hyunjin si keparat slytherin

453 94 34
                                    

hampir semua perempuan dan kaum submisif memuja si kapten quidditch slytherin itu. hwang hyunjin namanya.

tapi tidak semua kok. ingat ya, seperti yang dikatakan di awal—hampir semua. berarti sebagiannya saja, bukan berarti semua.

laki-laki dengan surai pirang panjang itu merupakan anak mentri sihir utama. saudara kembar hwang yeji—salah satu manusia jahil yang pernah seungmin kenal, tapi tidak sejahil hyunjin tentunya.

mungkin karena titel anak menteri sihir utama, hwang hyunjin itu jadi seenaknya. tidak ada yang mau mengusik atau melawan, alih-alih memuja karena ia juga memiliki wajah rupawan.

tapi kalau disuruh penilaian jujur dari lubuk hati, seungmin mengakui hwang hyunjin itu memang tampan. otaknya juga encer, hampir seluruh pelajaran ia kuasai. pengendalian flying broomstick-nya juga sangat bagus.

karena alasan itu ia dipilih menjadi kapten quidditch dan seorang seeker asrama hijau perak.

nyaris sempurna, kalau akhlaknya tidak minus dan kalau hyunjin itu tidak mengusik kehidupannya.

tapi tidak juga, sih. kakaknya—kim younghoon juga nyaris sempurna. kekurangannya ada di dalam memasak. sebuah bencana bila seungmin membiarkan younghoon di dapur sendirian. kakaknya itu juga kadang terlalu polos.

selain kakaknya, seungmin akan menyebut nama lee jeno si kapten quidditch dan seeker asrama singa merah. wajahnya benar-benar tampan. seungmin pernah berfikir kalau jeno itu keturunan dewa hermes karena visual wajahnya tidak waras.

pandai di segala bidang, terlebih mata pelajaran mantra dan pertahanan terhadap ilmu hitam. pengendalian flying broomstick-nya juga sangat bagus—tidak kalah dari hwang hyunjin.

jangan lupa, lee jeno itu sangat ramah. dimanapun dan keadaan apapun, bibirnya selalu menampilkan senyum dan eye smile yang menggemaskan.

beda dengan si hwang hyunjin dengan dagu terangkatnya. tatapannya bengis, kadang mengeluarkan aura dingin. jalannya angkuh, tapi tidak sombong sih. hanya arogan dan angkuh saja.

omong-omong, dua manusia dengan kedudukan hampir setara di asrama masing-masing itu merupakan rival abadi.

sejak awal masuk hogwarts, mereka selalu berselisih. memperebutkan hal yang lumayan tak penting, namun bagi mereka itu demi harga diri. mungkin dari sebelum diterima di hogwarts, mereka sudah saling mengenal dan bermusuhan.

ah, iya, kekurangan lee jeno itu di sifatnya yang terlalu baik sampai banyak yang salah mengartikan. banyak yang bawa perasaan—tapi mungkin mereka yang baper itu hanya terlalu gede rasa.

kalau perbandingan diatas seungmin beberkan di depan wajah mereka berdua, perang dunia mungkin akan terjadi lagi. ekspresi wajah hwang hyunjin dua kali lipat lebih bengis dan lee jeno hanya tersenyum.

namun menurut seungmin itu cukup menyeramkan, jadi cukup ia simpan dalam hati saja.

selain dua orang itu, teman dekatnya kim sunwoo juga nyaris sempurna. sayangnya seungmin sudah tahu bau dan jeleknya sunwoo dari kecil, jadi ia tak mau berkomentar apapun.

sebenarnya masih banyak, tapi laman ini bukan fokusnya untuk mendeskripsikan manusia nyaris sempurna yang berada di hogwarts.

kembali pada awal, hwang hyunjin sekarang sedang berdiri di hadapan seungmin dengan tatapan jelek—jahilnya itu. mood seungmin yang awalnya sudah buruk, semakin memburuk karena kehadiran pemuda itu.

seungmin menatap balik hyunjin dengan tatapan ingin membunuh. buat apa manusia menjengkelkan ini berdiri menghadang jalannya untuk ke grand hall? perutnya sudah berteriak minta diisi sup kimchi hangat dengan segelas butterbeer.

"ngapain lo? mau mancing amarah gue lagi?"

hyunjin hanya tertawa. menurutnya ekspresi seungmin sekarang sangat lucu. wajahnya memerah karena marah dan giginya dibuat gemertak karena mungkin sudah di puncak emosi.

"ow, calm down, seungmin. kenapa lo selalu mikir gue bakal jahil lagi, sih? padahal gue mau ngajak lo ke grand hall bareng."

seungmin mengernyit. manusia dihadapannya ini aneh. pasti akan ada sesuatu kalau seungmin mengiyakan keinginannya.

"gak, terima kasih. gue mau jalan sendiri aja."

seungmin akan segera meninggalkan hyunjin kalau pemuda dengan surai pirang itu menarik seungmin ke dekapannya dan mengangkat tubuh seungmin seperti karung beras di pundaknya.

"AAAH! HWANG KEPARAT HYUNJIN, TURUNIN GUE SEKARANG JUGA!"

teriakan seungmin mengundang tatapan penasaran orang-orang di sekitarnya. tadinya sih, hanya beberapa orang saja yang memperhatikan. karena memang sudah tahu tabiat hyunjin yang akan mengganggu seungmin.

tapi sepertinya kali ini sebuah pengecualian. hyunjin yang menggendong seungmin di pundaknya merupakan kejadian gila. kalau ada sunwoo disini, mungkin hyunjin akan dibunuh tanpa aba-aba.

"mulut manis lo bisa gak usah ngumpatin nama gue gak—aduh! diem seungmin, atau gue bawa lo ke asrama gue sekarang juga?"

seungmin sontak terdiam. matanya membulat dan tangannya yang sedari tadi memukul punggung hyunjin membatu. kekuatannya berbanding jauh dengan hyunjin. mau mengelak pun sebenarnya sukar. tapi setidaknya kalau punggung hyunjin dipukul keras, seungmin akan dijatuhkan. namun sepertinya kali ini ia harus diam tak melawan.


"turunin seungmin sekarang, brengsek!"

hyunjin menghentikan langkahnya. wajahnya menampilkan wajah kesal setengah mati. kegiatannya itu diganggu dan sayangnya manusia yang melakukan itu adalah kim sunwoo—sahabat seungmin yang sungguh protektif.

hyunjin yakin,  jinyoung dan sanha benar-benar tidak menahan sunwoo di ruangan mata pelajaran transfigurasi.

akhirnya hyunjin menurunkan seungmin yang segera berlari ke belakang sunwoo. hyunjin hanya bisa pasrah. dia itu tidak bisa boxing—pelajaran bela diri para muggle yang tidak dimiliki hyunjin.

kalau hyunjin meladeni, wajahnya pasti berakhir babak belur dan itu membuat harga dirinya terinjak. lagipula hyunjin ingin membuat kesan baik pada sunwoo. walaupun sebenarnya sudah sangat buruk di mata pemuda surai merah itu.

sebelum sunwoo dan seungmin berlalu dari hadapan hyunjin, sunwoo mengeluarkan ultimatum yang membuat orang-orang yang berlalu lalang di koridor terdiam takut.

"sampai ada gue denger ada yang gosipin aneh-aneh dan nyebarin kabar yang gak enak tentang seungmin, lo semua berhadapan sama gue."

semua orang di koridor takut akan ultimatum sunwoo, terkecuali hyunjin pastinya. sunwoo harus dihindarkan dari amarah. perpaduan sunwoo dengan kemarahan merupakan bencana. beberapa guru saja takut kalau sunwoo mulai tersinggung.

setelahnya sunwoo dan seungmin berlalu dari hadapan hyunjin. langkah kaki mereka cepat menuju grand hall karena tidak ingin melewatkan waktu istirahat yang berharga.

"gak becus ah, lo berdua."

"siapa juga yang iyain suruhan lo buat nahan sunwoo? gue lebih baik dimarahin lo daripada ngehadepin ganasnya sunwoo."

hyunjin menoyor pelan kepala sanha dan jinyoung. kedua temannya itu muncul setelah sunwoo dan seungmin menghilang dari pandangannya.

"lagian gunanya lo begini apaan, sih? kelakuan lo makin aneh-aneh aja gue lihat." ucap sanha sambil merangkul hyunjin dan jinyoung.

"gak ada, sih. tapi lucu aja lihat seungmin merah gara-gara kesel. gemes banget, sumpah."


tbc.

laman hyunjin si keparat slytherin selesai. kurang memuaskan sih aku lihat-lihat :D aku mutusin buat gak terlalu banyak words soalnya bakal cepet bosen, jadi ya, segini dulu. jangan lupa feedback buat aku semangat nulisnya!

salam manis, el.

competitor : seungjin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang