49 || Otak Baja

5 0 0
                                    

Judul: Otak Baja
Genre: Humor
Penulis: Muqodimatul Ainia

Namaku Dani, pagi ini aku bersama teman-temanku sedang berkumpul becanda gurau di warung kopi. Sambil menikmati suasana pagi yang cerah dan meminum secangkir kopi 'tak terasa kita mengobrol dengan santainya.

"Eh ... kalian tau nggak kopi apa yang manis banget?" tanya salah satu temanku yaitu Riyan.

"Kopinya dikasih gula 'kan manis," jawab Bagus.

"Salah," tegas Riyan.

"Apaan coba?" tanyaku penasaran

"Ko pinang dirinya saat ini juga, haha ... haha ...." tawa Riyan terbahak-bahak.

"Wah bagus juga 'tu," jawabku.

"Iya ada apa? Kenapa kamu panggil namaku Dan?" tanya Bagus.

"Maksudnya tebakannya si Riyan bagus, bukan Bagus nama kamu, dasar bambang," jawabku kesal.

"Bambang Siapa lagi tuh? teman baru kita? kok aku nggak dikenalin sih," tanya Bagus. Karena memang Bagus itu susah buat mencerna pembicaraan dan itu yang membuat aku dan Riyan kesal.

"Haduh ... dasar otak baja," celetuk Riyan.

"Emang otak ada bajanya? kok aku baru tau," tanya Bagus kembali.
Rasanya ingin sekali aku dan Riyan memukul kepala si Bagus dengan sapu, tapi masih nggak tega.
Akhirnya aku coba menjelaskan.

"Oke, mumpung aku lagi baik hati nih, aku jelasin. Maksud otak baja itu otaknya susah banget dimasukin kata-kata baru gitu. Nah, arti baja itu cuma sinonimnya atau kata gantinya."

"Paham 'kan Gus?" tanya Riyan.

"Nggak."

"Ih ... kayaknya bahasaku udah level tingkat dewa deh buat si Bagus," ucapku Sambil tersenyum sinis.

"Emang kamu tau bahasa yang dipakai sama dewa-dewa Dan?" tanya Bagus lagi.
Suasana pagi yang cerah menjadi tidak nyaman lagi untuk dinikmati, akhirnya sambil merasa kesal aku dan Riyanpun pergi meninggalkan Bagus, Karena sudah tidak tahan berada di warung itu.
"Kalian mau kemana? tungguin dong."
kita tidak menghiraukan ucapan Bagus dan langsung pergi menjauh meninggalkannya.

[]

Galeri Karya BagaskaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang