Heartbeat - 𝔂𝓸𝓸𝓷𝓰𝓲 & 𝔀𝓮𝓷𝓭𝔂(LOKAL) 💙

"Kayaknya Dia Suka Kamu!"

|
C h a p. 3
🛸
|
[

Happy Reading!]

   
         "Emang kamu mau beli buku apa sih, Ghi?" Wanda menghela nafas panjang ketika lagi-lagi ia harus membuntuti Ghiandra yang berada di depannya sembari berjalan kesana-kemari mengintari rak-rak buku tentang musik.

Ghiandra berbalik menghadap Wanda, memutar bola matanya malas, "Buku Matematika".

"Ih, kalau mau cari buku matematika kenapa malah ke rak buku Musik?" Ucap Wanda dengan tampang lesu.

"Itu juga yang jadi pertanyaan aku, Wan. Kamu bego atau gimana?" Ucap Ghiandra dengan sarkatis tanpa melihat ke arah Wanda yang sudah ikut melihat-lihat buku-buku lainnya.

"Maksud kamu apa?" Wenda mendongkak dengan cepat dan memukul pelan lengan Ghiandra.

"Kamu pura-pura bego, atau emang udah bego dari lahir? Yah, aku ke rak buku musik itu artinya aku mau beli buku musik lah, Wan." Ghiandra menoleh singkat ke arah Wanda dan mengacak rambut cewek itu perlahan.

"Udah dibilangin jangan rombak rambut aku lagi, ish!" Delik Wanda.

Ghiandra berdehem tak mau mempedulikan sahabatnya itu dan fokus memilih buku yang akan ia berikan kepada kasir dan dibawa pulang. Karena jujur saja, Ghiandra sudah benar-benar ingin pulang ke rumahnya dan beristirahat.

Jika bukan karena tugas yang diberikan oleh dosen tua bangka itu, Ghiandra mungkin sekarang sudah berada di rumahnya dan memilih rebahan dengan puas.

"Kalau kamu bosen disini. Sana, pergi cari buku yang kamu mau beli." Ucap Ghiandra mengambil salah satu buku dan mengibaskan tangannya di udara.

"Kamu ngusir aku? Kalau begitu ngapain ngajak sih. Mending aku tidur di rumah." Ghiandra menggeleng lagi mendengar celotehan tak penting dari cewek di sebelahnya. Membuat telinga risih saja.

Ghiandra menghela nafas pelan dan menatap Wanda dengan serius, "Kamu lagi dapet?"

"A-apa? Enggaklah, belum awal bulan juga kok. Ngapain nanya sih?" Wanda menyisipkan helaian rambut ke telinganya dengan cepat. Apa-apaan dengan pertanyaan Ghiandra itu.

Walaupun, Ghiandra sudah sering menanyakan tentang hal itu kepadanya, tetap saja rasanya akan awkward.

"Oh, kirain." Ucap Ghiandra ber-oh-ria, tidak mempedulikan Wanda yang kini mengerlingkan matanya yang bulat sempurna. "Aku yang bayar buku kamu nanti deh."

Dengan secepat kilat, Wanda mengembangkan senyumnya dan mengangguk-angguk. "Beneran yah."

"Iya Wanda Anjaniiii." Wanda melompat kecil sambil menepuk tangannya pelan, bertanda bahwa ia kembali dengan mood yang baik.

"Gak berubah." Sambung Ghiandra pelan ketika kini mendapati Wanda yang kegirangan setengah mati. Mengintari rak-rak buku bertema psikologi.

Lima belas menit kemudian, setelah di rasa ia telah mendapati buku yang cocok, Wanda kembali berjalan menuju tempat Ghiandra berada.

"Ghi! Aku mau yang ini."

"Hm? Udah dapat bukunya?" Ghiandra beralih dari buku yang dibacanya kemudian menoleh ketangan Wanda yang sedang memegang buku yang dipilihnya. Mencoba membacanya walaupun dengan terbalik.