mpls

6 2 0
                                    

   pagi buta sekali yara sudah terbangun dari tidurnya, dan seperti biasa yara selalu ketindihan setan. Yara berteriak dan berusaha menggerak gerakan seluruh badannya dengan susah payah dan rasa kesabaran akhirnya yara bisa terbangun dan langsung mengatur nafasnya yang sudah ta karuan.

"ah kenapasih selalu aja gini, ketindihan terus" ucap yara frustasi sambil mengacak ngacak rambutnya.

yara langsung pergi ke kamar mandi, karna jam sudah menunjukan pukul 5 pagi yara berniat untuk sholat subuh dan membangunkan ibunya.

setelah selesai mandi dan sholat yara langsung bergegas ke kamar ibunya, dia melihat seorang wanita paruh baya yang sedang lelap dalam tidurnya yara tersenyum melihatnya.

"ibu, bangun udah subuh" bisik yara pada telinga ibunya.

belum ada respon, yara pun menepuk pelan pundak ibunya, si empunya langsung membuka matanya karna terkejut.

"eh yara, kamu udh siap berangkat sekolah?" ucap ibunya sambil berusaha duduk.

"engga bu, ini masih subuh, yara cuman mau bangunin ibu biar bisa sholat subuh"

ibunya tersenyum pada yara, lalu yara berusaha membantu ibunya untuk  berjalan.

•••

hari ini hari pertama yara masuk sekolah di sma barunya, bertemu teman baru, guru baru, dan kaka kelas lama.

yara masuk ke gerbang sekolahnya dan menarik nafas dalam dalam dan menutup matanya "selamat datang yara, semoga lo bisa bahagia masuk sekolah disini, lo bisa jadi diri lo, lo harus jadi orang baik, dan lo harus bisa nerima apapun yg bakal lo hadapin disekolah ini"
yara pun membuka matanya dan tersenyum melihat sekeliling, lalu yara langsung pergi menuju sekolahnya.

setelah sampai lapangan yara diatur oleh kaka osis dan berbaris rapih bersama teman temannya yang lain, yara mencari sosok kaka osis yang menjadi alasan yara masuk sekolah kesini, yara melihat lihat kesekeliling tapi sama sekali tak menemukannya.

"kok ka angga gaada ya? perasaan dia osis tapi kok ga keliatan keliatan"

tiba tiba ada yang menepuk pundak yara, yara langsung mebalikan badannya dan tersenyum pada orang tersebut.

orang tersebut menjulurkan tangannya " nama gua chandra, panggil aja chan"

yara tersenyum dan membalas juluran tangan chan " gua nayara panggil aja yara"

chan tersenyum lalu jalan dan berbaris dibelakang yara.

yara tersenyum bahagia saat orang yang ia cari daritadi ternyata ada dibarisannya paling belakang, sedang berjaga mungkin.

yara memberikan senyuman manisnya tapi yg disenyumin malah memberikan muka datar, dia sedikit menjadi kesal, mungkin karna tau yara masuk sekolah sini juga.

angga mendecak kesal lalu pergi meninggalkan barisan yara, dan membuat yara mendecak kesal juga.





***

voment ya?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

melepaskanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang