1. She is

60 8 4
                                    

Seperti biasa, Kaoru masuk kesekolahnya dengan tepat waktu. Latihan unitnya kemarin dengan UNDEAD ternyata tak membuat energinya terkuras. Tak seperti biasanya ia datang rajin sebelum menunjukkan pukul delapan.

Mungkin lari memutar lapangan sepuluh kali dengan kisaran 60 meter kali ini ia tak mau mengulanginya lagi untuk ketiga kalinya atau mungkin efek jera Kaoru sudah terlihat.

Pernah sekali ia mendapat keberuntungan tak kena hukum karena tidak datang tepat waktu dengan berbohong bahwa Kaoru membantu ibunya pagi-pagi berjualan sayur sampai ia terlambat ke sekolah.

Terkesan berbakti namun memberikan alasan omong kosong tersebut memang tak patut untuk dicontoh. Catat itu.

Bercerita tentang latar belakang keluarganya, Kaoru tak kenal yang namanya kekurangan apapun. Semua yang diinginkannya pasti dikabulkan baik itu kebutuhan maupun sandang dan pangan.

Terlahir dari keluarga konglomerat ditambah lagi ayahnya adalah pemilik perusahaan terkenal membuat ia serba kecukupan

Masih menjadi misteri hingga saat ini, ternyata hubungan ayahnya dan Kaoru belum begitu baik. Apalagi ia adalah anak terakhir dari tiga bersaudara, terkadang ia seperti dianak tirikan oleh ayahnya sendiri tanpa alasan yang jelas.

Suasana diruang kelas 3-A—kelas Kaoru—tampak sunyi, tenang dan tak banyak murid seperti biasanya. Atau mungkin ia datang terlalu pagi?

Tapi sepertinya ada satu tas berwarna merah terang ditaruh sembarang dimeja depan itu menarik penglihatan Kaoru

Hening dan sunyi, inilah yang Kaoru suka.

....

"HAKAZE!! AKHIRNYA AKU ADA TEMAN! HAHAHA!"

Kaoru terbangun dari kursinya saking terkejutnya, berani-beraninya seseorang merusak suasana sunyi dan tenang ini. Kaoru pikir jantungnya akan copot sekarang.

"Eeh..?!! Da-datang darimana kau?!"

"Aku? Jam 5 pagi sudah sampai disini!"

Kaoru masih belum mencerna apa yang orang ini katakan. Darimana ia datang dan bagaimana bisa ia betah menunggu sampai bel masuk? Bel masuk saja sekitar pukul delapan pas.

"Ada apa gerangan sampai kau datang sepagi ini? Tugas dari klub kah?" Tanya Kaoru penasaran

"Tidak! Klub basket untuk sementara ini aku liburkan!"

"Lalu?"

"Aku disini hanya ingin memantau jika ada seseorang yang membutuhkan pertolongan, jadi sebaiknya pahlawan sepertiku harus berangkat lebih awal! Hahaha!"

Seperti biasa, teman sekelasnya yang sedikit hiperaktif ini menunjukkan pose layaknya film 'Power Rangers' yang ditonton kebanyakan anak laki-laki kecil

Orang aneh, batin Kaoru

"Tumben sekali kau Hakaze, datang tepat waktu seperti biasanya! Apa mungkin tidak ada yang menemanimu kencan lagi?"

Kaoru menatap datar Chiaki, "Aku tak mau ketiga kalinya memutar lapangan! Lagipula, wanita mana yang tak mau menemaniku kencan? Asal kau tahu saja, mereka semua kan sudah jatuh dipelukkanku~" Kaoru menjulurkan lidah ke Chiaki, dengan artian mengejek.

Chiaki tertawa terbahak-bahak

"Hei, Hakaze! Ngomong-ngomong kau sudah menyelesaikan tugas esai fisika?"

Kaoru tau, orang ini pasti tak luput meminta salinan jawaban untuk tugas manapun. Mengingat Kaoru adalah termasuk murid paling pintar yang memasuki nominasi peringkat sepuluh besar dikelasnya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 19, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Playboy Imaginations [Kaoru x Tomoya]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang