25 Years Later. . . . . . . . .
CHAPTER 1: THE GRADUATION
MILITARY ACADEMY OF PRONTERA
10.15 a.m
Terdengar suara riuh rendah di Aula Utama, hari itu ada sekitar 3000 siswa Akademi Militer Prontera yang akan diwisuda. Mereka terdiri dari Divisi Penyerang/Knight dan Divisi Pertahanan/Defender. Dengan wajah berseri-seri ditambah lagi dengan baju zirah mereka yang mengkilap, mereka terlihat berwibawa dan terpancar aura Ksatria-nya. Beberapa siswa nampak gelisah tak sabar menunggu mulainya acara, sedangkan sisanya ada yang mengobrol, ada yang sibuk merapikan baju zirahnya maupun menggosok pedangnya, namun ada pula yang saling ‘perang melempar kertas’ , mengisi TTS, makan camilan, tidur, bahkan ada pula yang main kartu tak lupa dengan taruhannya.
Tiba-tiba pintu Aula Utama terbuka lebar dan tampaklah seorang Defender tinggi besar yang berdiri tegap, dialah Sang Kepala Akademi. Ia menyapukan pandangannya dengan tajam ke seluruh ruangan, seketika para siswa yang ribut dan ‘berbuat aneh-aneh’ terdiam membeku di tempat duduk mereka masing-masing. Sang Kepala Akademi pun melanngkah masuk di ikuti para staff guru akademi yang berprofesi serupa, yaitu Knight & Defender. Rombongan itu pun menuju meja panjang yang menghadap ke arah para siswa dan mengambil posisi duduk masing-masing. Lalu salah seorang guru berdiri, “Acara Wisuda Akademi Militer Prontera angkatan ke-500 akan segera di mulai.” ujarnya membahana. Sontak para siswa sibuk merapikan baju mereka, menyisir rambutnya, dan mencoba terlihat setampan mungkin.
Tapi, ada satu siswa ehm tepatnya siswi yang lebih tenang daripada siswa-siswa lain, dan ia lebih menarik perhatian karena ia adalah satu-satunya wanita di ruangan itu. Ia menguap pelan dan mengikat kembali rambut coklatnya yang panjang sepunggung ke belakang, lalu ia kembali menyender di bahu Knight di sampingnya untuk melanjutkan tidurnya sedangkan Knight itu tampak kesal dengan ulah si gadis.
“Jun tolong jangan tidur lagi, aku sudah capek jadi sandaranmu tahu!” omelnya.
“Mmmm……nanti Keith 5 menit lagi, aku benar-benar mengantuk…….”gumam Jun pelan seraya menatap Keith dengan tatapan memelas, lalu ia kembali menutup matanya untuk kembali ke alam mimpi.
“JUUUNN!!! BANGUN!!!” ujar Keith setengah berteriak sambil mendorong kepala Jun yang menyender di bahunya.
Jun yang setengah sadar menjadi oleng dan hampir jatuh dari kursinya, namun untunglah Keith menarik tubuh Jun tepat pada waktunya. Sementara itu, pemanggilan nama siswa untuk diwisuda ternyata telah di mulai. Dan sesaat lagi adalah giliran Divisi Knight, Jun dan Keith pun turut berbaris di barisan siswa-siswa Divisi Knight.
Wisuda di sini bukanlah dengan memakai toga seperti wisuda universitas pada umumnya. Tapi wisuda para knight dan defender ini ditandai dengan tiap siswa Knight dipasangkan Jubah Kehormatan berwarna coklat sedangkan untuk siswa Defender dipasangkan Jubah Kehormatan berwanna ungu dan untuk siswa-siswa berprestasi selain mendapat jubah tersebut, mereka juga mendapatkan lencana kecil bergambar pohon Yggdrasil (baca: Iggdrasil) lambang dari Kerajaan Rune Midgard sebagai penghargaan dari Kerajaan atas kerja keras mereka.
Tak terasa barisan knight yang di wisuda semakin pendek. Sebagian besar dari mereka telah duduk di kursi mereka masing-masing, begitu pula dengan Jun & Keith. Wajah Keith berseri-seri dan tak henti-hentinya menyentuh ‘Jubah Baru’-nya itu, hingga sesekali ia mengibaskan jubahnya itu ketika berjalan menuju tempat duduknya.
“Huuu…gaya!” canda Jun seraya meleletkan lidahnya ke arah Keith. Sedangkan Keith hanya cengengesan menatapnya.
“Hei, baru kali ini kan aku punya jubah sebagus ini, apalagi ini adalah lambang kita telah resmi menjadi seorang knight,bukan?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Ragnarok Online (R.O) Story
FanficJun satu - satunya gadis yang baru saja lulus dari Akademi Militer Prontera tiba - tiba mendapat misi yang agak aneh dari Raja Tristan III, yaitu mengantar surat. Sebuah pekerjaan yang tidak biasa karena siapa pun tahu Petugas Pos Istana merupakan o...