"pokoknya apapun yang terjadi kita tetap Best Friends ya" kataku dengan nada agak tinggi "yaaa!" seru Nifa dan Cila. "tapi masalah tempat dan modal?" tanya Cila "tenang mamaku dan mama Nifa sudah mengatur kok, kita cuma harus mempersiapkan apa yang harus dipersiapkan" kataku "ya benar, udah jangan khawatir, masalah semua beres ditangan Nifa" kata Nifa sambil menepuk dada "ehem, ditangan Nifa?" candaku "hehe, ditangan Mirla" katanya lagi dengan tangannya yang seperti mempersembahkan "hm, ya sudah nanti ketemuan lagi di rumahku ya kita persiapkan semuanya bersama" kataku "ya, ya, SEMANGAT!!!" seru kami bertiga dengan tangan bersorak. Kami pun pulang ke rumah masing masing.
Skippp...
"Assalamualaikum, Mirlaaa" pangiil Nifa dan Cila dari luar, Mama yang mendengar pun langsung membuka pintu dan menjawab "Waalaikumsalam, yes? Oh Nifa and Cila, apa mau bertemu dengan Mirla?" tanya Mama "iya, tante, Mirlanya ada kan tante?" tanya Nifa "oh yes, Mirla your friend is looking for you" teriak mama memanggilku "yes mama, i'll be down soon" sahutku "kalian mau membicarakan tentang Cake Shop kan?" tanya mama kepada Nifa dan Cila "iya tante, mau bicara tentang itu" jawab Cila "oh kamu ya namanya Cila, kamu jangan down lagi ya Cila, Mirla sebagai temanmu pasti bantu, dan tante sebagai mama Mirla pasti mendukung, yang namanya teman itu pasti ada di saat kamu susah maupun senang, jangan down lagi ya Cila" nasihat Mama "iya tante, terima kasih" jawab Cila. "Nifa, Cila, maaf ya lama" kataku "iya nggaa papa kok" kata Nifa dan Cila "ya udah masuk aja yuk" aku mempersilahkan "Mirla, mama buatin kue sama minum dulu ya" kata mama "oke ma" jawabku "mmm... Jadi yang perlu disiapin apa aja nih, aku catat ya" kata Cila "iya, jadi yang harus disiapkan bahan-bahannya seperti tepung, mentega, gula, ...., dan alatnya seperti oven, cetakan, pisau, pengaduk,......" jelasku "oke, sudah semuanya nih" kata Cila menyodorkan kertasnya "wah bagus, mmmm apa lagi ya yang harus dipersiapkan?" tanyaku "mmm... Aha aku tauuu, bagaimana dengan dekorasi?" usul Nifa "hm.. Bagus juga, tapi.. Aku nggak bisa gambar" kataku dan menatap Cila "ha.. Aku? Tidak aku tidak bisa, aku kan lemah di bidang seni" kata Cila sambil menggelengkan kepala "okey, kalau begitu serahkan semua masalah ini pada ahlinya" kata Nifa dengan percaya dirinya "Cila apa bisa diandalkan Nifa? Aku kok agak ragu ya" kataku pelan "iya ya rasanya kayak meragukan gitu" candaku dan Cila "hei, bisa tidak kalau mau ngomongin orang jangan sampai orang itu dengar, udah lah aku ini kan ahlinya di bidang seni, percayakan padaku" percaya dirinya lagi, memang diantara kita Nifa yang nilai seninya paling tinggi "hahaha iya kami percaya kok" tawaku "jadi bagaimana kalau hiasannya begini
......" kata Nifa sambil menggerakkan pensil.Skipp...
"yey sudah jadi, ini sudah awal kemajuan untuk kita, sekarang catatan ini aku berikan pada mamaku dan dekorasi itu berikan pada mamamu ya Nifa" kataku "oke" jawabnya. Mama pun datang dan memberikan minum dan kue yang dibuatnya "ini dia maaf lama ya baru aja matang kuenya" kata mama "tidak apa tante, kebetulan yang dipersiapkan sudah ditulis" kata Cila "oh ya?, Mirla mana catatannya biar mama persiapkan" kata mama lagi "ni ma, soal dekorasi biar ditangani sama mama Nifa" kataku "oh begitu ya sudah, tante tinggal dulu ya, by" kata mama lagi.
"asik nih kue, kebetulan banget dah laper" kata Nifa "hehe, iya yuk makan" ajakku. Kami pun memakan kue dan bersenda gurau.
KAMU SEDANG MEMBACA
KKPK Tiga Sekawan
Short StoryDua sekawan SMA merencanakan sesuatu untuk membantu salah satu sahabatnya yang bangkrut karena papanya difitnah. Apa yang direncanakan ketiga sahabatnya? Penasaran? Yuk baca ceritanya