ryujin mendongak melihat jeno yang tersenyum lembut menatapnya.
ryujin yang canggung dengan kehadiran lelaki di sebelah jeno hanya membalas dengan anggukan pelan.
"ryu, kenalin. ini ayah gue. yah, kenalin ini ryujin adena, adek kelas ku."
lelaki bernama jaehyun itu memberikan senyum hangat ke ryujin.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"halo, ryujin? salam kenal ya. om boleh duduk di samping kamu kan?"
jika ini ryujin yang biasanya, dia pasti sudah kabur melihat ayahnya jeno dengan senyumannya itu.
ryujin kan, benci cowok baik.
tapi ryujin hanya mengangguk.
jaehyun melepas jasnya dan duduk di bangku sebelah kiri ryujin.
yah, masa dia mau melarang sih.
tiket yang ditunjukkan oleh ayah jeno itu memang letaknya di sebelah kursinya.
"woy, jeno! bukannya langsung ganti baju sama pemanasan, malah ngapel dulu!?" teriak yangyang ke jeno yang masih anteng berdiri di depan ryujin.
"ryu, gue siap-siap dulu ya. yah, aku titip ryujin hehehe."
"eh bentar kak," ryujin memanggil jeno yang akan pergi menuju ring.
"iya, kenapa cantik?"
"kalung lo...?"
"oh iya. lo bawa kan?" tanya jeno seperti dia baru ingat tentang kalung itu.
ryujin mengangguk dan mengambilnya dari tas.
"nggak usah, ryu. lo pegang aja. mulai sekarang, gue titip ke lo ya," ucap jeno sambil tersenyum manis.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
kenapa ryujin rasanya kepanasan ya.
padahal dia duduk di dekat ice ring.
💍💍💍
pertandingan malam itu sudah selesai.
seperti yang semua murid aksara prediksi, tim nct menang mengalahkan tim straykids.
ketika para pemain dan penonton yang lain sedang merayakan kemenangan itu, jeno melihat ke arah bangku penonton dan tidak melihat ryujin di sebelah ayahnya.
jeno yang menyadari itu langsung berniat mencari ryujin, tapi tangannya ditahan oleh sicheng.
"jangan jen, lagi banyak yang ngeliat."
"sialan! kan gue mau nembak dia."
"lo baru ketemu berapa kali coba udah mau macarin dia? kalo dia ternyata gak baik gimana, jen?" bisik sicheng sambil memerhatikan sekelilingnya dengan khawatir.
semua orang sedang bertepuk tangan menyelamati kemenangan mereka, bahkan penonton dari mahesa.
tapi jeno hanya peduli dengan ryujin.
"anak secantik itu jahat sedikit gapapa lah kak."
sicheng makin khawatir.
💍💍💍
"jen, ayah boleh nanya gak?"
jeno yang sedang menyetir mobil hanya melirik ayahnya sekilas.
"nanya apa yah?"
"ryujin itu pacar kamu?"
"pengennya sih."
"jadi cuma kamu yang suka dia? oh, pantas aja."
"kenapa emangnya yah?"
"kamu, suka dia kenapa? karna cantik?"
jeno agak enggan menjawabnya karna merasa sikap ayahnya agak aneh.
"kenapa deh yah? tumben banget nanya-nanya gitu?"
"ayah cuma pengen tau aja, seberapa kenalnya kamu sama dia sampai ngasih kalung ini."
mendengar kata-kata ayahnya jeno melirik ke kiri dan melihat kalung yang ia berikan ke ryujin ada di tangan ayahnya.
rahangnya mengeras.
dia menepikan mobilnya dan menatap ayahnya.
"kenapa itu bisa sama ayah?"
"tadi dia ngasih ini ke ayah sebelum keluar stadium."