Jooheon menatap sebal Changkyun yang duduk di kursi panjang, memegangi pipinya yang terasa nyeri akibat pukulan Changkyun yang tidak bisa dibilang pelan. Badan Changkyun memang kecil, namun pukulannya bukan main-main. Beruntung hanya memar yang didapat Jooheon, jika tidak Jooheon bersumpah akan melaporkan Changkyun pada polisi dengan tuduhan penganiayaan.
"Wajah tampanku," ringis Jooheon.
Sedang Changkyun di sebrang sana terlihat tenang seolah tidak terjadi apa-apa, pemuda itu tak menunjukkan ekspresi apapun. Dan hal itu membuat Jooheon semakin membenci Changkyun.
"Aku telah memanggil wali kalian, mereka sebentar lagi sampai di sini." Minhyuk memasuki ruangan dengan secangkir kopi ditangan kanannya, sebelah tangannya yang lain masuk ke dalam saku celana.
Jooheon membelalakkan mata bulatnya, seketika dia panik. "S-Saem, Anda seharusnya tidak menghubungi Hyunwoo Hyung."
Minhyuk menggeleng tak setuju, "Berkelahi disekolah adalah hal yang fatal, terlebih kalian merusak jam pelajaran saya"
Jooheon menunduk resah, bisa gawat jika sampai kakak lelakinya yang galak itu tahu ia membuat masalah. Padahal di sini Jooheon-lah korbannya, karena seingatnya ia tidak melakukan hal yang salah pada Changkyun. Jooheon hanya bertanya dan mencoba untuk lebih ramah, namun Changkyun malah memukulnya. Ini semua jelas salah Changkyun!
Brak
Pintu dibuka secara kasar, membuat semua penghuni di ruangan itu menatap horor pelaku penggebrakan pintu dan...
"Ya! Bocah nakal, bukankah sudah kukatakan untuk tidak membuat masalah hah?"
"Aaww... a-ampun Hyung." Jooheon sedikit berjengit saat telinganya ditarik dengan tidak berperikemanusiaan oleh Son Hyunwoo—kakak Jooheon hingga memerah.
Minhyuk yang kembali melihat adegan kekerasan di depannya segera memisahkan Hyunwoo dan Jooheon. Changkyun tetap pada posisinya, menatap tanpa minat pada pergulatan ketiga orang di sampingnya.
Minhyuk berhasil menghentikan aksi brutal Hyunwoo setelah berhasil menarik pemuda itu menjauh dari Jooheon. Jooheon, anak itu merasa jika hari ini adalah hari sialnya. Sudah jatuh, tertimpa tangga pula. Batin Jooheon nelangsa.
Hyunwoo mendengus kesal, ia memberontak dari cekalan Minhyuk kemudian duduk di samping Jooheon. Mata sipitnya menatap Jooheon tajam, membuat anak itu semakin mengkerut ketakutan.
"Maaf Tuan, tapi ini sekolah. Anda dilarang melakukan tindak kekerasan di sini." Minhyuk berusaha memberi pengertian, sudah cukup dirinya dibuat malu karena ulah Jooheon dan Changkyun, jangan lagi ditambah dengan tindak kekerasan yang dilakukan Hyunwoo pada Jooheon.
"Maafkan aku Saem, tapi aku harus memberi pelajaran pada bocah nakal ini!" tubuh Jooheon sedikit terdorong kebelakang saat Hyunwoo dengan teganya mendorong jidat Jooheon.
Jooheon mengerucutkan bibirnya sebal, ia tahu jika setelah ini ia tidak akan selamat.
"Ya! Lee Jooheon apa yang sudah ka—"
Klek
"Maaf, saya terlambat."
Seorang lelaki dewasa bertubuh kecil dengan wajah lembut berpenampilan rapi memasuki ruangan, memotong omelan Hyunwoo. Jooheon menatap ke arah pintu penuh binar, lelaki berparas cantik itu telah menjadi malaikat penolongnya dari iblis bernama Son Hyunwoo.
'Aku mencintaimu paman, semoga Tuhan selalu memberkatimu.' mata Jooheon berbinar menatap lelaki cantik yang kini sedang menutup pintu ruangan.
"Daddy!" Changkyun menghambur ke dalam pelukan lelaki cantik itu.
"K-Kihyun."
Jooheon menyerit heran saat kakaknya memanggil lelaki cantik yang kini masih berdiri di pintu.
YOU ARE READING
HOLD ME TIGHT [JOOKYUN Complete]
FanfictionHanya karma manis yang menimpa sang Playboy sekolah, Lee Jooheon. AU! School life Jookyun Area