Prolog

5 4 0
                                    


Seorang gadis dengan rambut sebahu yang tergerai sedang berjalan di trotoar. Ia menggunakan earphone di telinganya yang sedang mendengarkan  lagu, sambil berjalan santai akhirnya ia sampai di sekolahnya.

Lalu ia berjalan menyusuri koridor kelas untuk menuju kelasnya.

Saat sampai di ambang pintu kelasnya ia menghentikan langkahnya lalu melihat para siswa-siswi ramai di kelasnya. Ia mencoba masuk walaupun agak sedikit terdesak.

" Ini ada apa ya?" Tanya Syeril kepada salah satu siswi entah kelas mana ia tak tahu.

" Ouh, itu si Raya mau di tembak sama Saki!"

Syeril tercengang mendengar nama Saki, ia Syeril Yang sudah menyukai Saki saat kelas Satu. Waktu itu bagi Syeril ia adalah lelaki yang baik dan cukup menarik.

Hm rasanya gue patah hati.

Syeril mengelaha napas kecil walaupun hatinya sedikit tersentil oleh pendihnya Cinta.

"Jadi, gimana? Kamu mau jadi pacar aku Ra?" Ungkap Saki yang membuat para siswi berteriak histeris layaknya menonton drama.

Raya tersenyum malu lalu mengangguk. " Iya, aku  mau ko jadi pacar kamu." Jawab Raya dan membuat Saki tersenyum lalu mengelus pipi Raya.

Semakin banyak jeritan dari para penonton akhirnya bell masuk berbunyi. Membuat semuanya kembali ke kelasnya masing-masing. Lalu Syeril duduk di bangkunya dengan menggertak kakinya kesal.

Menurutnya adegan tadi itu membuatnya panas.

"Aagh gue butuh pendingin" gumannya.

Echa yang mendengar itu terasa aneh. " Ngapain Lo butuh pendingin. Mau jadi manusia es!" Tanyanya polos dan di seringai oleh Syeril.

" Diem Lo!" Bentaknya.

****

Jam istirahat banyaknya murid pergi ke kantin Syeril yang masih diam menatap tajam ke arah bangku Raya. Ia tadi menolak untuk pergi ke kantin bersama Echa.

Tak lama Saki masuk kedalam kelas Syeril, mereka memang beda kelas tetapi saat MOS dulu mereka pernah satu kelas. Syeril mengamati dengan sedikit menguping pembicaraan Raya dan Saki. Yang sudah resmi menjadi sepasang kekasih. Syeril juga menyaksikan betapa pedihnya yang ia liat tadi pagi.

" Ra kamu nggak ke kantin?" Tanya Saki sedangkan Syeril yang sudah kesal menekan bukunya dengan geram.

" Nggak ko, tadi aku udah makan. Kamu sendiri kenapa nggak ke kantin?" Tanya Raya lembut.

Saki tersenyum. " Kamu kan pacar aku, jadi aku pengen ketemu kamu" Ucap Saki.

Uhhuk

Syeril batuk dan membuat mereka berdua refleks menoleh. Syeril menutup mulutnya dan bergumam di dalam hatinya.

Bego banget Lo Ril.

"Syeril kenapa Lo?" Tanya Saki dan syeril menoleh menatap keduanya.

" Hm, gpp ko" Syeril langsung berdiri dan meninggalkan mereka.

Ia berjalan seperti yang sedang ingin memangsa seseorang.

" Bego, bego, bego Lo Ril" ucapnya sendiri.


Note

Aku nggak tau cerita ini lanjy atau enggak
Yang penting aku bisa hibur kalian ya:)

Selamat baca semua

Ku Tunggu Kau PutusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang