XVI. [dekaéxi]

297 30 3
                                    

Hai, selamat membaca ya!
Vote dan coment nya saya tunggu, ramaikan cerita ini juga<3

semoga kalian suka sama cerita ini ya><

---------------------------------------------------------
.
.
.
.
.

: Eyes Contact

Tubuh Jennie sudah mulai membaik, karena kekebalan tubuh yang dimiliki Jennie sangat bagus jadi dia akan sembuh dengan cepat.

Sejujurnya terluka bukan masalah besar untuk Jennie, mengingat dulu saat dia pertama datang di LA tertidur dengan pulas saat menghanyutkan diri di sungai.

Jennie terbangun, tubuhnya sedikit susah digerakkan, ahh~ sialan sekali Jake itu berani menusuk Jennie.

"Kau sudah sadar?" suara itu, Jennie begitu mengenalnya. Jennie menengok ke segala arah untuk memastikan pemilik suara itu.

Deg- jantung Jennie seolah berhenti saat menatap seorang yang sedang berdiri di depan pintu ruangan ini.

"Raut wajah mu kenapa seperti itu Mrs. Jane." Jennie semakin terkejut mendengar penuturan manusia yang ada di hadapannya itu.

Jennie berusaha untuk duduk
"Kau!" Jennie membuka suara

"Kenapa saya bisa ada disini?" tanya Jennie dengan penuh benci.

"Tentu saja untuk membuat mu bahagia sayang." orang itu mendekat dengan mengelus puncak kepala Jennie.

Jennie agak tersentak, kemudian dengan cepat menghampas tangan kotor orang itu.

"Kau-! Jangan sembarangan menyentuh ku." ucap Jennie dengan penuh kemarahan.

Orang ada dihadapannya itu menyeringai
"Jangan kasar sayang." dengan lancangnya orang itu membelai pipi Jennie.

"Oh iya sayang, aku memiliki kejutan untuk mu." orang itu tersenyum menyeringai lagi.

Jennie menatap tajam orang yang ada di depannya itu.

"Kau pasti akan senang melihatnya sayang." jawab orang itu yang sepertinya mengerti arti tatapan mata Jennie.

"Kalian, bawa Mrs. Jane-!" suruh orang itu kepada bawahannya.

Jennie diseret paksa oleh bodyguard orang itu ke tempat penyiksaan. Jennie sama sekali tidak takut, bahkan ruang penyiksaan miliknya di Korea lebih indah dari pada milik orang ini.

Saat masuk ke dalam ruangan itu, bau anyir sudah tidak bisa dihindarkan lagi. Jennie ditarik paksa.

Deg- ada apa ini, hatinya seolah merasa sesak.

Jennie menatap seseorang yang dijadikan kejutan oleh orang yang menyuruh bodyguardnya tadi menyeret Jennie.

Eyes contact dengan orang yang ada dihadapannya. Wajah orang itu terdapat banyak darah. Bahkan bahu kanannya saja sudah ada peluru yang bersarang. Tangannya diikat dengan begitu kuat.

Jennie menatap orang yang sedang duduk di kursi kebesarannya dengan tenang dan angkuh.

"Lee Taeyong-!" seru Jennie dengan deep voice nya itu.

PARASITE [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang