[1] Pernikahan dari Penyembuh Tertinggi, Penguasa Mulia

Bab 50

Kasihan
.
.
.

"Si Ting sangat berbakat dan tampaknya telah meningkat pesat dalam periode ini. Tidak mengherankan kalau dia bisa menemukan mata formasi." Sun Zhongyan tidak kaget dan melambaikan tangannya. "Namun, saya terkejut karena dia selalu tidak menonjolkan diri setelah dia masuk akademi. Mengapa dia…?"

Memamerkan kemampuannya bukanlah gaya Si Ting.

"Mungkin dia sudah menyadari bahwa lawan yang layak telah muncul..." gumam Sun Zhongyan.

Dua lainnya saling memandang dengan bingung.

“Lawan yang layak? Tetua Sun, apakah kamu serius? Dari semua siswa di akademi, siapa yang bisa menjadi ancaman bagi Si Ting?”

Orang luar mungkin tidak tahu, tetapi sebagai Master Xuan, mereka tahu seberapa kuat kemampuan dan bakat Si Ting. Tidaklah berlebihan untuk mengatakan bahwa senior dari dua kelompok sebelum dia bahkan mungkin bukan tandingannya.

“Bukankah kamu mengatakan bahwa bakat Si Ting sebagai Master Xuan adalah pemandangan langka yang hanya muncul sekali dalam 100 tahun?”

Sun Zhongyan mengulurkan jarinya dan menunjuk ke arah formasi Xuan di tengah trio. "Lihat lebih dekat. Meskipun Chu Liuyue berjalan berantakan, dia telah berjalan menuju arah tertentu."

Keduanya menundukkan kepala dalam kebingungan setelah mendengar kata-katanya.

Dari posisi dia memasuki hutan, dia berjalan sampai...

“Mata formasi?”

Meskipun prosesnya agak berantakan, Chu Liuyue memang berjalan menuju mata formasi secara umum.

"Bagaimana ini mungkin? Dia bahkan bukan Master Xuan tahap satu. Bagaimana dia bisa menemukan mata formasi? Dia mungkin hanya berjalan-jalan berdasarkan intuisinya."

Ketidakpercayaan memenuhi wajah kedua pria itu.

Sun Zhongyan tertawa. “Jika dia tidak mengambil jalan yang salah pada jalur tiga arah, dia pasti sudah mencapai mata formasi. Mungkin… dia bahkan mungkin lebih cepat dari Si Ting.”

Kalimat ini membuat kedua pria itu terdiam.

“Tidak heran Bai Chen sangat emosional sekarang. Sepertinya dia benar-benar menemukan bakat langka.”

Sun Zhongyan memandang formasi Xuan dengan penuh semangat, dipenuhi rasa ingin tahu tentang Chu Liuyue. Entah dia melakukan ini karena dia tidak terbiasa dengan formasi Xuan, atau dia melakukannya dengan sengaja untuk menyembunyikan dirinya sendiri.

…

Chu Liuyue menavigasi jalannya melalui hutan. Di beberapa titik, dia tiba-tiba berhenti dan menutup matanya untuk merasakan perubahan formasi Xuan.

“Aku akhirnya di sini…” gumam Chu Liuyue dan membuka matanya. 'Si Ting seharusnya sudah mencapai mata formasi. Sekarang saya dapat melanjutkan.'

Pertama, dia tidak tertarik dan tidak berencana untuk mengungkapkan semua keahliannya hari ini. Namun, hasilnya tidak terlalu buruk. Jika tidak, orang lain akan tetap mencapnya sebagai orang yang tidak berguna. Dia menarik napas dalam-dalam, mengubah arahnya, dan berjalan ke depan.

…

Si Ting menghela nafas lega di dalam hatinya setelah dia tiba di mata formasi dan menyadari bahwa tidak ada orang di sana. Sepertinya tidak ada orang di depannya. Setelah itu, dia segera mengerutkan alisnya. 'Mengapa saya takut seseorang akan mendahului saya? Saya sangat percaya diri dan tidak pernah merasa seperti ini sebelumnya. Ada apa dengan saya hari ini? Apakah karena apa yang dikatakan Chu Liuyue?'

Si Ting mengepalkan tinjunya lebih erat.

Faktanya, dia merasakan aura berbahaya dari Chu Liuyue. Dia tidak tahu dari mana perasaan ini berasal, tetapi firasatnya adalah bahwa Chu Liuyue tidak sederhana.

Untungnya, dia telah mencapai mata formasi lebih dulu. Sejak dia mencapai mata formasi, persaingan hampir berakhir.

Si Ting melambaikan telapak tangannya, dan garis perak terbang keluar, membentuk pola aneh di udara.

Pada saat berikutnya, garis perak itu bergetar dengan kuat dan menghilang.

Si Ting melihat ke arah garis itu dan akan bergerak maju.

Begitu dia bergerak, dia mendengar langkah kaki datang dari belakang.

Dia secara naluriah berbalik untuk melihat.

Sosok gadis muda kurus memasuki pandangannya.

Chu Liuyue mendongak dan bertemu dengan matanya. Dia tersenyum dan mengangkat bahunya. "Sayang sekali, aku dibelakangmu."