Hi, long time no see! Akhirnya Iona melanjutkan kembali. Huwah kangen banget sama KazuHoku T-T. I come because I wanna say sorry dan please, have a good time while reading this! Have a nice day everyone! Thank-you so much for waiting this story. Luv-luv!
• • •
Hokuto hampir saja terlambat memasuki kelas yang bisa menyebabkan laporannya tak diterima. Terimakasih banyak kepada Tuan Kazuma. Nyaris saja kerja lemburnya semalam benaran berakhir sia-sia.
"Arrgh!" Geramnya tertahan gemas.
Entah habis mabuk terus kepentok tiang lampu jalan mana. Kazuma yang ber-tagline si cowok cool bak samudra tenang, si diam-diam menghanyutkan itu tiba-tiba kelihatan tidak ada puasnya mengerjai Hokuto sejak perkataannya yang mengajak putus tadi.
Mulai dari ke-haha-hihi-an itu ... Ituloh yang membuat Hokuto mengiba meminta ampun, terus dilanjutkan jadi membungkusnya paksa menggunakan selimut. Kazuma bilang Hokuto agaknya masih setengah tidur, makanya melantur. Padahal memang Kazumanya saja yang masih mau menghukum Hokuto, cih. Lalu jangan lupakan kerusuhan sewaktu dia menyiapkan sarapan. Ngomong-ngomong, omelet mereka berdua sampai gosong loh. Nah sekarang, Kazuma malah duduk di sampingnya dengan santai. Senyumnya lebar dan tanpa rasa bersalah sekali. Hokuto semakin keki melihatnya.
"Kalian berangkat bareng, ya?" Hasegawa Makoto, berbisik menyuara. Mewakili kecurigaan tertahan Itsuki disebelahnya yang sudah penasaran sejak tadi. Besar harapan si pecinta kucing itu kalau Hokuto dan Kazuma hanya berpapasan di jalan saja. Tapi, banyak tapinya. Soalnya seperti ada sesuatu.
Jika boleh jujur, Itsuki tidak menyukai keberadaan Kazuma yang duduk bersama mereka. Masih kesal soal insiden kue tempo lalu ditambah memang mereka tidak akrab. Tidak sekalipun juga pernah terlibat kerja kelompok bersama. Kalau bertemu di jalan, paling banyak ya bertukar basa-basi receh ala kadarnya.
Bagi mereka bertiga –setidaknya sepanjang yang Itsuki dan Makoto pikir, Kazuma itu bagian blok kanan kelas yang terkenal. Tempat dimana para berlian akademia berada. Si kasta harta, tahta, IPK. Golongan mahasiswa-mahasiswa yang selalu bertanya di setiap kesempatan. Pokoknya kalau ada tugas presentasi, dapat pertanyaan dari blok kanan tempat Kazuma itu artinya mati. Makanya trio ini diam-diam menyimpan dendam.
Hokuto, Itsuki, dan Makoto sendiri berasal dari geng kursi pojok dan berlawanan. Mereka bertiga memang ramah. Temannya yang lain juga banyak. Pokoknya selayaknya mahasiswa pada umumnya. Ada tugas ya nugas, kosong tugas ya main. Kalau ada kesempatan menolak tugas, ya sangat mendukung. Tim yang memahami mahasiswa lain. Suka berdiskusi duluan perihal giliran bertanya sebelum presentasi. Cukup dikenal juga. Apalagi Hokuto di tahun awal sudah seperti hansip. Keliling kesana-kemari. Namun karena kemana-mana Hokuto, Itsuki, dan Makoto hampir selalu bersama, mahasiswa lain jadi sedikit sungkan untuk bergabung jika ketiganya sudah berkumpul.
Pokoknya lingkungan pergaulan kursi pojok dan Kazuma ini jauh berbeda. Di luar kelas pun makin berbeda haluan. Kazuma disebut-sebut sebagai idaman. Penggemarnya banyak. Katanya juga mantannya banyak. Kebetulan sangat aktif di organisasi ekstra-kampus juga. Intinya mereka adalah teman sekadar kenal karena ada di satu kelas dan jurusan yang sama selama ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Look at Me [ KazuHoku ]
FanfictionTerinspirasi dari lagu 나만 바라봐 (Only Look At Me), Taeyang. Menjadi golongan masyarakat yang melawan arus itu tidak mudah ya? Kazuma dan Hokuto sudah berpacaran lebih dari satu tahun. Entah apa yang salah namun, hubungan mereka berdua justru tumbuh me...