mama:
pulang kapan
mama:
apa mau nginep lagi?juya:
iya ini lagi mau pulang
juya:
lagi cari makan dulumama:
sama siapa?
mama:
sama jay?
mama:
apa sama wita ayla?juya:
sama jaymama:
gausah beli makan
mama:
makan di rumah aja—————
"sama mama ku suruh makan di rumah,"
"oh, yaudah kalo gitu." kata jay, kemudian melajukan mobilnya menuju rumah gue.
jay baru aja jemput gue yang selesai kelas, tadinya niat mau makan AYCE, tapi karna sama mama disuruh makan dirumah yaudah akhirnya kita pulang.
"ayoo di makan, itu masakan mama," kata nyokap gue berbohong, karna nyatanya itu adalah lauk dari catering.
jay yang tau kalo nyokap gue boong—karna gue udah cerita juga kalo nyokap gue gak pernah masak dan selalu pake catering—itu cuma senyum-senyum aja, kemudian ngambil nasi dan juga lauk.
gue bangun dari duduk, "mau kemana?" tanya jay.
"ganti baju," sahut gue.
"kenapa jay? mau ikut?" ledek nyokap gue.
gue misuh sementara jay lagi-lagi cuma cengengesan, lalu mulai makan makanan yang dia ambil.
"MAMAAAAAAAA!" teriak wonyoung dari ruang tamu.
"tanteee, anaknya jatoh nih!" teriak seorang pria juga dari ruang tamu.
gue dan jay yang merasa familier dengan suara itu pun sama sama menoleh kearah pintu dan mendapati sunghoon yang sedang membopong wonyoung untuk masuk kedalam rumah.
nyokap gue heboh sendiri.
"kok bisaaaaa?!""ngide dia belajar motor sama temennya," kata sunghoon. "untung ketemu aku di jalan,"
nyokap gue ngomelin wonyoung terlebih dahulu sebelum akhirnya ngobatin luka adek gue tersebut.
"oh, sunghoon—udah makan belum? itu tante masak, dimakan, ada jay juga pacarnya zura." kata nyokap gue lagi-lagi boong.
—————
"sunghoon udah punya pacar belum?" tanya nyokap gue ke cowok yang sekarang lagi nyeruput boba yang dia beli sebelum ketemu wonyoung yang jatoh di jalan.
btw, sunghoon ini sepupu gue alias anaknya kakak dari nyokap gue.
"gapunya tan," jawab sunghoon.
"dia homo." sahut gue, pria itu memicingkan matanya kearah gue, sementara jay ketawa.
"sayang banget ganteng-ganteng homo," keluh nyokap gue.
"enggaa tu dia ngasal," kata sunghoon.
selesai makan sunghoon dan jay main pees di ruang tamu, sementara gue rebahan di sofa sambil nonton drakor dari laptop.
"nonton apaansih," tanya jay, mengintip layar laptop.
"voice season 3," sahut gue.
"itu bukannya drama lama ya? kamu nonton ulang ke berapa kalinya tuh?"
"gatau, tiap bulan aku nontonin ulang mulu voice." sahut gue.
"true beauty lu nonton gak?" tanya sunghoon, gak menoleh ke gue sama sekali karna fokus sama game nya.
"nonton!"
itu bukan gue yang jawab, tapi jay sama wonyoung berbarengan
"lo tim siapa?" tanya sunghoon. "gue awalnya tim suho, tapi pas akhir akhir oleng ke seojun."
"sama, suho juga." sahut wonyoung.
"gue seojun," jawab jay.
"payah," ledek sunghoon.
"kamu tim siapa?" tanya jay, menyikut lengan gue.
"hah?" sahut gue. "aku nggak nonton true beauty, tapi aku baca webtoonya sih, dan aku tim suho,"
"dih," keluh jay. "apa bagusnya coba suho, cuma ngandelin kekayaan orang tua nya aja. udah gitu ngebug mulu lagi."
"IH di webtoon tuh ga gitu, kalo kamu baca webtoon nya kamu pasti bakal suka banget sama suho deh," keluh gue.
"bagusan juga seojun, apa apa berjuang sendiri," sahut sunghoon.
"DIH APA APAAN," seru gue gak terima. "bagusan suho ya kemana-mana, kalo gak percaya tanya aja mama, mama juga suka yang suho suho itu kok!"
"ada apanii, mama kok dibawa bawa," kata nyokap gue yang ke ruang tamu kemudian naroh sepiring semangka yang udh di potong kecil-kecil.
"mama tim siapa mah?"
"drama apa sih?" sahut mama.
"true beauty, nonton gak? aku udah download di laptop!" sahut wonyoung.
"engga tau, mama terakhir cuma nonton drama start up."
"ooh start up ya, tante team siapa? aku tim han jipyeong," kata jay menyahuti omongan nyokap gue.
sementara gue diem aja karna gue emang engga nonton kedua drama itu.
"tante sih tim seo dalmi." jawab nyokap sebelum beralih kembali ke dapur.
suasana tiba-tiba aja hening, sampai jay menggaruk kepalanya bingung.
"j-jadi selama ini yang di rebutin itu nam dosan?"