Jadi, disinilah Yuqi sekarang. Berjalan dengan tertatih-tatih seraya diperhatikan oleh beberapa orang yang telah hadir pagi ini.
Beruntungnya Yuqi merupakan tipikal gadis yang tidak memikirkan anggapan orang lain. Dengan acuh tak acuh, ia melangkahkan dirinya menuju kursi di ujung kelas yang bersebelahan langsung dengan jendela besar. Ia hempaskan tubuhnya ke kursi dan langsung meletakkan kepalanya ke atas meja. Dua sahabat dekatnya, semakin bingung melihat tingkah sang gadis saat ini.
"Apa yang salah denganmu?" tanya Justin tak dapat menghilangkan rasa penasarannya.
"Aku mendapatkan kuning telur kemarin ..." Suara Yuqi begitu lirih. Ia tampak begitu lelah, bahkan gadis ini
"Really?" Keterkejutan tak bisa dihindari oleh Lily, sahabat Yuqi yang lain. Dirinya tahu, jika sahabatnya ini sudah berbicara tentang si bulat kuning, maka sesuatu hal yang tidak menyenangkan telah menimpa Yuqi sehari yang lalu.
"Kalian tahu, bahkan kuning telur kali ini sangat busuk," seru Yuqi setengah berteriak. Raut kesal, nampak tercetak jelas di wajah eloknya. Setiap mengingat kembali kejadian kemarin malam, rasa-rasanya gadis ini ingin mencincang pasangan gila tersebut.
"Se—separah itu?" tanya Lily ragu.
"Ceritakan pada kami!" perintah Justin dengan nada memaksa. Ia merasa tak enak hati, karena kemarin meninggalkan Yuqi sendirian di kampus. Justin dan Lily telah memiliki janji di luar setelah perkuliahan. Alhasil, keduanya tidak bisa menemani sahabat cantik mereka kemarin. Jadilah Yuqi mendekam sendirian di perpustakaan, bahkan hingga malam hari yang disebabkan oleh kecerobohannya tertidur di tempat gudang buku tersebut.
Yuqi menatap kedua sahabatnya dengan seksama. Sebuah cerita pun mengalir lancar dari mulut cantiknya. Tidak ada satu pun detail yang terlewatkan. Di mulai dari tertidur di perpustakaan hingga ia memergoki pasangan mesum yang menodai kesucian mata indahnya.
"Gara-gara pasangan kuning telur busuk itu, aku harus terkilir dan basah kuyup," terang Yuqi mengakhiri kisah mengenai kesialannya.
"Oh God. Kenapa kau harus lari Yuqi sayang?! Karena hal itu kau menjadi cedera seperti sekarang." Justin tergeleng-geleng mendengar cerita sahabatnya ini. Yang dirinya tahu, Yuqi tipe gadis yang cuek. Hal yang biasanya terjadi, jutrsu ia akan acuh dengan pasangan itu.
"Apa kau tidak mendengarkan ceritaku dengan seksama, Justin?!"
"Sudah kukatakan jika aku refleks melakukannya," terang Yuqi dengan sebal.
"Biasanya kau tidak peduli. Yah, meski yang kau pergoki pria dengan pria," ucap Lily diiringi sebuah kikikkan. Ia tak dapat membayangkan bagaimana ekspresi seorang Yuqi Grishamm menonton adegan live yang panas. Gadis itu, setiap menonton film yang terdapat adegan ciuman biasa saja dia sudah mengerenyit, apalagi ini ciuman dengan tingkatan yang berbeda. Dan jangan lupakan jika yang Yuqi saksikan adalah sesama jenis, pantas saja gadis itu sangat kaget.
"Saat itu, aku bahkan tidak mengerti kenapa. Namun, ada rasa takut yang menyerangku," jelas Yuqi sambil menerawang. Biasanya tubuh menghianati hati atau pun sebaliknya. Tetapi, tadi malam tubuh dan perasaannya mengirimkan sinyal yang sama. Kengerian. Ya, ada rasa ngeri yang tertahankan.
"Aku merasa, jika tidak segera pergi maka aku akan berhadapan dengan sesuatu yang menakutkan." Kedua sahabatnya saling berpandangan dan mengerenyit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Bastard
RomanceYuqi Elaine Grishamm, seorang gadis berusia 23 tahun yang tengah mengenyam pendidikan Master di salah satu Universitas Swasta bergengsi di negara adi daya. Hidupnya sangat flat dan monoton. Tidak suka mencampuri urusan orang lain dan tidak suka dica...