Revisi dari Chapter 2 sebelumnya : On His Majesty's Order
Jarak antara Istana dengan Akademi Militer Prontera memang tidak terlalu jauh, hanya terpisah beberapa blok saja. Namun entah mengapa langkah kaki Jun terasa berat menuju istana, peluh pun tak henti menetes dari keningnya. Ia benar-benar khawatir apa yang akan terjadi nanti ketika ia berada di hadapan seorang Pemimpin Rune Midgard, seperti Raja Tristan III.Apalagi beredar rumor di kalangan masyarakat bahwa Baginda Raja merupakan pribadi yang sangat tegas dan cukup temperamental. Ia takut jika pemanggilannya itu karena ia melakukan suatu kesalahan sehingga harus dihukum. Mengingat reputasinya di Akademi yang sebenarnya cukup baik, tapi cukup buruk pula. Ia dikenal sebagai siswi yang pandai dan sangat berbakat, dan juga sangat jahil tentunya. Entah sudah berapa guru yang ia permainkan, dan ia melakukan itu karena banyak alasan, seperti karena penjelasan sang guru terlalu sulit dimengerti, atau guru tersebut sangat sombong dan menyebalkan, atau ada juga yang Jun sebut sebagai guru “tukang makan gaji buta”, hmm kalian tentu tahu guru macam apa itu (itu lho, guru yang hanya masuk kelas beberapa menit hanya untuk memberi tugas lalu menghilang entah kemana dan setelah dicari ternyata ia malah asyik membaca koran, atau ‘bergosip’ ria dengan staf guru lainnya di ruang guru).
Di depan Gerbang Istana, terbersit rasa ragu dalam dirinya untuk memasukinya. Namun, ia membuang jauh-jauh prasangka tersebut dan melangkahkan kakinya dengan mantap ke dalam gerbang.Jun terkesima memandang istana yang sangat megah di hadapannya, dengan nuansa bangunan berwarna biru-putih dan dinding-dinding batunya yang kokoh. Terdapat pula dua patung Ksatria penjaga yang besar dan menjulang tinggi, yang terletak di kedua sisi pintu masuk istana. Sedang asik-asyiknya memandangi istana di hadapannya, tiba-tiba ada seorang gadis yang menjerit padanya, “GYAAA!!!! AWAAASS!!” tepat saat Jun berbalik...BRUUAAAKKK! Jun ditabrak oleh seorang gadis yang membawa gerobak kecil di belakangnya. Jun tersungkur ke tanah, dan gadis bergerobak itu ikut terjatuh lalu menindih Jun. Namun ia segera bangkit dan membantu Jun berdiri.
“Astaga, nona maafkan aku ! Aku benar-benar tidak melihatmu berdiri di sini...Maafkan aku, maafkan aku...” gadis itu meminta maaf pada Jun seraya membungkuk berkali-kali.
“Sudahlah, tak apa-apa... hentikan..” Jun tersenyum kalem pada gadis di depannya itu, yang akhirnya ia menghentikan aksi ‘membungkuk berkali-kali’-nya itu.
“Ah aku tak yakin kau baik-baik saja! Tunggu sebentar..” gadis itu mencari-cari sesuatu dalam tasnya. Sementara gadis itu sibuk membongkar tasnya, Jun memperhatikan gadis itu dari atas ke bawah. Rambutnya berwarna hijau toska dengan panjang sebahu, wajahnya manis dan sepertinya ia lebih muda daripada Jun, terdapat lambang botol potion yang dililiti oleh tanaman sulur dengan latar belakang pohon Yggdrassil dan dibingkai oleh garis tepi pentagon (segi lima) berwarna perak yang tersemat di bajunya, nampaknya gadis itu salah seorang murid Akademi Alchemist . Akhirnya gadis itu menemukan barang yang ia cari, sebuah Red Potion, yaitu cairan berwarna merah hasil ekstraksi Red Herb dalam botol kaca kecil yang berkhasiat sebagai penyembuh.
“Ini untukmu.” Gadis itu menaruh Red Potion itu dalam gengaman Jun,
“Eh, tapii....” Jun ingin menolaknya namun gadis itu menatapnya dengan tatapan sudah-terima-saja, maka dengan terpaksa Jun tersenyum berterima kasih pada gadis itu dan menerima Red Potion itu.
“Aku benar-benar menyesal telah menabrakmu tadi. Sungguh itu salahku karena terlalu terburu-buru....” ujar gadis itu sambil memunguti barang-barang dari gerobak kecilnya yang terhambur di sekelillingnya.
“Tenang saja, itu tadi hanya kecelakaan, aku tahu kau pasti benar-benar memiliki urusan yang sangat penting hingga kau terburu-buru seperti itu,” Jun ikut memungut barang-barang gadis itu, yang rata-rata berupa botol-botol potion kosong maupun berisi dan beberapa bagian tumbuhan seperti akar-akaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ragnarok Online (R.O) Story
FanficJun satu - satunya gadis yang baru saja lulus dari Akademi Militer Prontera tiba - tiba mendapat misi yang agak aneh dari Raja Tristan III, yaitu mengantar surat. Sebuah pekerjaan yang tidak biasa karena siapa pun tahu Petugas Pos Istana merupakan o...