Gak kerasa, sudah hampir dua jam mereka ngabisin waktu buat mengakrabkan diri dan brainstorming.
Setelah melewati berbagai tahap diskusi, tunjuk menunjuk, dan lempar-lemparan opini, muncul lah bahasan struktur organisasi anggota KKN kelompok 8.
Jenandra yang apes banget harus berbesar hati ditodong jadi ketua kelompok. Namanya keluar sebagai pemegang jabatan paling tinggi gara-gara ide gila Daffa untuk memilih ketua lewat line ladder shuffle. Pemilihan umum macam apa ini? Gak jelas.
Ia sudah setengah mati menolak dengan berbagai alasan klasik nan munafik kayak "Gue merasa gak capable."
Yang dijawab dengan nyolot oleh Reina "Gue merasa lo capable." Didukung anggukan Kiran, seruan setuju dari Dina, dan acungan jempol semua penghuni meja 10. Benar-benar kelompok yang gak mau ribet.
Nasib.
Jenandra memandang semua mata yang penuh bujuk rayu itu. Bukannya apa, dia hanya mikir kenapa gak pilih Banyu yang lebih keliatan 'anak organisasi', bisa juga Adit yang ternyata setahun lebih dewasa (fakta ini diketahui saat kenalan, Adit bilang gapyear tuh rasanya anjing banget) dan Jenandra menganggap Adit mungkin bisa lebih dihormati dan didengarkan, atau kenapa ketuanya gak cewek aja kayak Dina yang kelihatan mudah berbaur dengan yang lain. Jenandra itu sebenarnya cuma takut kalau teman-temannya gak benar-benar yakin sama pilihan mereka.
"Dih pilihan apaan? Orang nama gue random muncul dari ladder shuffle," batinnya.
Lain lagi cerita kalau emang nama dia lah yang diusulkan sedari awal. Agaknya Jenandra menganggap dirinya menjadi last option karena memang gak ada yang mau mengajukan diri.
Jenandra ngeri juga, memikirkan semua orang bakal ninggalin dia dengan seabrek beban ketua. Menjadikan dia tumbal dari segala tumbal penugasan KKN. Banyak takutnya pokoknya.
Akhirnya, cowok yang sedang bingung itu masih mencoba mengelak dengan dalih "Ini pertama kalinya gue jadi ketua-ketuaan anjir. Lagian apa emang lo semua percaya gue? Kayak apaan yak? Nama gue aja muncul dari undian. Terus, dari segi mana sih keliatan capable-nya?"
Semua diam. Suasana meja jadi agak sedikit awkwrd. Habis akal mereka ngebujuk Jenandra agar mau mengemban tugas. Benar juga kata cowok itu, bisa aja usulan asal mereka tadi malah menyinggung sedikit harga diri Jenandra. Padahal, bukan maksud hati mau memojokkan dan menumbalkan siapapun.
Keheningan itu awet bertahan.
Sebelum akhirnya Yirana ambil suara. Mengutarakan isi hati yang dia pendam dari tadi."Maaf ya Je, kalau ada salah kata dari bujukan kita. Cuma, aku mau bilang aja nih, semua orang akan selalu punya kali pertamanya kan Je?
Semua percaya kok sama kamu. Aku pribadi, yakin banget 'kali pertama' kamu ini bakal ngebawa kita jadi kelompok yang keren. Mau ya?"
Ah, telak.
Jenandra yang emang lemah sama cewek manis, ditambah lagi Yirana ngomongnya kayak tulus banget, plus tepukan dan seruan kawan-kawannya yang bilang setuju itu sukses bikin dia kalah. Udah gak ada lagi excuse buat menolak dan membantah.
Mungkin ini waktunya buat nyoba hal baru. Lantas ia mengangguk pasrah.
"Ya udah deh, tapi gue mohon banget kerja samanya ya?"
"Okeee mantap. Kalau gitu, gue serahin diskusi selanjutnya buat dipimpin sama ketua baru kita. Waktu dan tempat dipersilahkan." Daffa nyengir sambil sok-sokan ngasih pensil di tangannya sebagai simbolis perpindahan jabatan pemimpin forum diskusi.
![](https://img.wattpad.com/cover/256710804-288-k835534.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
KKN (Kuliah, Kerja, Nyinyinyi)
Teen FictionJiwa bertemu, menenun tawa, tersandung luka, acap kali patah, setiap hari mengunyah gundah, namun, kita semua memang mulai dari sana. This story belongs to my beloved TONGKIES, kumpulan manusia dengan tawa secerah baskara jiwa-jiwa penuh anuraga ...