[14] LDR Pt. 1

469 111 13
                                    

Ada yang bilang bahwa segala sesuatu di dunia ini pada dasarnya berjalan imbang. Ada bayi-bayi mungil yang lahir, ada juga jiwa-jiwa yang pergi meninggalkan orang tercinta. Ada tawa bahagia, ada pula tangis kesedihan. Ada kalanya harapan melambung setinggi langit, tapi nggak sedikit pula yang pada akhirnya harus menanggung kekecewaan.

Yin dan yang. Semuanya seimbang.

Berbulan-bulan dianugerahi rasa bahagia bersama Taehyung membuat Sooyoung agak lupa pada kenyataan kecil itu. Ia, yang sebelumnya selalu mempertahankan keseimbangan dalam hidup, menjadi agak abai dan sedikit congkak saat terus-terusan berada di atas awan. Kehadiran Taehyung yang seperti melengkapi hidup membuatnya lengah. Sooyoung sama sekali nggak menduga kalau, tentu saja, ada banyak kekecewaan yang siap menanti. Ia kira hubungannya dengan Taehyung akan terus berwarna-warni seperti pelangi.

Tapi Sooyoung lupa pelangi pasti muncul setelah hujan. Yah, pokoknya harus ada percikan air. Sooyoung gamang saat percikan itu tiba-tiba datang dalam jumlah yang lebih cocok disebut banjir bandang dan membuat pelanginya hilang.

Taehyung mendadak ditugaskan oleh kantornya untuk menangani proyek hotel bintang lima di Eropa selama satu tahun.

Sebenarnya Sooyoung nggak yakin ini bisa disebut musibah atau berkah. Kalau dilihat dari sudut pandang Taehyung, jelas hal itu adalah suatu keberuntungan dalam karir. Jika proyeknya lancar, nggak menutup kemungkinan akan ada banyak proyek lain yang mengikuti. Tentu saja Sooyoung ikut senang kalau karir Taehyung lancar. Namun, Sooyoung nggak bisa menampik kalau ia gelisah memikirkan satu tahun tanpa Taehyung.

Sebagian hatinya mencemooh, "Ah, cupu. Sebelum kenal dia juga lo baik-baik aja sendirian."

Itu benar. Tapi, setelah dua tahun bersama, Sooyoung nggak yakin hidupnya akan baik-baik saja jika Taehyung nggak ada di sampingnya. Kim Taehyung sekarang ibarat sebuah kebiasaan yang sulit dihilangkan karena sudah melekat. Lagipula, apa rasanya menjalani hubungan jarak jauh? Sooyoung belum pernah mencoba itu sebelumnya.

"Kalau gitu, ini kesempatan bagus buat nyoba, kan?" ujar Taehyung saat Sooyoung mengutarakan kegelisahan. "Aku juga nggak pernah LDR sebelumnya dan aku penasaran juga."

Sooyoung cuma bisa menatap Taehyung datar. "Kamu nggak takut hubungan kita renggang?" Karena jujur saja, hal itulah yang menjadi ketakutan terbesar Sooyoung.

Ia berkali-kali menjadi saksi mata teman-temannya yang menjalani LDR. Ada yang ditinggal lanjut sekolah ke luar negeri, ada yang berpisah karena sang pacar harus menunaikan kewajiban sebagai lelaki Korea Selatan yang sehat, ada pula yang harus berjauhan karena pasangan kembali ke kampung halaman. Semua berakhir mirip, prosesnya saja yang bervariasi.

Sooyoung nggak mau ceritanya jadi seperti itu. Tapi ia juga nggak mungkin menghalangi jalan Taehyung.

"Aku janji bakal hubungin kamu tiap hari dan pulang sesering yang aku bisa. Komunikasi kita nggak bakal berubah," ujar Taehyung saat Sooyoung mengantarnya ke bandara.

Suara Taehyung begitu tenang dan meyakinkan. Seharusnya Sooyoung nggak punya alasan lagi untuk khawatir. Namun, hatinya nggak bisa berhenti rusuh. Walaupun punggung Taehyung sudah menghilang di balik gerbang keberangkatan internasional Bandara Incheon, walaupun Taehyung langsung menghubunginya begitu sampai di hotel, walaupun secara ajaib mereka sudah melewati dua bulan pertama dan Taehyung menepati janji untuk menghubungi nyaris setiap malam, Sooyoung tetap nggak bisa merasa tenang.

Sooyoung sadar kalau ia butuh Taehyung selalu di sisinya, secara fisik selalu bisa dilihat serta dirasakan kehadirannya.

Sooyoung rasa, inilah kesulitan paling awal yang harus dihadapi oleh semua pasangan yang berhubungan jarak jauh: rasa posesif yang perlahan membutakan logika dan menggerogoti cinta. Meskipun begitu, Sooyoung nggak mau kalah pada perasaan konyol itu. Ia yakin bisa melewati hubungan jarak jauh ini dengan kepala dingin. Anggap saja ini fase baru dalam hubungan percintaannya dengan Taehyung; salah satu fase yang akan membuat mereka semakin dewasa.

CHUSEOK BLISS - VJOY [FIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang