2. penolakan 1

208 104 36
                                    

Harap dimaklumi jika banyak typo bertebaran 🙏

Selamat membaca:)

    "baiklah, pelajaran hari ini cukup sampai disini, jangan lupa tugas yang Miss berikan kalian kerjakan, selamat beristirahat dan selamat siang."ucap Miss Lina yang berlalu pergi meninggalkan kelas XI IPA.

Stella dan Roza sama-sama membereskan peralatan belajar nya.

setelah kejadian tadi Roza benar-benar ingin menjauhi Stella, namun sepertinya itu adalah hal yang sangat mustahil untuk Roza lakukan, mengingat keadaan mereka berdua yang duduk berdampingan membuat Stella selalu saja mengganggu Roza.

Roza yang sudah selesai membereskan peralatan belajar nya kembali duduk diam sembari memasang headset bluetooth nya kembali dan Mendengarkan kan lagu kesukaan nya bitterlove - adhito pramono.

Sedangkan Stella masih mengorek-ngorek isi tas nya entah mencari apa.

Roza sedikit memperhatikan kegiatan Stella sebentar dan setelah nya mengalihkan perhatian nya kearah lain.

   "Dimas!"teriak Stella yang memanggil nama seseorang.

Roza yang reflek menengok kearah Stella, tampak raut wajah Stella yang.... Entah lah Roza sulit mengartikan nya, senang, takut dan mungkin juga gugup bercampur jadi satu.

Stella berjalan keluar dari kursinya dengan cepat dan berlari kecil menuju seorang cowo berperawakan tinggi, rapih, dan tampan.

Perlu diperjelas, Roza adalah tipe orang yang sangat anti mencampuri urusan orang apalagi harus melibatkan dirinya.

Namun... Tanpa Roza sadari dirinya Sekarang menjadi sedikit ingin tahu apa yang dibicarakan oleh Stella, Roza memperhatikan gerak-gerik Stella yang menampakkan raut wajah sedikit kecewa dan juga menyatukan kedua tangan nya seperti memohon.

Ia memfokuskan perhatian nya kepada barang yang Stella pegang, sebuah amplop berwarna merah muda dengan gambar Teddy bear. Sepertinya bisa Roza tebak, jika itu adalah sebuah surat.

Roza menyengirt kan keningnya heran, mengapa Stella sangat ingin memberikan Surat itu, dan... Untuk siapa Stella memberikan nya, mungkin kah untuk pria itu?

Roza menggeleng kecil membersihkan otak nya yang berfikir terlalu jauh, untuk apa juga dia memikirkan urusan orang lain.

Ia memejamkan mata nya bersandar dikursi sembari menikmati lagu favorit nya lagi.

Sebuah sentuhan membuat Roza membuka kedua matanya.

    "Kekantin yuk."ajak orang yang berada di hadapan Roza, siapa lagi kalau bukan Stella.

Roza diam enggan menjawabnya, ia kembali memejamkan mata nya dan kembali pada posisi awal.

    "Za... Ayok kekantin, gw laper nih, Lo gk laper apa?" Tanya Stella yang lagi-lagi tidak mendapatkan respon dari Roza.

    "Za...ayok." rengek Stella sembari menarik pergelangan tangan roza.

Roza yang merasa risih berdecak dan menyentak tangan Stella sedikit kasar, namun ia tetap enggan bergerak dari posisi awalnya.

ROZARTHA (New Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang