[2] Bapak dan Daging Kambing

714 61 15
                                    

Aku dan Ibu sedang sibuk membuat bumbu kacang, sedangkan Aruna dan Trustha sibuk memotong daging kurban yang didapatkan dari sekolah dan masjid dekat rumah kami

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku dan Ibu sedang sibuk membuat bumbu kacang, sedangkan Aruna dan Trustha sibuk memotong daging kurban yang didapatkan dari sekolah dan masjid dekat rumah kami.

"Run, potong yang bener elah! Lihat nih masih kiwir-kiwir!" protes Trustha sambil menjinjing potongan daging kambing yang masih saling menyambung.

"Ya tinggal potong lagi apa susahnya sih Tha! Pisau Gu- eh pisauku kan tumpul!" Aruna tergagap, hampir saja dia pakai logat gaulnya. Padahal ada Ibu di sini. Aku terkikik dibuatnya.

"Alasan! Ya udah tugasmu nusukkin daging aja!"

"Hidih ngatur! Gak mau!"

"Udah nusukiin daging aja Run!"

"Gak mau! Lo aja sendiri kenapa sih?!"

"Aruna." Suara Ibu membuat kedua adikku menoleh. Sang empu nama yang dipanggil malah menunjukkan cengiran kotaknya pada Bunda.

"Maaf Bu kecepolosan."

"Ke-cep-lo-san Run! buka kecepolosan." Trustha membenarkan ucapan Aruna yang belibet.

"Iya itu pokoknya."

"Ck. RunTha." panggilku.

"Mbak kalau manggil jangan disatuin kenapa? Kupingku dengernya malah Unta, tau gak." Sela Aruna.

"Unta padang pasir, hiyaa." sahut Trustha.

Aruna langsung menimpuk adiknya dengan batu kerikil. Dasar bocah, Ck.

"Iya Maaf. Dek Run, Dek Trustha, Candra kapan pulang?" tanyaku mengulangi panggilan untuk mereka.

"Sore mungkin, Mbak. Bareng sama Bapak," jawab Trustha.

"Uah. Kangen Bapak, aku. Udah dua minggu enggak pulang." sahut Aruna.

"Sama. Aku juga kangen." Trustha ikut menimpali.

Aku dan Ibu saling pandang sejenak. Tak lama senyum kami merekah. Jujur aku dan Ibu juga merasakan apa yang kedua adikku rasakan. Kami rindu dengan Bapak. Dua minggu lamanya beliau bekerja di proyek bangunan daerah Kota.

"Iya udah cepat selesaikan ya. Habis itu kalian langsung panggang. Ibu sama Mbak Tiwi mau beberes rumah," kata Ibu dan langsung diangguki oleh kedua adikku.

 Ibu sama Mbak Tiwi mau beberes rumah," kata Ibu dan langsung diangguki oleh kedua adikku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MY ANTARIKSA FAMILY [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang