Seorang laki-laki menatap sebuah makam yang tertuliskan nama "Yang Jungwon" pada nissannya. Laki-laki bernama Park Jay itu itu hanya menatap makam itu dengan pandangan kosong. Padahal sudah setahun semenjak kekasihnya itu pergi tapi Jay belum bisa menerima apa yang terjadi kepadanya.
Jungwon, kekasih yang sangat dicintainya harus pergi karena sebuah kecelakaan yang menimpanya. Meninggalkan Jay dan segudang kenangan manis mereka. Padahal dulu Jay dan Jungwon disebut satu kampus sebagai couple goal. Hal ini mengingat mereka jarang sekali berantem. Tidak menunjukkan kemesraan dikampus, tapi orang yang melihat mereka dapat tahu kalau mereka saling mencintai.
Jay bangkit dari posisinya karena hari sudah semakin sore. Dia memutuskan untuk langsung pulang kerumahnya.
****
Malam hari ketika Jay sedang mengerjakan tugasnya, tiba-tiba penyakit itu datang lagi. Seluruh badannya menjadi sakit. Kepalanya pusing. Dia tidak bisa melakukan apa-apa selain meringis menahan sakit itu.
Jay dengan tertatih menuju tempat tidurnya. Dia berusaha untuk mengatur irama nafasnya. Jika kalian bertanya mengapa Jay tidak meminum obat nyeri, karena semua itu percuma. Sakit yang Jay rasakan ini bukan berasal dari fisiknya. Tapi dari psikologisnya.
Penyakit ini muncul ketika Jungwon, pacarnya, pergi. Dia sudah menemui psikiater dan melakukan beberapa terapi tapi penyakit ini masih sering kambuh. Walau dengan intensitas yang mulai berkurang. Bahkan beberapa kali dia kambuh ketika sedang kuliah. Teman-temannya yang sudah paham pun sudah terbiasa menghadapi Jay yang seperti ini dan langsung membawanya ke ruang kesehatan.
Padahal jika tanpa penyakit itu Jay adalah laki-laki yang sempurna. Tampan, kaya, pintar, dan juga baik hati.
Biasanya rasa sakit yang ia rasakan akan hilang sendiri setelah 30 menit. Jay mencoba meraih sebuah bingkai foto yang ada diatas nakasnya. Foto dirinya dan Jungwon.
"Won. Kakak sakit lagi won." Ucapnya pelan. "Kamu bilang akan selalu ada buat kakak dan gak akan ninggalin kakak. Lalu kenapa kamu nggak ada pas kakak sakit." Jay memeluk bingkai foto itu sambil menahan sakit.
Hingga tanpa sadar dia tertidur.
****
"Heeseung...." Seorang laki-laki meneriakkan sebuah nama agar laki-laki yang berjalan didepannya itu menoleh.
Benar saja laki-laki yang bernama Lee Heeseung itu langsung menoleh ketika namanya dipanggil."Sunoo? Kenapa?"
"Lo mau nggak jadi petugas kesehatan di gedung fakultas farmasi. Mereka lagi nyari satu orang anak FK yang bisa jaga di ruang kesehatan mereka kalau pas lo gak ada kuliah. Mau nggak? Kalau mau gue bilang sama PJ nya." Jelas Sunoo.
Heeseung terlihat berfikir. Mungkin ini tawaran menarik. Lagi pula dia juga termasuk mahasiswa kupu-kupu. Tidak ada kegiatan lain selain kuliah.
"Asal bisa disesuaikan sama kuliah, gue mau no."
"Oke. Nanti gue kabarin lagi ya." Kemudian laki-laki bernama Sunoo itu pergi. Sedangkan Heeseung melanjutkan tujuannya untuk ke perpustakaan.
Heeseung sampai diperpustakaan khusus untuk anak kesehatan. Disini terdapat buku-buku kedokteran, farmasi, perawat dan jurusan kesehatan lainnya. Oleh karena itu tempatnya tepat diantara fakultas Farmasi dan Fakultas Kedokteran. Serta tidak jauh dari Fakultas Kesehatan lainnya.
Heeseung menyusuri rak-rak buku untuk mencari buku yang dia inginkan. Ketika telah menemukannya dia langsung menjulurkan tangannya untuk mengambilnya. Ternyata ada tangan lain yang juga ingin mengambil buku itu.
"Eh.." kata Heeseung sambil menoleh. "mau ambil buku farmakologi juga?" Laki-laki yang disampingnya itu hanya mengangguk tanpa niat menjawab.
Akhirnya Heeseung memutuskan membiarkan laki-laki itu mengambil bukunya duluan. Karena untung nya tidak hanya satu buku.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Need You
FanfictionJay, seorang laki-laki yang baru saja ditinggal pergi oleh pacarnya untuk selamanya. Karena itu juga dia menderita penyakit psikologis yang jika kambuh dia akan merasa sakit di seluruh badannya. Tidak ada obatnya, yang bisa ia lakukan hanya menahan...