Don't.

621 34 1
                                    

Jangan lupa vote sebelum baca ya!

Jungkook berangkat kerja. Meninggalkan Jimin dengan kicinya di apartemen mereka. Sudah sekitar satu bulan Jungkook bekerja untuk menjadi fotografer pribadi salah satu model terkenal bernama Lee Jiyeon.

Selama satu bulan ini Jungkook merasa Jiyeon sangat gencar mendekatinya. Walaupun sang model sudah mengetahui kalau Jungkook mempunyai seorang suami. Jungkook yang awalnya merasa risih mulai memaksakan diri agar terbiasa agar dia bisa profesional.

Ternyata dengan terbiasanya Jungkook, Jiyeon semakin berani menggoda Jungkook. Terlihat seperti hari ini, Jiyeon memakai pakaian yang bisa dibilang sangat terbuka untuk pemotretannya. Dia hanya menggunakan rok pendek yang bisa dengan mudahnya memperlihatkan celana dalamnya. Bahkan untuk atasan dia tidak malu untuk hanya memakai bra.

Entah apa yang merasuki Jiyeon hari ini, pose-pose yang dia perlihatkan seperti dibuat sengaja untuk membuat Jungkook turn on. Seperti saat ini, dia sengaja untuk membuka kakinya dan meletakkan tangannya di paha bagian dalam.

Jungkook juga hanya manusia biasa, yang tentunya bisa bergairah melihat Jiyeon. Tapi Jungkook mencoba menahan dirinya. Dia tidak ingin melakukan kesalahan yang akan melukai suami manisnya.

Selagi memotret, ternyata penis Jungkook sudah menegang, dan hal itu diperhatikan sedari tadi oleh Jiyeon. Sampai akhirnya pemotretan selesai, Jungkook mengambil airnya dan duduk untuk sekedar istirahat.

Tak diduga, ternyata Jiyeon datang menghampiri Jungkook dan duduk menempel disamping Jungkook padahal disampingnya masih ada cukup tempat.

"Maaf ada apa ya mba Jiyeon?"

"Ih mas Jungkook masih suka formal aja kalo bicara. Santai aja mas, cuma ngomong sama aku juga"

Jungkook hanya senyum kepada Jiyeon, dia tidak tau harus merespon seperti apa.

"Mas, tadi aku perhatiin mas loh. Punya mas bangun, apa engga mau ditidurin? Engga sesak?"

frontal sekali bicaranya. batin Jungkook.

"Maaf mba, maksudnya gimana ya?"

"Mas Jungkook mah pura-pura engga ngerti"

"Tapi saya memang tidak mengerti mba. Lagi pula apa mba tidak ada jadwal lagi? Kan pemotretan sudah selesai"

"Engga ada, sengaja saya kosongin hari ini biar bisa berduaan sama mas Jungkook"

"Maaf mba Jiyeon, saya sudah punya suami. Dan suami saya sedang mengandung anak saya"

"Iya mas tau kok tau. Tapi, apa mas engga mau rasain punya cewe? Rasanya lebih enak dari pada sama cowo loh" Tangan Jiyeon mulai meraba paha Jungkook.

"Maaf mba tolong jangan lancang" Jungkook menggeser kasar tangan Jiyeon.

"Aw kasar. Aku suka yang main kasar gini." Jiyeon semakin berani, bahkan dia bangun dan mengunci ruangan tempat mereka istirahat itu. Dan kuncinya di lempar keluar dari bawah pintu.

Jungkook yang melihatnya pun geram. Ia tidak tau harus berbuat apa. Sementara ruangan itu sangat tertutup, tanpa jendela. Sangat tidak mungkin dia memukul Jiyeon, atau mendobrak pintu itu.

Saat Jungkook hendak berdiri dari sofa itu, dia merasa ada yang aneh dengan tubuhnya, dia merasa panas dan pusing. Jungkook terduduk kembali, dan keringat mulai pengalir di pelipisnya. Dan Jiyeon yang melihat reaksi tubuh Jungkook pun tersenyum menang. Ternyata obat perangsangnya berhasil.

"Mas Jungkook kenapa? Kok gelisah gitu?" Jiyeon mulai meraba dada dan paha Jungkook. Dan Jungkook bahkan merasa nikmat dengan sentuhan itu. Dan tanpa dia sadari dia mulai mendesah.

"Ahh" Jungkook mendesah nikmat dengan sentuhan Jiyeon.

Mendengar desahan Jungkook, Jiyeon semakin berani. Dia mulai memegang penis Jungkook yang sudah sangat tegang itu dari luar celananya. Tubuh Jungkook merespon dengan menggelinjang, tanda nikmat.

Jiyeon pun mulai melancarkan rencananya. Akhirnya imajinasi kotornya tentang ia dan Jungkook bisa terealisasikan.

Jiyeon naik ke atas pangkuan Jungkook, dengan keadaan naked. Dia menuntun tangan Jungkook untuk meremas payudaranya. Dengan tangannya yang aktif membuka baju Jungkook.

Mereka berdua sudah naked. Dengan keadaan Jungkook yang sekarang sedang menggenjot kasar mulut Jiyeon, dan Jiyeon sangat menikmati itu. Sampai akhirnya mereka melakukan penyatuan. Penyatuan yang bahkan tidak diinginkan oleh Jungkook. Tapi karena obat itu, Jungkook hanya bisa menikmati semuanya sekarang.

Sorry. [kookmin] ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang