Selamat membaca ^^
__________________________________
Cafe bernuansa coklat muda ini sedang sepi, tidak seperti biasanya. Seorang wanita dengan dress merah di atas lutut itu mengundang perhatian pekerja dan beberapa pengunjung cafe karna polesan make up di wajahnya yang terlihat tebal? Aneh? Entah lah.
Pria di hadapan wanita ini hanya bisa menahan tawanya, ia tidak mau membuat wanita itu merengek dan memukulnya nanti. Jadi, pria bertopi ini diam saja sambil meminum sedikit chocolate frappe miliknya.
Kota Daegu sedang hujan lebat sekali, suhu mencapai 20 derajat celsius sekarang. Mana lagi wanita bergaun merah ini tidak membawa jaket, walau gaunnya berlengan tetap saja akan terasa dingin.
"Kalau rasa risih, hapus aja itu make up-nya." Yoongi, si pria bertopi mengulurkan tangannya berusaha memberi wanita ini sapu tangan.
"Huff, jelek banget, 'kan? Ck, emang dasar aku gak bisa dandan kayak cewek di luar sana."
Yoongi menyunggingkan senyum manisnya, terlihat sangat tulus. Matanya menatap lekat manik wanita di hadapannya.
"Siapa bilang kamu jelek? Tapi, hari ini kamu gak kayak Choi Ji-hyun yang biasanya. Sedikit terlihat memaksakan sesuatu gitu," ucap Yoongi berusaha jujur.
Jihyun tidak menjawab, dia sedang sibuk menghapus make up-nya sambil berkaca di kaca kecil yang ia bawa.
"Ah, apa kamu lagi suka sama seseorang, ya? Jadi, hari ini lagi belajar dandan? Hei, kasih tau aku siapa orangnya?" tanya Yoongi antusias.
Jihyun menghela napasnya panjang, menatap Yoongi cukup lama lalu lanjut menghapus make up.
Sebenarnya tidak ada yang harus dirahasiakan antara mereka berdua. Ternyata ego jauh lebih mendominasi. Mereka berteman sudah cukup lama, sejak awal masuk sekolah menengah pertama dan kini mereka sudah dewasa, sudah sama-sama tamat sekolah.
"Yoon, aku sukanya samamu!" gumam Jihyun dalam hati.
"Kapan hujannya berhenti, sih?" tanya Yoongi entah kepada siapa sambil menatap ribuan air yang tumpah mengenai jalanan.
Yoongi menyeruput setengah chocolate frappe-nya, mereka berdua larut pada pikiran masing-masing. Ji-hyun sebenarnya hanya pura-pura sibuk dengan ponsel.
"Tau kayak gini mending kamu bawa mobil tadi, Yoon."
Yoongi mengangguk membenarkan ucapkan Jihyun. Semakin malam bukannya semakin reda, cafe juga akan segera tutup.
"Gimana, Yoon? Aku udah ngantuk," ucap Jihyun setelah mengusap beberapa kali matanya.
"Kamu pulang naik taksi aja? Aku mah gak apa basah," usul Yoongi tidak cemerlang.
Bagaimana bisa, Jihyun pulang dalam keadaan kering dan Yoonginya basah kuyup. Jihyun yang keras kepala tidak setuju.
"Huh, ide macam apa itu? Aku datang ke sini sama kamu, jadi pulangnya juga." Jihyun melirik jam di tangannya. "Pokoknya tanggung jawab, antar ke rumah."
Ide gila siapa ini, kini mereka berdua menerobos hujan tanpa jas hujan. Ya, mereka berdua sudah sangat basah. Yoongi menolak sebenarnya, tapi bila Jihyun kekeh dengan ucapannya tidak ada yang bisa membantah.
Rumah Jihyun tidak terlalu jauh jadi hanya melewati jalan besar lalu beberapa belokan dan sebuah lampu merah mereka sampai.
"Yoon, sampai rumah nanti langsung mandi terus minum air hangat," ucap Jihyun dibalas anggukan dari Yoongi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Cerpen - BTS ✓
Short StoryBuku ini aku buat untuk bersenang-senang saja. Semoga kumpulan cerita di dalam dapat menghibur kalian di masa pandemi ini. Sehat terus, kalian!