Turut berduka atas berpulangnya rasa iba. Mereka yang melangkahkan kaki ditanah dengan wajah menghadap kelangit, yang tidak pernah sekalipun menorehkan rasa belas kasih.
Mereka yang sombong dengan apa yang mereka miliki. Aku pernah bertemu dengan manusia seperti ini. Oh apa aku salah menyebut? Orang seperti mereka layak disebut manusia? Bahkan mungkin Tuhan sudah bosan. Menghadapi mereka yang selalu mengudara, hingga melupakan dataran.Ia yang menyombongkan harta dengan harap kami akan memuja. Apa dengan begitu engkau akan selalu diberi oleh-Nya? Sampai kalian jatuh dilubang terdalam dan meminta ampunan oleh-Nya.
Tepat saat itu, kami tertawa. Kami yang selalu engkau ijak-injak dengan hati yang penuh luka. Meringkis kesakitan dan mengadu pada Tuhan kami.
Disitu, dibawah situ. Engkau meminta kami untuk melupakan rasa.
Maaf, lukanya membekas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tuhan, Kami Ingin Pulang
PoesíaApa semua orang juga melakukan hal yang sama? terlihat baik-baik saja padahal tidak. Jadi, pantas kah kita saling melukai jika kita akhirnya sama-sama terluka.