II

354 33 3
                                    

-New york, times square

Jenny dan Jivana sedang berjalan-jalan di sekitar Times Square, sekedar melihat-lihat saja. Namun Jenny pergi mengunjungi salah satu Gucci store di sekitar sana mau tak mau ia harus mengikutinya. "Menurutmu apakah tas ini cocok? atau ini?" Jenny menunjukan dua buah tas keluaran terbaru kepada Jivana.

"Ah ayolah Jenny kau bahkan sudah menghabiskan 3 jam berkeliling di toko ini, aku ingin ke butik Dior!"

"Sebentar lagi ok?" Jivana mendengus kesal tanpa sengaja netranya menatap seseorang seketika ia mengingat sesuatu "Jenny! Kemari!!" Jivana menyeret Jenny mendekat ke arahnya

"Hey kenapa kau menarik ku?!"

"Sttt diam... kau lihat pria itu?" Ia menunjuk orang yang tadi ia lihat "Ya lalu?- Gosh... We alredy meet two of them.." Jenny nenatap dengan sorot terkejut ke arah pria itu.

"Jenny, Irene meminta kita untuk menemuinya." Jivana lagi-lagi menarik Jenny, keduanya berjalan sedikit cepat keluar dari mall dan di depan pintu supir mereka sudah menunggu.

Sementara itu.

"Seperti ada yang membicarakan ku." Deon bergumam, ia merasakan telinganya memanas. Huh.. siapa yang membicarakannya kali ini? apakah Theo?

●●●●

"Baiklah ayah akan datang ke sini esok hari pukul 1 siang dan kita harus tiba di bandara sebelum jam 1 siang karena media akan berkerumun di sekitar bandara. Jangan lupa hindari hal-hal yang sangat fatal, kita akan berhadapan dengan media besok. Paham?"

Semua orang di ruangan itu mengangguk, "Kalau begitu bagaimana dengan cara kita keluar dari bandara?" Tanya Yeri "Gunanya body guard gunanya apa bodoh?" Alice melempar sisa bungkus makanan ke arah Yeri yang berhasi mengenai kepala gadis cantik itu.

"Hey!!!" Ia mengangkat bantal sofa untuk ia lempar ke arah kakak perempuannya itu.

●●●●

Ting Tong...

Bell di mansion besar itu berbunyi "Siapa itu?" Jeffrey melangkah menuju pintu masuk "Siap- Hm? kotak apa ini?" Saat ia membuka pintu ia menemukan sebuah kotak hitam yang di berikan pita pink sebagai hiasan.

"Tidak ada nama pengirim di sini."

Jeffrey membawa masuk kotak tadi tak lupa menutup pintu.

"Mission one cleare madam." Orang berjas hitam itu pergi dari pekarangan mansion.

"Apa itu Jeff?" Johnny datang dari dapur membawa satu gelas wine di tangan kanan nya "Kotak hadiah mungkin, tapi tidak ada alamat pengirim."

Ia mendudukan dirinya di kursi ruang tengah di ikuti Johnny yang duduk di hadapannya, tangannya membuka kotak tersebut "Bunga mawar hitam?" Johnny mengambil secarik kertas yang di balut amplop hitam tak lupa dengan stample lilin berwarna merah yang berlogo mawar.

"Ada surat nya."

The game wastarted
la rough noir

-red

"Apa maksud nya? kapan kita mengibarkan bendera perang? bukankah kita sudah mengalahkan Stray?"

Jeffrey dan Johnny menatap satu samal lain dengan raut bingung. "Buang dan musnahkan kotak dan surat ini Jeff." Mendengar ucapan Johnny ia segera membuang kotak itu tak lupa di bakar dahulu.

"Apakah mungkin? mereka?"

●●●●

Irene di ruangannya tersenyum puas, "Great job Gordan, kau sudah merantas keamanan nya?"

"Sudah Madam."

"Bagus, awasi gerak gerik mereka karena sebentar lagi kita akan bertindak."

"Baik Madam."

"Kau boleh pergi."

Gordan membungkuk kepada Irene lalu pergi dari ruangannya. "Yeah.. jam berapa sekarang? sepertinya kita sudah harus ke bandara."

●●●●

"Apakah tidak ada yang menyadari kita?" Alice bertanya.

"Sepertinya tidak, ayo masuk." Seulgi

●●●●

"Aaa kapan ia akan tiba? lama sekali." Yeri merengek di tempatnya sudah setengah jam mereka menunggu namun orang yang di tunggu belum juga tiba.

"Permisi madam, tuan besar sudah berada di kediaman sedari tadi." George memberi tahu Irene setelah dapat informasi tadi. "Apa? yang benar saja, kita sudah menunggu tapi ternyata dia sudah berada di rumah?!"

"Maaf madam, Robert baru memberi tahu saya tadi."

"Huft, baik lah kita kembali."

●●●●

"Theo."

Jeffrey memasuki ruang kerja Theo, dapat di lihat ketua mereka sedang fokus membersihkan kutu di kan kesayangannya.

"Ya?"

"Mereka mengejar kita."

Theo yang sedang terfokus tiba-tiba menengok ke arah Jeffrey lalu mengangkat sebelah alisnya

"Benarkah?"

"Kita baru saja mendapat kiriman mawar hitam dari mereka, tadi siang"

●●●●












Dah lah ku pusing dengan
alur nya.g

[Wawaaa🧸🦋]

Le Rouge Noir [BLACKVELVET]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang