Akhir-akhir ini, Kihyun dan Changkyun sering mengabiskan waktu sarapan bersama dikediaman Hyunwoo. Kihyun juga lebih sering mengunjungi rumah mereka, begitu pun Hyunwoo. Keduanya seperti saling bergantian untuk pergi mengunjungi satu sama lain. Dan jujur saja itu membuat Jooheon dan Changkyun senang sekaligus bingung. Senang karena mereka bisa bertemu lebih sering diluar sekolah, dan bingung karena sepertinya kedua orang dewasa itu akan membuat hubungan mereka lebih serius.
"Bagaimana ini?" tanya Jooheon lemas. Remaja tanggung bermarga Lee itu menyandarkan kepalanya dimeja.
"Biarkan saja. Biarkan mereka dengan urusan mereka dan kita dengan urusan kita."
Jooheon menegakkan kepala mendengar jawaban santai kekasihnya, kemudian kembali bersandar karena sadar apa yang dikatakan Changkyun ada benarnya.
"Tapi jika mereka menikah, bagaimana bisa aku menikahimu? Aku juga tidak ingin menjadi paman tirimu, kau kekasihku dan harus menikah dengan—AW!" Jooheon mengusap lengannya ribut sesaat setelah Changkyun mencubitnya. Kulitnya terasa panas.
"Kenapa mencubitku?" Tanyanya tak terima.
"Kau berisik! Jika kau jadi pamanku, kita akan tinggal serumah. Untuk apa menikah?" Changkyun menyandarkan kepalanya pada pundak Jooheon yang duduk disampingnya.
Jooheon mendengus tidak suka, apa yang dikatakan Changkyun memang ada benarnya, tapi tetap saja itu semua tidak boleh terjadi. Jooheon tidak akan pernah bisa membayangkannya, bagaimana jika mereka putus nanti tapi masih harus tinggal serumah? Atau mungkin mereka menikah dengan orang lain?
Astaga, Jooheon tidak sanggup bahkan hanya untuk membayangkannya saja.
"Jangan berpikir terlalu jauh Joo, kita saja belum lulus."
Jooheon menarik kepala Changkyun agar bersandar didadanya, sedangkan yang dipeluk menyamankan kepalanya disana. Mereka sedang berada di perpustakaan sekolah, tidak terlalu ramai karena ini masih jam pelajaran, hanya ada beberapa anak teman sekelas mereka.
"Hei, jangan pacaran disini! Ini perpustakaan!" Hoseok tiba-tiba saja datang dan merusak suasana.
"Pergi sana! Mengganggu saja!" Dan dengan teganya Jooheon mengusir sahabatnya itu.
Hoseok menyebikkan bibir, tapi anak itu tak juga berpindah dari sana.
"Aku bosan." Kata Hoseok tiba-tiba.
"Jika bosan, temui saja kekasihmu. Kau juga biasanya kan bolos." Kata Jooheon.
Hoseok memutar matanya malas. "Ayo pergi ke kantin." ajaknya.
Jooheon melirik Changkyun, meminta pendapat dari sang kekasih.
"Ayo!" Ujar Jooheon setelah mendapat anggukan persetujun dari Changkyun.
Mereka bertiga segera berdiri, berjalan mengendap-ngendap keluar dari perpustakaan. Sudah lah, lagi pula Jooheon ingin merasakan bolos sesekali.
Jooheon menghela nafas lega begitu dia berhasil kabur dan melihat pintu kantin, maklum ini adalah kali pertamanya bolos. Berbeda dengan Changkyun, semenjak kejadian itu bolos adalah hal yang selalu dia lakukan.
"Hei! Sini!" Seseorang berterik sambil melambaikan tangan begitu mereka sampai di pintu kantin.
"Kenapa dia ada disini?" Tanya Jooheon saat melihat Hyungwon sudah berada dikantin dengan empat minuman dihadapannya.
"Tentu saja karena aku yang memintanya!" Jawab Hoseok angkuh dan segera berlari menghampiri sang kekasih.
Jooheon menggenggam tangan Changkyun, menyusul Hoseok yang kini sedang merangkul kekasihnya. Lelaki itu bahkan mengecup pipi Hyungwon tanpa malu, dan anehnya Hyungwon biasa saja.
YOU ARE READING
HOLD ME TIGHT [JOOKYUN Complete]
FanfictionHanya karma manis yang menimpa sang Playboy sekolah, Lee Jooheon. AU! School life Jookyun Area