[4] Botakkin Yuk

409 53 29
                                    

❗WARNING❗
Penggunaan Sudut Pandang Orang ketiga
[Pengarang yang bercerita]

"KALAU Mbak Tiwi beneran nikah sama Mas Faiz, Lo harus botakin rambut ya Tha!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"KALAU Mbak Tiwi beneran nikah sama Mas Faiz, Lo harus botakin rambut ya Tha!"

Trustha yang duduk di boncengan sepeda Aruna segera menggeplak kencang lengan kembaran Candra itu, membuat si empu mengaduh sambil mengomel.

"Lo aja. Ngapain Gue?!"

"Yee. Sekali-kali lah Tha. Playboy sekolah pala botak kan belum ada tuh." celetuk Aruna yang kembali mendapat geplakan sayang dari adik bungsunya.

"Yang Playboy Lo, Cung!" pekik Trustha tak terima.

Aruna memberengut, sedangkan Candra yang bersepeda di sampingnya sudah terkekeh ria mendengar percakapan konyol saudaranya.

"Botakin aja Run, Gue ngikut." usul Candra.

"Lah serius nih bocah?! Kagak!" Elak Aruna.

"Eh gak boleh nolak. Harus botak. Ya kan Bang Can!"

"Bener. Gak usah seplontos Pak Ogah. Sisain tipis-tipis aja gitu."

"Ayolah. Gue ikutan deh." Trustha menimpali.

"Ya udah. Oke. Tapi kalau Mbak Tiwi nikah sama Mas Faiz ya."

"Hmmm." sahut kedua adik Aruna bersamaan.

Candra tiba-tiba menghentikan laju sepedanya, setelah mendapatkan notifikasi masuk dari ponselnya.

"Kenapa Bang?" tanya Trustha.

"Disuruh jemput Mbak Tiwi."

"Ya udah. Duluan gih, kasihan Mbak Tiwi nunggu lama," ujar Aruna.

Candra menatap mereka satu persatu. Kepada Aruna ia mengunci tatapannya lebih lama.
"Gak apa, Gue duluan?"

"Gpplah. Buruan gih. Jemput Mbak Tiwi. Ntar Trustha ketemu kalian di rumah," ujarnya dengan cengiran di akhir.

"Ya udah, duluan ya. Hati-hati Run pulangnya," pesan Candra.

"SIAP BOS!" Trustha menjawab kelewat semangat.

"Lo juga Can. Gak usah mikirin Gue, ntar nyungsruk lagi. Ck."

"Bacot lo, Run! Buruan jalan!" Titah Trustha kala bayangan Candra sudah hampir tak terlihat.

"Iye. Bawel!"

Aruna kembali mengayuh sepedanya, melewati jalan persimpangan yang berbeda dari Candra. Suasana sepi segera menyapa mereka kala melewati persawahan yang membentang di kiri-kanan jalan.

"Tha."

"Hmm." Jawab Trustha tak berminat.

"Lo sayang gak sama Gue?"

MY ANTARIKSA FAMILY [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang