Tak banyak tempat yang bisa dikunjungi oleh Beomgyu. Taehyun masih menimang-nimang berapa menit tersisa sebelum masuk ke kelas berikutnya. Belum lagi ini jam makan siang dan pacarnya harus diberi makan terlebih dahulu. Jadilah mereka berhenti di kantin dengan Taehyun memesan nasi goreng dan Beomgyu mie ayam.
"Diajak makan bareng ke warteg depan malah makan berduaan di kantin."
Taehyun berdecak sebal sedangkan Beomgyu nampak kebingungan. Teman-teman Taehyun yang jumlahnya tiga orang main gabung di meja mereka. Ada Hyunsuk, Suyun, dan Yedam.
"Siapa? Pacar?"
Hyunsuk menyenggol lengan Taehyun sambil menunjuk Beomgyu dengan dagu. Dua temannya yang lain ikut penasaran. Taehyun bilang punya pacar tapi mana pernah pamer-pamer.
"Iya, pacar."
Beomgyu yang menyahut sambil tersenyum lebar. Sedetik kemudian sudah ada tiga uluran tangan di depannya. Dengan cepat dia balas semua sambil menyebutkan nama masing-masing.
Yang paling cantik namanya Suyun. Yang tinggi menjulang itu Hyunsuk dan terakhir bernama Yedam. Mereka bertiga teman sekelas Taehyun dan kemungkinan yang paling dekat dengan pacarnya juga.
"Lo jauh-jauh banget mau nyamperin Taehyun kesini."
Suyun berkomentar. Taehyun pernah bercerita pacarnya itu kuliah di kota yang berbeda. Hanya segitu cerita Taehyun. Walau mereka berempat sering menghabiskan waktu bersama tapi Taehyun masih setertutup itu.
"Gantian, bulan kemarin udah Taehyun yang ke tempat gue."
Kala sedang asik bercerita banyak hal, ponsel Beomgyu berbunyi. Satu panggilan masuk dari temannya yang jauh disana.
"Iya, kenapa Yeojin?"
"Lo beneran gak masuk apa? Seriusan? Ini yang presentasi siapa?"
"Ya lo bertiga lah sama Sungchan terus Ningning."
"Tapi kan yang paling pinter lo..."
"Nah iya karena gue yang paling pinter itu pembagian makalah berat sebelah ya anjing kesel banget gue ngerjainnya. Udahlah gue jamin gak akan maju sekarang."
Beomgyu mematikan sepihak sambungannya dengan Yeojin. Wajah kesalnya dia sembunyikan di lipatan kedua tangan. Taehyun yang melihat pacarnya sedang kesal hanya tersenyum dan mulai mengelus pucuk kepala sang pacar.
"Udah jangan kesel-kesel."
"Gak bisa. Aku udah nyelesain semuanya tapi mereka tinggal presentasi aja masih butuh aku."
"Namanya juga tugas kelompok. Iya, nanti aku yang ngomong ke Yeojin. Namanya Yeojin, kan?"
Beomgyu mengangguk dengan wajah yang masih terbenam. Taehyun dengan sebelah tangan yang masih mengusapi pucuk kepala sang pacar, menggunakan sebelah tangan lainnya untuk mengirimi chat pada Yeojin. Sekalian meminta maaf pada Yeojin karena pacarnya sudah memutus sambungan secara sepihak.
"Lo mau ninggalin Beomgyu? Lima belas menit lagi nih."
Yedam menjadi yang pertama selesai makan. Hyunsuk menyusul lalu terakhir ada Suyun. Taehyun dan Beomgyu sendiri baru menghabiskan setengah.
"Mau gimana lagi? Praktikuman mana bisa ditinggal?"
Ketiga teman Taehyun pamit duluan. Tidak ada toleransi kalau praktikum. Telat sedikit maka tertinggal pretest. Sudah laporan belum tentu bagus, kepotong nilai pretest yang kosong pula.
"Sayang, aku mau ada praktikum. Ditinggal sebentar, ya?"
Taehyun meminta izin dengan hati-hati. Reaksi Beomgyu sungguh diluar diguaan. Dia dengan cepat mengangkat kepalanya dan menatap Taehyun dengan wajah berbinar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Te Wo Tsunaide ; Taegyu
FanficHanya tentang Taehyun, Beomgyu dan genggaman tangan keduanya walau terpisah jarak. Katanya ingin bersama hingga akhir. Tapi tak ada seorang pun yang mampu membaca takdir ke depannya secara akurat bukan? In Japanese means Hold My Hands © Stuturu