7. Who is she

140 79 32
                                    

Harap dimaklumi jika masih banyak typo bertebaran 🙏

Selamat membaca:)

Siang ini seluruh anggota trexs berkumpul mendiskusikan rencana penyerang mereka.

    "Jadi gimana? Pada setuju sama saran Bagas?"tanya Artha Kepada seluruh anggota nya.

    "Kalo gw sih oke aja."jawab Robi.

    "Gw sih percaya kalo Bagas yang kasih saran."sahut ragi.

    "Kalo lo dim?"tanya Artha.

    "Gw kurang setuju."balas Dimas.

    "Kenapa?"tanya bagas dengan tatapan sedikit tak suka.

    "Pasukan draiger itu licik gas, Lo gk bisa asal belah anggota gitu aja, lo lupa kalo ketua mereka ada dua? Radit sama David sama-sama manusia licik, jadi Lo harus pertimbangin rencana Lo lagi."jelas Dimas yang membuat seluruh anggota berdecak kagum.

Tidak hanya pandai di bidang academic Dimas juga pun unggul dalam bidang non academic, tidak Salah ketua mereka, Artha, memilih Dimas sebagai wakil nya.

    "Ck, gw udah pertimbangin semua nya, Lo gk perlu repot-repot kasih gw saran lagi." Balas Bagas.

    "Gw cuma gk mau Lo salah langkah dan akhirnya Lo nyesel."ujar Dimas sembari mengambil tas punggung dan juga jaket nya.

    "Gw pamit."Dimas berlalu pergi meninggalkan markas.

Sedangkan semua anggota yang berada di ruangan itu terdiam canggung.

Artha berjalan kearah Bagas sembari menepuk pundak nya"Dimas cuma ngasih saran, dia wakil ketua trexs jadi wajar kalo dia khawatir sama anggota nya." Ucap artha ikut berlalu pergi dari ruangan itu.

Ragi dan Robi heran melihat sikap Bagas yang akhir-akhir mulai berubah.

    "Lo gpp gas?" Tanya ragi.

    "Lo oke?"tanya robi.

    "Ck, gak tau!"kesal Bagas yang ikut berlalu juga pergi dari sana.

    "Sebenernya Bagas sama dimana kenapa sih? Tumben banget tuh si codet kayak gitu."tanya robi yang heran.

    "Mungkin kebanyakan makan permen yupi kali."jawab ragi asal.

    "Itu mah elo."ujar Robi menoyor kepala ragi.

***

Hari ini kepala roza benar-benar pusing akibat tugas yang terlalu banyak, belum lagi dengan Stella
Yang mengoceh Sepanjang jam pelajaran berlangsung.

Benar-benar kepala roza ingin meledak rasanya.

Ting

Sebuah notifikasi muncul dilayar handphone milik roza, ia mengerutkan keningnya membaca pesan itu.

Adrian
Mereka butuh Lo za
Kesini secepatnya.

ROZARTHA (New Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang