11

247 52 21
                                    

Tekan bintang dulu sebelum membaca :)

.
.
.

Kriiiing!

Bel istirahat berbunyi, beberapa murid kelas satu langsung berhamburan keluar kelas, sementara yang lainnya memilih berdiam diri di kelas. Seperti Haruto yang terlihat lemas, pemuda itu tidak seperti biasanya yang selalu penuh semangat apalagi menyangkut Sohyun.

"Haruto," panggil Pak Jaehyun yang belum keluar dari kelas usai mengajar tadi.

Haruto mendongak, "Ya, Pak?"

"Akhir-akhir ini kenapa kau sering sekali membolos? Kau juga tidak pernah fokus pada pelajaran, sebentar lagi akan ujian, kalau kau seperti itu terus bisa-bisa mempengaruhi nilaimu." Tegur Pak Jaehyun dengan tatapan tajamnya.

"Maaf, Pak. Saya...sedang ada masalah dengan keluarga saya, jadi saya sering membolos dan tidak fokus belajar." Dalih Haruto.

Pak Jaehyun mendengus, "Apapun masalahmu di rumah, jangan di bawa ke sekolah. Mulai sekarang kau harus giat belajar dan tetap fokus, jangan sampai kejadian seperti itu terulang lagi."

"Iya, Pak. Sekali lagi maafkan saya, Pak." Kata Haruto menundukkan kepalanya sekilas.

Pak Jaehyun menghela napasnya lalu pergi, meninggalkan Haruto dan ketiga temannya yang sedari tadi diam memperhatikan Haruto.

"Haru," panggil Jeongwoo seraya menepuk bahu kiri Haruto.

Haruto mendongak, "Ada apa?"

"Ayo ke atap, kau pasti butuh udara segar." Ajak Jeongwoo.

Haruto hanya mengangguk lalu pergi ke atap bersama ketiga temannya.

"Kenapa kau berbohong kepada kita? Kau bilang kau baik-baik saja," tanya Jeongwoo dengan mata berkaca-kaca.

Yoshi dan Junkyu saling memandang lalu menunduk sedih.

Haruto mengerutkan dahinya, "Apa maksudmu? Berbohong apa?"

"Soal keadaanmu," ujar Jeongwoo menatap sendu Haruto. "Kau...kau punya penyakit kanker darah, kan?" Tanyanya dengan nada bergetar.

Haruto terkejut, bagaimana mereka bisa tahu?

"Ba-bagaimana kau bisa tahu?"

"Katanya kita ini teman? Ah, bukan, sahabat...tapi kenapa kau merahasiakan hal sebesar itu dari kita?" Ujar Yoshi terlihat kecewa bercampur sedih.

"Bagaimana kalian bisa tahu?" Ulang Haruto.

"Kemarin kita ke rumahmu," aku Junkyu.

Flashback on

Junkyu, Yoshi dan Jeongwoo menyempatkan diri berkunjung ke rumah Haruto. Beberapa hari belakangan ini sikap Haruto berubah, mereka khawatir terjadi sesuatu makanya mereka mau memeriksanya sendiri.

Ding Dong~

Junkyu menekan bel rumah Haruto, setelah beberapa saat menunggu, pintu rumah Haruto akhirnya di buka juga oleh Bibi Lee.

Aishiteru NoonaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang