Part 2

229 47 52
                                    

"Sh*t Renjana! You fished mega-big fish! Damn you lucky girl!" pekik Sreva, sahabat Renjana sejak SMA namun terpisah kala kuliah, nampak kaget begitu mendengar cerita perihal pertemuan Renjana dan Kenzino.

"You think so? Aneh nggak sih kalau gue terima tawaran dia? I mean this is not common thing and more as inappropriate thing to be discussed. Ini hal tabu loh,"

"Ya, nggak masalah sih... elo berdua kan punya kontrak. Lagi pula, there will be no sexual intercourse without consent seperti yang elo bilang, kalian punya batasan harus bagaimana dan seperti apa. If this for money, take it, Renjana... it's not dirty money, elo 'kerja' sama Kenzino dengan jadi 'temen' buat business dinner or business party," ucap Sreva diiringi tawa puas.

"Elo gitu juga yah?" tuduh Renjana pada sahabatnya itu.

"Oh well, let me tell you this, again... seems like you always forget about this fact. First of all, gue sama cowok gue itu status hubungannya adalah pacaran, boyfriend-girlfriend, in a romantic relationship. But yes, my boyfriend do act like a sugar-daddy and he often spoils me with luxurious things...,"

"Sombong banget elo," sahut Renjana.

"Oh harus dong! Punya pacar cakep dan kaya itu wajib hukumnya buat disombongin supaya tidak kufur nikmat, sayang...," balas Sreva tak mau kalah.

"By the way... Kenzino tahu kan kalau elo tuh dua tahun older than him? Elo bakal canggung nggak tuh bertingkah like 'sugar-baby' ke brondong gitu?" tanya Sreva penasaran.

"Hmm... harusnya dia tahu sih. He already checked out my background, so he should already know about basic info that I'm indeed older than him. Perkara canggung atau nggak, ya pastinya bakal aneh nggak sih? Secara ini tuh pertama kalinya gue nyoba jadi sugar-baby... this is honestly so f*cking weird after all,"

Sreva tertawa pelan mendengar umpatan sahabatnya itu. "Ya udah sih... nikmatin aja, toh elo juga udah setuju. Jadi, kapan elo mulai menjalankan peran sebagai 'sugar-baby' Kenzino?"

"Gue... belum tanda tangan kontrak secara resmi, jadi belum tahu kapan gue harus menjalankan peran sebagai 'sugar-baby'. Dan... weekend besok, gue bakal makan malam sama Kenzino, buat bahas lebih lanjut perihal kontrak 'sugar daddy-sugar baby' ini,"

"Hmm... I see... I see," Sreva hanya menganggukkan kepalanya. Cewek cantik itu tampak berpikir sejenak.

"Ren, sebenernya... hmm... nggak jadi deh,"

"Apa? Elo mau bilang apa? Kok nggak jadi gitu sih?" tanya Renjana penasaran.

"Nggak jadi deh... Nggak penting," ucap Sreva sembari melambaikan tangannya, pertanda tak ingin membahas lebih lanjut apa yang tadinya ingin ia ucapkan. Dan Renjana sendiri tak ingin memaksa. Kalau memang itu hal penting, tentu sahabatnya itu akan mengatakan semuanya pada dirinya. Iya, kan?!

***

Hanya selang lima hari dari pertemuan pertama mereka, dan Renjana kembali memenuhi permintaan Kenzino untuk bertemu. Dan kali ini mereka akan makan malam bersama.

Ah, untuk selama lima hari kemarin, Renjana dan Kenzino tak terlibat kontak apa pun, kecuali semalam tatkala Kenzino mengingatkan Renjana perihal janji makan malam mereka untuk membahas 'kontrak' lebih lanjut. Dan pria itu juga mengatakan, bahwa dirinya akan menjemput Renjana. Jadi, di sini lah Renjana berada, di lobby gedung apartemennya menunggu jemputan Kenzino.

Well, untuk pertemuan kali ini, Renjana mengenakan sebuah dress casual selutut dengan motif garis-garis hitam-putih. Wearing a dress could never be wrong in any-occasion, right? Karena Kenzino sendiri tidak mengatakan tema pakaian yang harus ia gunakan untuk malam itu. At least, she looks proper enough for dinner-hangout. Yes, it's a hangout and not a date!

met·a·noi·aTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang