"Sampai kapan Presdir akan membuang uang untuk tidur di hotel?" Wajah Doeun hampir terhimpit pintu kala mimiknya menatap nyalang bosnya itu. Baekhyun memaksa mendorong pintu kuat agar Doeun terjepit namun sayang sekali pria itu berhasil masuk dengan mudah walau perutnya sedikit gembul.
Pria dengan kacamata tebalnya itu melihat suasana kamar hotel Baekhyun yang ternyata tidak ada hal yang menarik. Seperti kamar hotel pada umumnya, lantas ia melihat Baekhyun dengan wajah kesal. Orang kaya dengan pemikiran bodoh memang tidak bisa di lawan, hanya dengan kamar sekecil ini Baekhyun rela mengeluarkan uang ratusan ribu demi tidur nyenyak satu malam. Belum lagi pakaian yang sekali pakai buang, malam ini Doeun kembali mengantarkan sepasang pakaian baru untuk Baekhyun ganti.
"Sudah punya mansion lebih memilih apartemen, kini sudah punya apartemen memilih hotel, luar biasa!" Sindir Doeun keras, menepuk-nepuk bahu Baekhyun sok akrab, di balas dengan tatapan datar.
Baekhyun menaikkan kedua bahunya acuh sebelum ia memakai pakaian dari Doeun, tanpa dosa ia membuka tali bathrobe di hadapan pria bermata empat yang hampir serangan jantung di tempat. Melihat perut kotak-kotak seperti roti membuatnya terkapar tak sadarkan diri beberapa saat sampai Baekhyun hampir ingin menyiramnya dengan air hingga Doeun terpaksa menjaga kesadarannya.
"Jual saja apartemen Presdir dan lebih baik tinggal di sini. Tidak perlu pelayan lagi, hotel memberikan segalanya! Biarkan Anna kembali ke negaranya dan hidup dengan tenang ketimbang ia di sini bersusah payah menanyakan keadaan Anda yang terus hilang,"
Baekhyun tersentak, "Dia mencariku?" Bertanya pada Doeun dengan rasa penasaran yang begitu tinggi.
"Ya. Presdir, anda membuatnya kerepotan. Jika tidak ingin kembali, jual saja apartemen itu dan tinggallah di sini! Atau jika tidak kembali lah ke mansion keluarga anda, sudah ada banyak pelayan yang melayani anda. Gadis sebaik Anna tidak perlu merasakan sulit karena anda lagi," Desak Doeun memberikan sinyal keharusan Baekhyun untuk menginjak kaki keluar dari tempat ini dan kembali ke salah satu tempat pilihannya.
Yang di ajak bicara justru membisu beberapa saat dan sibuk memakaikan lotion pelembab di seluruh kulitnya. Sampai hati Baekhyun mengabaikan Doeun dengan mengenakan masker di wajahnya dengan begitu hati-hati.
"Aku membeli apartemen itu bukan semata-mata aku hanya ingin pergi dari mansion," Sahut Baekhyun hampir mengejutkan Doeun yang tengah sok asik dengan pemandangan dari jendela kamar hotel. Pria bermasker dan pria berkacamata itu saling berhadap dan bertatapan satu sama lain. Doeun yang memasang wajah penasaran sedangkan Baekhyun yang memasang wajah tersirat kerapuhan di mimiknya.
"Aku hanya ingin tinggal di tempat yang benar-benar mampu ku sebut dengan rumah," Sambung Baekhyun dengan senyuman getir. "Tempatku untuk pulang sebab ada yang memikirkanku,"
Mengalihkan pandangan dari Doeun ke sebuah liontin kecil, berisikan foto mesranya dengan seorang gadis. Baekhyun menggenggamnya erat, seolah setiap kenangan manis yang digambarkan dari sebuah liontin itu tak boleh lepas dari pikirannya. Kemasaman wajah dan kepedihan yang Baekhyun tunjukkan dari matanya, mengundang rasa khawatir dalam diri Doeun.
"Anna memikirkan anda, Presdir. Maka pulanglah, dia menunggu anda kembali pulang ke rumah,"
Baekhyun terkekeh perih, "Kenapa kau bersikap seolah—gadis itu adalah istriku?" Mengubah raut wajahnya drastis, menatap Doeun tajam, meminta penjelasan dengan paksa. Jujur, Baekhyun benci hal yang mengarah jauh ke dalam pembicaraan berkesan masa lalu dan berkesan menorehkan luka di hatinya.
"Lantaran, semenjak Anna hadir, Presdir hanya minum, dan tidak bersama jalang setiap harinya. Semenjak gadis itu hadir, Presdir ingin mengajakku minum bersama, dan Presdir... Bisa menunjukkan ekspresi lain selain marah," Jelas Doeun, mengakibatkan lawan bicaranya memasang ekspresi tidak menyangka kalau perubahan yang tidak ia sadari mampu di rekam jelas oleh pria Nam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Again [ Baekhyun ]
FanfictionBaekhyun Fanfiction Anna menganggap Baekhyun telah mencintainya, merasa hebat karena mampu telah menggantikan posisi perempuan yang terlalu lama memendam di dalam hati. Namun yang Baekhyun lihat... Anna adalah kekasihnya yang telah mati.