"Pak, saya mohon penuhi keinginan saya, saya tidak dapat mengurus putri saya lagi" keluh ayah cyra yang sepertinya sedang memohon kepada seseorang didepannya.
"Pak jangan seperti ini, bangunlah" ucap pria paruh baya itu
"Baiklah ini demi persahabatan kita, saya pasti memenuhi keinginan terakhirmu, sobat" lanjut pria itu yang sepertinya tidak tega melihat keadaan kawannya yang begitu kacau.
Setelah mendengar perkataan kawannya yang sangat menenangkan perasaannya, ayah cyra langsung memeluk hangat tubuh pria itu.
"Terimakasih kawan, terimakasih sudah mau membantuku"
"Tidak perlu, kau yang sudah banyak membantuku, aku berhutang budi padamu" ujar pria itu, sambil membalas dekapan ayah cyra.
Setelah beberapa menit saling berpelukan layaknya kawan lama, seseorang langsung menyela nya, yang membuat mereka melepaskan pelukannya.
"Ayah, aku berangkat dulu ya" Ujar si namja yang sepertinya putra dari pria paruh baya itu.
"Eh, ini dia pak putra saya"
"Sangat tampan kawan, mirip denganmu"
Namja itu hanya tersenyum tipis mendengar pujian dari ayah cyra, sambil sesekali merotasikan bola matanya.
-
-
-
Ceklek
Pintu terbuka memperlihatkan sang ayah yang memasuki apartemen tempat ia tinggal bersama putri kecilnya, cyra.
"Ohh ayah udah pulang" sambut hangat cyra yang begitu senang ia pulang.
Ayah cyra cuman bisa tersenyum mendengar perkataan putrinya yang begitu menenangkan hatinya.
"Cyra, ada yang mau ayah bicarakan" Ucap sang ayah, yang membuat cyra kebingungan.
"Ada apa ayah? Aku di skors lagi?" Tanya cyra
Sang ayah menggeleng, bukan itu yang mau dia katakan.
"Duduk dulu nak"
Dengan cepat cyra duduk disebelah kanan sang ayah.
"Kamu tau kan kita berasal dari keluarga apa?" Ucap sang ayah
Cyra menganggukkan kepalanya
"Ayah tidak punya uang lagi cyra, ayah sudah coba meminjam kepada adik ayah, tapi tetap saja mereka enggan untuk meminjamkannya kepada ayah"
Cyra cuman bisa diam mendengar tutur kata sang ayah, dia sudah sangat paham apa yang dikatakan oleh ayahnya.
"Dan sebenarnya cyra.."
Perkataan ayahnya berhasil membuat cyra mendongak menatapnya.
"K-kenapa?" Cyra sedikit khawatir dengan apa yang akan dikatakan ayahnya.
"Ayah tidak sanggup lagi mengurusmu nak" Tutur sang ayah, berhasil membuat cyra kaget setengah mati.
"Ayah sudah yakin dengan keputusan ayah, kamu akan ayah nikahi dengan anak teman ayah" Jelas sang ayah
Mata cyra semakin membelalak begitu mendengar perkataan ayahnya yang begitu jelas terdengar ditelinganya.
"Apa ayah lupa dengan umurku?" Lirih cyra terisak
"Ayah tau nak, ayah tau, maafkan ayah" Ucap sang ayah mencoba mendekap tubuh putrinya itu.
"ENGGA!" Teriak cyra
Dibanting lah remote tv yang berada tepat didepan cyra. Hatinya hancur mana kala mendengar perkataan ayahnya.
Apakah dia lupa dengan umurnya, mana mungkin ia menikah, mana ada lelaki yang mau menikah dengan gadis berusia 15 tahun.
"KENAPA GA JUAL AKU AJA HAH?!" Teriak cyra yang berhasil membuat ayahnya terkejut mendengar tutur kata putrinya.
"AKU MASIH PUNYA MIMPI!!"
"APA AYAH LUPA?!"
Hati sang ayah menjadi sangat sakit mendengar perkataan putrinya.
Dipeluk lah tubuh mungil putrinya itu."Maafin ayah, ayah tidak mau kamu menderita"
Cyra tidak bergerak seakan-akan tubuhnya terkunci oleh dekapan ayahnya.
"A-aku harus bagaimana ayah..." Lirih cyra terisak
Sang ayah semakin mempererat pelukannya, mungkin ini pelukan terakhirnya bersama putri kecilnya.
"Kamu sudah dewasa cyra, dan ini saatnya" Ujar sang ayah dan membuat cyra semakin menangis terisak dipelukannya.
"Kamu bisa melakukan ini demi ayah kan nak?"
Sang ayah menatap wajah putrinya itu.
"Bisa kan"
Cyra tak menanggapi dan hanya terus menangis. Dengan balasan itu saja sudah mampu membuat sang ayah kembali memeluk tubuh putrinya.
"Bisa kan hm?"
Selama ini ayahnya sudah sangat bekerja keras untuknya, cyra berniat untuk membalas semua jasa ayahnya kelak. Tapi mungkin itu tidak akan terjadi, dan ini saatnya dia harus membalas semua jasa ayahnya.
Cyra menganggukkan kepalanya
"I-ini demi ayah"
"Mungkin saat ini aku tidak hidup jika ayah tidak bekerja keras untukku" Ujar cyra
Sang ayah terdiam, tidak percaya apa baru saja ia dengar. Dia tidak menyangka bahwa putrinya sudah sangat dewasa.
Dia menatapi wajah putrinya, kemudian tersenyum, Dia sangat senang cyra bisa mengerti penderitaannya.
"Nanti ayah tinggal dimana?" Tanya cyra
Deg
"A-ayah tinggal..." Gelagapan
Tok..tok
Mereka menoleh kearah pintu, membuat keadaan menjadi sunyi seketika.
"Biar aku yang buka" cyra melepaskan tangan sang ayah dari pipinya.
Dia memutar kenop pintu memperlihatkan seseorang berdiri tepat didepannya.
"Pak wondi nya ada?" Tanya pria itu
Cyla menganggukkan kepalanya kemudian mempersilahkan orang itu masuk.
Ternyata dia tidak sendirian, diiringi dengan seseorang di belakangnya.
"Bagaimana, sudah?"
Sang ayah mengangguk, sambil sesekali melirik ke cyra.
"Cyra, kemasi baju mu" Perintah sang ayah
"Maksudnya?"
Cyra kebingungan apa yang di maksud ayahnya, kemana dia akan pergi.
"Sudah nak, nanti om jelaskan" Jawab pria itu
Melihat ekspresi mereka yang begitu serius, dengan cepat cyra mengemasi pakaiannya di lemari.
Skip cerita kini mereka tengah berkumpul di depan apartemen cyra, terlihat semua koper nya dibawa masuk kedalam mobil mewah.
"Lahh om, mau di kemanain?" Tanya cyra
"Mulai saat ini kamu tinggal bersama kami" Jawabnya sambil sibuk memasukkan koper cyla.
Cyra bingung bukan main.
"Ayah maksudnya apa?" Tanya lagi
"Kamu akan menikah dengan anaknya om ini cyra" Jelas sang ayah
Tidak perlu di ulang,perkataan ayahnya begitu jelas ditelinga cyra.
"Jadi a-aku bakalan nikah?"
Kedua pria itu menganggukkan kepalanya secara bersamaan, membuat cyra semakin tercengang.
Tbc
Jan lupa vote ya pemirsahh
Calangheo
KAMU SEDANG MEMBACA
My uncle is my husband [TEN WAYV]✓
Romance"mau bikin anak sekarang ga?" "muka gile, kamu lupa umurku berapa?" "yaelah bikin anak aja gengsi, ga akan sakit kok" "ga, gamau!" setelah mengatakan itu dengan cepat cyra berlari meninggalkan ten. "minta di kejar" decak ten Di vote ya! #nct #wayv ...