JEON JAEHYUN

91 7 0
                                    

     Ujung-ujung bibir Jaehyun ke atas, membentuk lengkungan sempurna. Chae hanya diam sedari tadi, sambil mengobati luka Jaehyun. Sedangkan lelaki ini pun hanya memperhatikan wajah Chae young, jarak yang dekat membuat Jaehyun tidak bisa memalingkan pandangannya selain memandang wajah Chae. Gadis itu begitu kelabu, kedua matanya sembab. Chae sayang banget sama Jungkook, gak ada alasannya kenapa bisa sesedih itu.

"Ehem, ngak guna nangisin cowo kaya dia.." Gumam Jaehyun. Mendengar ucapan Jaehyun membuat gadis ini menghentikan kegiatannya.

     Chae masih terdiam, gadis ini mengambil plaster diikuti obat merah serta alkohol.
"Tangan lu sini" Singkat Chae, Jaehyun tidak merasa bersalah atas kejadian ini, malah seakan-akan tidak terjadi hal yang begitu buruk bagi hati Chae dan Jungkook, yang di lakukan Jaehyun hanya mengikuti perkataan Chae dan memberikan tangannya yang sedikit terluka.

"Seharusnya lu ngak usah ikut campur masalah ini, biar gue urus sendiri. Lu juga ngak bakalan terluka" Ucapan Chae seolah memberinya pengalihan rasa sakit yang berdenyut ke seluruh tubuhnya, juga suara berdengung di kepala Jaehyun.

"Ngak usah geer, gue cuma ngelakuin hal yang wajar. Sekarang pacar lu itu gue bukan Jungkook" Gumam Jaehyun

Gadis ini kembali meneteskan beberapa air matanya. "Lu nangis Cha??" Tanya Jaehyun

    Bukan tanpa sebab, setelah Jaehyun berkata bahwa kenyataanya mereka berpacaran saat ini dan kenyataan pahitnya dirinya dan Jungkook benar-benar akan menjadi sosok yang asing. Mengingat semuanya, hanya tinggal sebuah penyesalan.

    Chae menghapus segera air matanya dengan kedua tangannya. Lalu menggeleng, tangan Jaehyun menyinggah rahang pipi Chae sambil menyampingkan rambut Chae ke arah samping telinga. "Apa ada yang sakit!?" Tanya Jaehyun, penuh perhatian dan satu sisi membuat Chae sadar kalau Jaehyun memang bukan laki-laki yang seburuk yang dia kira, ada beberapa hal yang membuat hati lelaki ini lemah. Jaehyun memang tipikal laki-laki yang tak bisa melihat seseorang menangis apalagi itu seorang wanita.

"Mau kedokter aja? Kita kedokter ya.." Gumam Jaehyun, menarik tangan Chae suapaya gadis ini berdiri tapi Chae enggan

"Sakit banget Cha?" Tanya Jaehyun makin
Khawatir melihat sikap Chae yang melemah. Jaehyun menundukan badannya

"Gue ngakpapa" Akhirnya butuh beberapa menit hingga akhirnya gadis ini benar-benar bisa berdiri dengan sendirinya.

"Beneran!?"

"Iya," Seraya gadis ini menjawab kedua mata Jaehyun tertuju pada sisi lutut Chae yang sedikit tergores dan memar.

   Chae young berdiri, jalannya sedikit pincang. Jaehyun menarik tangan gadis tersebut lalu menyuruhnya kembali duduk
"Kalau sakit tuh bilang, ngak usah nangis terus geleng-geleng. Pura-pura nothing its gonna be okay! Bilang aja jangan di tahan..."  Gumam Jaehyun pelan tapi nadanya sedikit mengejek. Murni dia care

"Aduh.." Chae meringis sedikit kesakitan, saat Jaehyun mencoba mulai mengoleskan salep tipis-tipis. "Tahan, sebentar doang.." Gumam Jaehyun sambil meniup ke arah luka Chae

"Yang harus gue lindungin sekarang lu, kewajiban gue bertambah karena ada lu." Sambung Jaehyun

"Lu merasa terbebanin kan!?" Gumam Chae

"Gue ngak bilang begitu.." Gumam Jaehyun

"Justru lu kali yang merasa begitu" Sambung Jaehyun

Chae menarik nafasnya dalam-dalam. "Gue cuma merasa bersalah sama Jung"

"Hm.." Jaehyun hanya membalas kata hm, cepat, sekilas dan singkat. Chae mengalihkan pembicaraan mereka

"Gue merasa ngak adil aja buat dia," Gumam Chae

"Tapi ngak seharusnya dia kaya gini sama lu, kalau dia sayang sama lu. Ngak akan pernah buat lu terluka" Gumam Jaehyun, tetesan terakhir menutupi luka Chae dengan perban lalu plaster

"Semuanya gak akan terjadi kalau gue ngak mulai duluan, apa yang dia lakuin itu wajar. Karena gue sadar, gue yang salah" Gumam Chae, dia juga memperhatikan Jaehyun yang tanpa canggung mengobati lukanya. Yang dia tahu tidak semua lelaki bisa secekatan ini mengobati seorang gadis, pasti Jaehyun pernah punya pengalaman soal mengobati.

Jaehyun mengangkat pandangnya kembali sekarang lelaki itu sedang mendengarkan perkataan Chae, kalem banget.
"Kalau gitu, mending saran gue. Kita putus aja sekarang. Terus kita pesan hotel dan bercumbu setelah itu semua kesepakatan beres" Gumam Jaehyun mulai ngelantur

Chae young meringis tak suka lalu memukul bahu Jaehyun. Hingga dia tertawa sambil meringis kesakitan, "Enak di elu itu mah..."

"Hahaha..."

"Ngak lucu.."

"Bagi gue ini lucu, hahaha.."

"Harga diri gue lebih penting, ibaratkan nilai yang paling penting dalam hidup gue yang gak bisa di bayar pakai apapun"

Jaehyun mendekatkan wajahnya lalu memberikan senyuman yang paling jarang ia keluarkan. "Gue suka cewe yang pentingin nilai, karena biar gue yang pentingin dia.."

Dimplenya bermunculan, Chae baru sadar ternyata cowok sekasar Jaehyun bisa sehangat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dimplenya bermunculan, Chae baru sadar ternyata cowok sekasar Jaehyun bisa sehangat ini. Meskipun masih suka berbicara tak masuk akal, melihat kedua lesung pipi Jaehyun bisa mengobati rasa kelabunya. Sesaat,

Semenjak bicara Chae tidak melihat logam itu bergantung di dalam mulut Jaehyun, dia merasa tidak mungkin Jaehyun melakukan itu dan mungkin saja dia yang salah lihat.

"Makannya, cowo macem lu ngak pantes buat dapetin gadis kaya gue" Serentak Chae kembali menjadi gadis yang menyebalkan.

"Tapi buktinya sekarang, yang jadi pacar lu itu gue, bukan Jungkook ataupun orang lain" Gumam Jaehyun

"Semua karena akal bulus lu aja, gue sadar ko ini hanya sebuah permainan. Gue tahu cowo kaya lu punya segala cara buat dapetin mangsanya, gue gak berharap banyak" Gumam Chae

Jaehyun memalingkan wajahnya, gadis sepolos Chae bisa berkata demikian. Rasanya tak masuk akal namun gadis ini semakin menarik baginya. "Kita lihat aja, siapa yang akan berharap banyak nantinya, gue? Atau malah sebaliknya?" Bisikan Jaehyun kegiatan yang paling menjengkelkan. Chae benar-benar risih

Jaehyun memakai helmnya sendiri, dan melemparkan helm satunya pada Chae. Untung saja gadis itu sigap jadi ketangkep deh, manusia satu ini memang tidak bisa ditebak. Tiba-tiba saja datang seperti malaikat lalu bisa begitu cepat berubah menjadi seorang iblis, manusia kok kaya setan. Tidak jelas mau dan tujuannya

"Cepetan naik, gue tinggal nih.."

"SABAR.."

Chae mencoba untuk bisa lebih sabar, dia memakai helm itu lalu naik di sisi belakang, gadis ini membatin. Kalau bisa cepat leyap deh golongan lelaki kaya Jaehyun dipermukaan bumi ini.

Gadis ini sudah pernah berkata, untung orang kaya Jaehyun cuma satu. Kalau ada tujuh! Dia bisa rontok "Gila"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 03, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Without You.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang