pemuda asing

730 58 8
                                    









Angin berhembus semakin kencang. Menerbangkan setiap pohon dan helaian rambutku

Udara dingin yg menyengat masuk ke dalam kulit terus aku hiraukan. Kini aku hanya membutuhkan ketenangan. Membebaskan pikiran yg di penuhi kesedihan

Di rooftof rumah sakit adalah pilihan tepat untukku menenangkan pikiran. Tanpa memperdulikan mereka yg mungkin mencariku

Satu minggu yg lalu ayah dan ibuku meninggal. Karna kecelakaan yg berasal dari ulahku. Tapi mereka berkata jika ini bukan salahku

Meski bukan salahku. Dan juga karnaku. Rasa sedih masih terus membekas di hatiku. Yg takan pernah hilang sampai kapanpun

"hyung..." seseorang memanggilku. Membuatku menoleh dan mata kami saling bertatapan

Onix hitam pemuda itu Membuatku sedikit damai...

"sedang apa di sini? "

Suara halus bertanya begitu lembut padaku

Tapi aku hanya menjawab dengan gelengan pelan

Dia hanya pemuda asing yg tidak aku kenal. Kenapa aku harus menjawabnya

"udara di sini dingin hyung. Ku lihat kau sedang sakit. Jadi sebaiknya kembali ke ruanganmu!"

"tidak.." satu kata yg aku ucapkan membuatnya tersenyum semakin manis

"kau akan sakit kembali hyung, jika berlama-lama di sini"

Aku sudah sakit. Lebih tepatnya hatiku sakit. Sejak dulu. Dan sakit itu kembali semakin besar ketika mereka berdua meninggalkan ku

Pemuda asing ini tidak tau apapun masalah ku

"tadi aku mendengar ada seseorang yg melapor pada dokter. Jika pasiennya hilang. Apa itu kau hyung? "

Mungkin

"hyung. Ayo kembali"

Pemuda asing itu menarik tanganku pelan. Aku hanya menatapnya datar tanpa perlawanan

"kau harus kembali. Lihat! Wajahmu sudah pucat karna udara dingin"

Dia membawaku kembali ke ruanganku. Membuat mereka yg tadi mencariku langsung memelukku

"tae-ah kau kemana saja? Hyung mencarimu sejak tadi"

Seokjin hyung memelukku dengan erat. Matanya terlihat bengkak dan jejak air mata masih terlihat di pipinya

Seokjin hyung baru saja menangis

"kau dari mana saja tae? "

"rooftof.."

Desahan lega seokjin hyung terdengar olehku.

Beberapa detik kemudian aku kembali teringat

Pemuda asing

Aku menoleh ke belakang. Di mana pemuda asing itu berdiri

Dia masih di sana

Berdiri dengan tersenyum. Tangannya melambai. Lalu melangkah pergi

Sudut bibirku terangkat kecil. Membentuk senyuman yg nyaris tidak terlihat

Dia membuatku sedikit lebih baik...









Setelah makan seokjin hyung kembali ke rumah. Mengambil baju untukku. Karna aku masih harus menginap di rumah sakit. Luka di perutku paska oprasi belum sembuh sepenuhnya

Karna kecelakaan 2 minggu yg lalu merenggut kedua orangtuaku. Kejadian itu pula merenggut satu ginjalku

Kini aku hidup hanya dengan satu ginjal...

Cklek...

Pintu ruanganku terbuka

Pemuda asing itu tersenyum

Melangkah semakin dekat ke arahku

"sudah lebih baik? "

Aku mengangguk

Dan dia tersenyum

Tangannya yg putih terjulur

"namaku jeon jungkook. Namamu? "

Juluran tangannya aku balas

"kim taehyung"

Setelah sesi perkenalan kami , jungkook mendudukan dirinya di kursi tepat samping ranjang rumah sakit ku

"boleh aku bertanya hyung? "

Aku mengangguk

"kau sakit apa? "

Hatiku sakit. Sakit sekali mengetahui fakta bahwa orangtua ku meninggal

"ginjal..."

Jungkook nampak terkejut. Lalu ekspresinya kembali menyendu

"aku turut sedih mendengarnya"

Sedih?

Bagaimana bisa?

Padahal kami baru saja berkenalan

Apa jungkook memiliki selera sedih yg sudah akut?

"aku akan baik² saja" perkataan yg meluncur begitu saja dari mulutku

Membuatnya kaget dan akupun ikut terkaget

"wahh. Itu adalah kata terpanjang yg kau ucapkan hyung... Emmm berapa kata yah? " dia terlihat mengitung kata yg aku ucapkan dengan jarinya

"10 kata. Apa aku benar? "

Aku tidak menjawab

Dan dia kembali tertawa pelan

"aku tidak tau itu sebuah kata terpanjang yg kau ucapkan atau bukan. Tapi aku senang sekarang kau terlihat baik² saja" tanganya terjulur mengambil tanganku

Tanganya yg dingin menggenggam tanganku

"mau menjadi temanku? " pertanyaan retorik yg Membuatku menatapnya aneh

"aku tidak mempunyai teman. Jadi apa hyung mau menjadi temanku? "

Binar di matanya membuatku tidak tega untuk menolak

Lagi pula ada untungnya aku mempunyai teman seperti jungkook. Dia terlihat baik

"baiklah..."

Dia tersenyum senang sambil bertepuk tangan

Dia terlihat seperti anak kecil yg mendapatkan hadiah robot baru dari ibunya

Jungkook-ah!

Semoga kita bisa menjadi teman yg baik hingga keluar dari rumah sakit ini

Mari berteman lebih lama!













Tbc

Gimana? Tertarik untuk lanjut atau unpub lagi? Wkwkwk

Voment untuk next chapter selanjutnya

Paipai

Friend? (taekook Brothership)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang