🦋
🦋
🦋
🦋
🦋
🦋
🦋
Sebulan yang lalu, Jimin telah meminang seorang wanita cantik.
Wanita beruntung itu bernama Yaejin.
Wanita manis ini telah berubah marga; yang dulu Lee menjadi Park. Nyonya Park."Jimin, sarapan dulu," ajak Yaejin.
"Tapi aku sudah terlambat, sayang," tolak Jimin dengan lembut.
"Ah, aku tidak perduli. Lagi pula yang buat terlambat siapa? Itu kan kau sendiri yang terus menggangguku pagi ini," cerocos Yaejin panjang.
"Baiklah baiklah, istriku ini cerewet sekali." Jimin mengusap lembut pipi istrinya.
"Kau ini. Sudah ayo makan sarapannya." Lihat pipinya memerah.
"Uhh, menggemaskan sekali." Jimin lagi lagi mencubit pipi itu.
Dengan segera Jimin duduk dan makan sarapannya dengan lahap. Setelah usai ia pergi ke kantor untuk bekerja.
"Jangan ke mana mana selagi aku pergi kerja. Aku tidak ingin ada pria lain yang melirik mu, mengerti!"
"Suami ku ini sangat posesif sekali, aku tidak akan ke mana mana. Lagi pula seorang Park Jimin kenapa harus takut kalau istrinya dilirik orang lain, istrinya ini tidak akan pernah berfikir untuk selingkuh," ucap Yaejin lalu memberi kecupan singkat di pipi Jimin.
"Kenapa ciumnya di sana? Aku mau di sini." Jimin menunjuk nunjuk bibirnya.
"Dasar mesum! Apa belum cukup yang tadi pagi!" Yaejin memukul pelan lengan Jimin. "Sudah pergi sana, tadi katanya sudah terlambat."
***
Drrrtttt....
"Yoeboseyo?" ujar Yaejin setelah mengangkat telfon dari nomor asing.
"Ini aku, Jimin."
"Ini nomor kantor? Kenapa kau menelponku. Ada yang tertinggal?"
"Tidak tidak, aku hanya merindukanmu."
"Yak, belum ada 2 jam kau pergi, dan sudah bilang rindu! Dasar, kan kita bisa bertemu lagi nanti."
"Galak sekali, 2 jam itu waktu yang sangat lama."
"2 jam itu sebentar Jimin," Yaejin membantah.
"Aku tidak peduli, aku akan pulang sekarang. Tunggu aku ya, sayang."
Jimin mematikan sambungan telponnya.
Dasar bantet, aneh aneh saja, batin Yaejin. Ia terkekeh dengan tingkah suaminya itu.
Seperti yang Jimin bilang tadi, ia akan pulang. Melepas rindu dengan istrinya yang padahal mereka baru berpisah 2 jam.
"Yaejin, buka pintunya."
Yaejin terkejut, ia pikir tadi itu hanya pura-pura. Tapi nyatanya ia benar pulang ke rumah.
"Eoh, dia benar-benar pulang." Yaejin menepuk jidatnya.
Segera Yaejin membukakan pintu untuk Jimin.
"Kau ... Kau benar pulang? Astagah Park Jimin. Lalu siapa yang mengerjakan tugasmu di kantor? Kau ini." Seperti biasa, Yaejin yang cerewet.
"Syuuttt, istriku ini suka sekali berbicara, hmm."
Jimin memajukan wajahnya ke wajah Yaejin.
Yaejin reflek menutup mata, wae?"Ah, sepertinya aku tadi membawa martabak." Jimin menarik lagi wajahnya menjauh lalu mengambil martabak itu dari dalam mobilnya.
"Huh." Yaejin kesal, apa karna dia sudah ber-ekspetasi hal yang, ah sudahlah lupakan saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Cerpen - BTS ✓
Short StoryBuku ini aku buat untuk bersenang-senang saja. Semoga kumpulan cerita di dalam dapat menghibur kalian di masa pandemi ini. Sehat terus, kalian!