⭐ Minggu Pertama ⭐

52 13 7
                                    

Nana baru tau kalau ternyata kerja sebagai manajer lebih hectic dibanding kerja kantoran! Iyasih Bang Paiz udah pernah cerita kalo kerjaan ini tuh sibuk, cuma Nana tidak menyangka kalau sesibuk ini?!

Tapi tetap saja, sesibuk apapun pekerjaan ini masih lebih baik ini dibanding kerja kantoran.

Jiwa bebas Nana lebih tersalurkan (ceileh gaya)

"gimana kak? Kerja sama artis kaget mulu gak sih?" sedari tadi seorang gadis dengan rambut sebahu sibuk bertanya kepada Nana

Nana sendiri masih sibuk memilih bahan-bahan makanan untuk stok di studio. Terakhir saat pertama kali Nana tiba di studio ia tidak menemukan bahan makanan apapun. Yang ada hanya beberapa kue dan minuman dingin.

"kaget gimana maksudnya?" Nana balik bertanya sembari menggapai beberapa susu untuk ditaruh di troli

"kaget liat mereka ganteng-ganteng banget!!"

Nana langsung mengalihkan pandangannya dan menatap gadis itu "Ryu, kerja sama artis itu gantengnya seminggu doang! Selebihnya biasa aja..." jelas Nana

"ih masa sih kak?! Engga ah, aku sering ketemu Mas Juna masih aja ngerasa dia ganteng"

"itusih karena kamu suka sama Bang Juna, buktinya aku sering sama kamu ga kaget kan? Padahal kamu artis juga"

Iya perempuan yang sedang bersama Nana ini bernama Ryujin dan ia sama seperti anak-anak 6hari yaitu artis. Bedanya Ryujin adalah kumpulan grup wanita.

"ya iyasih, tapi aku tetap menolak kalo Kak Nana bilang anak 6hari gantengnya seminggu doang!!!"

Nana menghela nafas panjang "susah deh kalo lawannya hariku, kalah..."





















"sampe dehhh... " Ryujin menepikan mobilnya di halaman luas yang tidak lain adalah studio anak-anak 6hari  "kak gue pengen banget nganter lo ke dalem, cuma gue takut ada paparazi nanti jadi masalah" ucapnya lagi

Nana mengangguk sembari membuka seatbelt "gue juga gak bisa bawa lo ke dalem sana, soalnya itu studio mereka bukan kosan pribadi gue. Tapi, terimakasih artis ibu kota udah mau nemenin gue belanja hari ini"

"kembali kasih manajer ibu kota, kerja yang bener ya biar cepet kaya" ledek Ryujin

"hahaha, asem!"

Setelah berpamitan mobil Ryujin berlalu dari pekarangan studio anak-anak 6hari. Dan tepat saat itu pula mobil lain memasuki pekarangan.

Dilihat dari tipe mobilnya, sepertinya milik Kak Satya

Nana sengaja menunggu si empunya mobil keluar, ya gak sopan aja kalo udah tau mau ada tamu tapi malah ditinggal. Walau hitungannya bukan tamu sih sebenarnya, lebih ke-yang-punya-rumah

"kan bener kak satya" gumam Nana begitu Satya keluar dari mobil

"Hai kak.. " sapa Nana ramah

Satya yang memang jarang ber-ekspresi hanya tersenyum tipis sembari berjalan menghampiri Nana. Tangannya sibuk merapikan hodie bagian belakang.

"dari belanja?" tanyanya begitu tiba di hadapan Nana

Mulutnya sibuk bertanya, tangannya sibuk mengambil dua plastik besar di tangan Nana

"eh gausah kak, gue bawa sendiri aja bisa kok! Enteng" tolak Nana menahan plastik belanjaan di tangannya

"gapapa, ayo masuk.. " ucap Satya final sembari membawa plastik itu kedalam

Nana mengekor dari belakang

"mau latihan ya kak?"

"iya"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 16, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MANAJERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang