aku keluar dan turun dari mobilku. menatap ke arah sekitar sebentar, karena suasana hari ini orang-orang pada berkumpul seperti membicarakan sesuatu. aku mengernyit bingung,
'mereka ngapain? tumben banget ngumpul-ngumpul gitu, ga di tegur bu cetar memangnya?' batinku yang masih heran.
biasanya di saat kayak ini, kalau sampai dilihat oleh bu cetar mereka udah pasti disuruh bubar. ya begitulah kebiasaan guru sinting, padahal ga bakal jadi masalah besar kalau ada yang ngumpul-ngumpul gitu selain pas jam istirahat atau diskusi. asal ya ga ganggu jalan aja.
tapi kalau alasan mereka kumpul ga termasuk diantara diskusi tugas yang aku sebutin bisa-bisa mereka bakal di usir bu cetar, itupun kalau mereka ketahuan.
aku lanjut berjalan lagi, mulai tak memperdulikan sekitar. seperti biasa ada aja yang nyapa aku tapi kebanyakan cowok. dibilang risih sih iya tapi nanti dibilang sombong.
serba salah.
"kiw cewe"
"hai winter"
"winter nanti mau aku temenin makan siang ga?"
"winter hari ini mau pulang bareng ga?"
"jangan dingin-dingin dong win, kan gue makin suka"
ya gitu deh, capek sumpah setiap lewat ada aja yang bilang gitu.
aku senyum bentar, terus mengambil earphone ku, memasangkannya pada telingaku biar omongan omongan yang keluar dari mulut buaya tadi itu ga masuk ke telingaku.
ku putar lagu Fireflies milik salah satu boyband yang cukup terkenal di negaraku.
kelas sebenarnya dimulai pukul 7.15 nanti dan sekarang pukul 6.00, tujuanku datang awal ke sekolah karena hari ini akan ada kuis di mata pelajaran bahasa inggris nanti, jadi aku menyempatkan diri untuk datang lebih awal dan belajar beberapa materi di perpustakaan yang kurang lengkap aku catat.
namun beberapa langkah lagi aku akan sampai di perpustakaan, ada yang meneriaki namaku sontak membuatku menoleh.
ah itu somi yang berteriak sambil berlari ke arahku, teman dari awal aku masih di smp.
"WINTERRR!!!!"
volume earphone ku memang ga begitu besar, di tambah dengan teriakan somi yang memang kuat cukup membuatku untuk sadar kalau aku di panggil.
sampai di depanku dia kelihatan lagi ngatur nafasnya. tanpa ba bi bu aku mengambil botol airku lalu memberikan padanya.
somi tersenyum, "hehehe makasih winter sayang" lalu meneguk rakus air minumku itu.
"pelan-pelan nanti keselek." peringat ku namun sedetik setelahnya benar aja, somi tersedak air sampai muncrat, untuk ga banyak.
"kan.." aku lalu mengusap-usap punggungnya, somi hanya tersenyum tanpa dosa ke arahku.
"maaf maaf, gue haus banget dari kemarin ga minum, ga sempet gara-gara nugas sama ngurus tugas ekskul" celoteh nya karena aku rasa dia belum selesai tersedak.
"tumben jam segini dateng" kataku, lagi-lagi somi hanya tersenyum.
"aku ga minta kamu senyum, som" somi menggaruk tengkuknya yang-mungkin ga gatal sama sekali.
aku mengambil kembali botol minumku, lalu lanjut berjalan diikuti dengan somi yang menceritakan alasan kenapa dia datang pagi.
"ya.. senyum itu kan ibadah nter, lagian gue dateng jam segini karena kuis dadakan nya miss diana. tau sendiri kan kalau point kita kurang dari 80 dia pasti bakal marah banget. inget ga waktu itu kita di suruh baca majalah yang pakai bahasa inggris tapi majalahnya udah lama banget sampai rusak-rusak gitu, yang bisa nyari kata-kata tersembunyi bakal dapet point tambahan. coba aja kalau bukan karena point ogah banget gue nyari kata tersembunyi nya."
aku masih setia menyimak omongannya tanpa berniat untuk membalas penjelasan panjang-yang sebenarnya tak terlalu penting untukku.
⋆⋆⋆
sampai di perpustakaan, kami langsung mencari buku yang akan kami pelajari, tapi buku itu ga ada di rak seharusnya."buku materinya di mana sih? kan harusnya ada di rak yang ini" somi dari tadi emosi karena ga ketemu sama bukunya.
gimana ga emosi, di perpustakaan selama hampir setengah jam cuma buat nyari satu buku itu tapi sampai sekarang ga ada hasil.
"ini penjaga perpus kemana coba biasanya dia tuh yang paling tau letak buku-buku di sini" asli, somi udah kayak macan kelaparan.
"sumpah ya nyusahin banget setaann!" teriak somi frustasi, aku hanya menghela nafas. untung di perpustakaan cuma ada kita berdua.
setahuku, soal tentang materi yang mau aku pelajari ada 1 atau 2 soal, kalau salah itu ga akan mengurangi banyak point.
"ya udah," aku membuka tas lalu mengambil buku catatanku dan menyodorkannya pada somi, "pake catatanku dulu, udah di ringkas semua tapi ga selengkap materi yang di buku satu lagi" kata ku, buku catatan itu pun diambil somi dengan pasrah.
"ya udah deh.. lo ga belajar emang?" tanya somi lagi.
"udah kemarin," jawabku.
"orang pinter mah beda" cibirnya, aku hanya tersenyum kecil.
⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀
-to be continued-
haii, hehe aku bikin cerita baru lagi .. banyak banget kayaknya, mana pada numpuk juga, tapi kebelet publish cerita yg ini, semoga suka ya jangan lupa voment ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Me?
Short Story𝐊orean but like a 𝐋ocal lowercase!area aku winter, si gadis yang di cap judes oleh orang-orang. hidupku awalnya cukup tentram tapi makin ke sini rasanya hidupku berubah banyak. beberapa orang asing datang ke dalam kisah ku, dan membuat hidupku ber...