05

351 33 2
                                    

19 menit berlalu ketika askara fokus pada tugasnya dia dikejutkan suara gebrakan meja "saya sudah selesai boleh saya pergi"

Askara melihat jawaban shani dan dia tertegun melihatnya, tidak heran shani dapat mengerjakannya dengan mudah karna dia pernah mengikuti olimpiade fisika di eropa..

"Saya belum izinkan kamu keluar jadi diamlah sebentar"

"Mr engga bisa seenaknya seperti ini.. Saya bisa laporkan mr pada kepala sekolah "ancam shani

Askara berdiri dan mendekati shani "kenapa? Bukannya seharusnya kamu senang bisa berlama-lama dengan saya"

Askara semakin mendekati shani dan shani melangkah mundur"untuk apa aku senang tidak ada gunanya"

Askara meraih tangan shani dan menariknya dalam pelukan"aku bisa merasakan degupan jantungmu"

"Itu urusanku.. "

Askara mengecup bibir shani singkat dan membuat shani melotot karna syok"jangan menjauh aku mohon.. "

Mata mereka bertemu satu sama lain, tiba-tiba bayangan masa lalu melintas dalam memorinya dan membuat kepalanya sakit "agrhhh.. "Shani memegang kepalanya

Askara yang panik langsung membawa shani ke sofa, dia mengambil air mineral untuk shani minum"minum dulu.. "

Tangan shani menempasnya hingga gelasnya pecah"aku tidak butuh itu.."

Shani ingin berdiri namun kesulitan "hati-hati "askara ingin membantu tapi ketika akan membantu askara justru tersandung kaki sofa hingga terjatuh menimpa tubuh shani

Kedua mata mereka kembali bertemu,  ketika shani menutup mata askara pun melakukan hal sama dan bibir merah keduanya saling menempel memberikan sensasi sesaat namun memberikan kesan tersendiri untuk keduanya..


Kejadian diruangan milik askara membuat keduanya semakin canggung, shani yang terlihat sekali menjauh Membuat semua murid menduga jika ada yang aneh antara murid dan guru ini sehingga gosip merebak begitu cepatnya..

Tasya menarik semua berita tentang shani di mading "ih apa-apaan ini.. Sotoy deh"

Shani membaca judul artikel yang sangat menohok itu, semua siswi melihat shani sambil bergosip. Tasya yang tidak terima langsung menghampiri siswi tersebut"eh klau bergosip tuh di cafe bukan sekolah.. Mau gw jontos lo"tangan tasya di tahan shani

"Gak jelas lo sya.. "Siswi itu pergi

"Lo yang gak jelas"serongot tasya

"Udahlah sya jangan diladeni.. Biarin aja namanya juga gosip"

"Hah kamu bisa sesantai ini.. Shan lihat judulnya kamu disangka sudah memberikan diri kamu pada mr askara untuk nilai yang sempurna.. Aneh"tasya emosi

"Tapi aku tidak seperti itu.. Klau aku tutup mulut semua orang itu sulit karna tanganku cuman 2,ya sudah aku gunakan saja tanganku untuk tutup telingaku sendiri.. "

"Hahhhh.. Aku bingung sama kamu sekarang shan.. Susah banget ditebak"

"Udah jangan bingung-bingung mending kita siap-siap pulang.. Kebetulan guru ada rapat kita pulang cepat jadi kita ngemall yuk"

"Ya udah deh.. Klau urusannya mall aku ikut aja"

"Udah jangan cemberut lagi.. Aku teraktir makan deh"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 30 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ReinkarnasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang