I

567 36 6
                                    

-St Mary Undercroft

Irene dan Rosé sedang berbicara dengan salah satu orang kepercayaan keluarganya "Benar maam permata itu sudah di curi, dan kami telah menemukan lokasinya" ucap orang berjas hitam itu "Beritahu aku lokasi nya" titah Irene, orang ber jas hitam itu menunjukan sebuah titik kordinat kepada Irene dan Rosé.

"New York? wah.. sepertinya akan ada perjalanan saat pelaksanaan perebutan ini... baik lah siapkan jet pukul 12, kita akan ke new york dan beritahu maid di sana untuk menyiapkan rumah"

"Baik maam"

"George, jangan lupa beri tahu Wanda untuk meng hack media mereka" tutur Irene.

Pria yang di panggil George itu mengangguk meng-iya kan, lalu pergi dari tempat itu.

Irene dan Rosé masih di tempat mereka, memikirkan rencana yang akan mereka lakukan.

"Sis, sepertinya misi ini akan berjalan cukup lama"

"I know.."

--

"Seulgi! Do you see my lipstick?" ujar Jenny yang sedang sibuk mencari lipstick keluaran brand ternama kesayangannya "No I don't" jawab nya.

"Where I put that thing" gumamnya.

"Alice!! Do you see my Hera lipstick?" tanya nya.

"No, I dont see it" jawab Alice sembari bermain dengan kucingnya Leo. "Gosh.. rasanya aku akan gila hanya karena lipstick" ujarnya frustasi.

Dari lantai atas terdengar keributan ternyata itu ulah sang adik yang sedang mengejar Luca-kucing Alice.

"Hei kucing nakal!! kemari kau!!"

Derap langkahnya menggema di bangunan besar it "Jangan berlari nanti kau jatuh Yeri!!" Jisoo menatap adiknya lalu lanjut memasak.

"Kak Alice! lihat kucingmu ini! dia menggigit dan mencakar sepatuku! bahkan menjadikannya mainan"

Alice yang sedang bermain dengan Leo langsung menatap adiknya "Nanti ku ganti sepatumu" ujarnya santai, Yeri mendengus kesal lalu pergi ke dapur untuk melihat Jivana memasak.

"Ayah akan kembali dari Korea" Wanda tiba-tiba saja muncul di ruang tengah itu "Hey kau mengagetkan ku" ujar Jenny "Oh sorry hehehe" ujarnya lalu duduk di sebelah Seulgi yang sedang memainkan belatinya.

"Malam ini dia akan take off, setelah itu kita beritahu ia akan rencana ini" ujar Irene di sana yang sedari tadi memakan Macaroon.

"Wah aku tak sabar bertemu dengannya" ujar Alice yang di angguki oleh Jenny dan yang lainnya.

"Tapi kita akan ada penerbangan siang ini kalian lupa? kemas barang-barang kalian"

"Ah, untung saja aku sudah merapihkannya" ujar Seulgi. "Kalian sudah?" semua orang di sana mengangguk "Baiklah setelah Jivana selesai memasak makan siang kita"

--

- New York

"Hey Theo! akan kau apakan permata ini?" Hendery menghampiri Theo yang sedang menaruh permata itu ke kotaknya"Tentu saja akan jadikan benda yang berguna oleh Mark." Hendery menatap kotak tadi "Oh untuk alat itu kah?" Theo mengangguk membenarkan ucapan Hendery.

"Guys! Dinner's ready!!" Taeil berseru dari dapur setelah menyiapkan makanan untuk 23 orang akhirnya ia selesai ya.. walaupun ia di bantu oleh Kun.

Le Rouge Noir [BLACKVELVET]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang