Prolog

480 51 14
                                    

Halo?? Aku bawa work baru lagi hehe..

Semoga terhibur 💗

🐿 Sorry for typo 🐻

------+x+------









Saat hati telah menemukan sebuah naungan. Maka sebesar apapun pengorbanan takkan lagi menjadi hal yang patut untuk diperhitungkan.  

Dia.. sosok manis dengan wajah yang selalu terbalut senyum tipis. Menerima segala ujaran sinis dengan harapan yang kian hari kian terkikis.

Berusaha mengais setitik kasih dalam kebencian akibat kesalahan masa lalu yang bahkan tak seharusnya terlimpah padanya. Miris. Tapi, cukup sadar diri untuk tidak bertingkah lebih. Sebab tahu, bahwa semua usahanya bisa saja sia-sia dan lebur tak bersisa. Maka diam dipilihnya sebagai peredam pada sudut hati yang telah lama meradang.

Dia.. sosok manis yang harus rela hidup dalam ranah bengis. Sisa dendam dari luka masa lalu, menimbulkan bayang kebencian yang perlahan membunuh nurani. Mematahkan logika hingga tega menoreh perih pada segumpal hati rapuh yang masih butuh untuk diberi kasih.

Meski begitu..senyumnya tak pernah luntur. Tutur kata dan pandang nya selalu nampak lembut tanpa kabut. Menyenangkan dan ramah. Selalu tampak manis dan polos. Tak pernah ada dendam bahkan jika itu hanya secuil.

Sejauh apa dia bertahan. Hanya berbekal sejumput harap dan angan yang bahkan nyaris selalu terpatahkan?





------+x+------

Next?

Our Lights || TXT BrothershipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang