Melangkah masuk kembali ke kamar bukan untuk tidur atau mengganti pakaian namun melangkah menuju balkon kamarnya untuk melakukan hal nekat.Melongok kebawah balkonnya, gedung yang ditempati dirinya dan Justin tepat dilantai 10 dan Evelyn akan melompat ke Balkon kamar Apartemen kosong tepat dibawah Apartemen ditinggalinya.
kamar dibawah Apartemen nya itu memang kosong dan tidak terkunci itu yang diketahui Evelyn saat bertanya pada petugas Apartemen. Dan untuk ke balkon tersebut tidak terlalu tinggi akan tetapi siapapun pasti akan takut dengan ketinggian gedung tersebut. Mungkin jika wanita lain akan takut melakukan hal nekat ini namun berbeda dengan Evelyn yang tampak sudah terbiasa.
TapKedua kaki terbalut sepatu mahal mendarat dengan mulus di Balkon kamar yang dituju, menepuk kedua tangannya bertujuan menghilangkan debu yang menempel. Menghembuskan nafas lega dan segera melangkah memasuki kamar Apartemen yang tampak gelap dan sepi, tidak ia hiraukan Evelyn pun segera melangkah keluar kamar dan cepat bertemu temannya yang sudah menunggunya di Cafe.
benar, kamar ini kosong dan tidak terkunci namun saat Evelyn keluar pintu tersebut. matanya membola karena terkejut melihat tubuh tegap tengah berdiri tepat didepan pintu, lelaki itu tampak dewasa namun terlihat menawan dengan pakaian santainya celana kain panjang dan baju putih polos yang dikenakannya. Matanya melirik pada dua Bodyguard dibelakang nya yang tengah membawa beberapa barang. Sial!
'Apa mereka penghuni baru yang akan menepati Apartemen kosong ini?!'
Sedangkan lelaki tegap itu menatap Evelyn dengan keryitan kecil dikeningnya melihat wanita yang masih terlihat tegang dengan kedua matanya yang terlihat terkejut.
"Apa ini kamarmu, nona?"tanyanya Bodyguard sisi kanan belakang lelaki tampan yang berdiri didepan Evelyn. Menyadarkan Evelyn yang masih berdiam diri.
"Ah- emm bu..bukan! Eh- maaf silahkan masuk saja kedalam! Kamar Apartemen ini memang kosong, permisi aku sedang terburu-buru!"ucapnya dengan cepat namun tampak gugup dan tanpa menunggu jawaban mereka Evelyn langsung berlari meninggalkan mereka yang tampak terbengong melihat nya. Tapi berbeda dengan lelaki tampan Bos dari kedua Bodyguard itu, ada sebuah senyuman tipis menghiasi bibir menggoda itu.
-
-
-
-
🌁 Cafetaria / France
Seorang wanita sekitar 23 dengan wajah Asia dengan rambut gelombang yang indah tampak sangat menikmati pemandangan jalan kota Prancis dari balik kaca. Sepanjang Trotoar pejalan kaki pun terlihat ramai orang berlalu lalang lewat atau ingin menyebrang jalan. Namun kegiatan itu teralih saat mendengar suara kursi didepannya yang diduduki kasar.
Menoleh menatap kedepan sembari menyesap minuman yang dipesannya dengan tenang sembari menatap wanita cantik yang sedang duduk sembari mengatur nafasnya yang terlihat memburu.
"Apa kau baru berbuat kejahatan? Menga- hey minumanku!"pekik wanita tersebut saat dengan cepat meminum minuman nya yang baru saja dirinya minum tadi hingga tandas.
"What is wrong with you?!"tanyanya dengan bahasa asal mereka."kau tidak berbuat kejahatan kn? Sampai terlihat berkeringat dan sangat kacau! Sebenarnya aku kesal sedari tadi menunggumu! Dasar menyebalkan."
Evelyn mengatur kembali nafasnya lalu menghela nafas pelan"tidak, aku hanya ingin cepat sampai saja.. karena aku tau kamu pasti sedang mendumel"
Temannya hanya Mendengus"baiklah, so.. apa yang ingin kau bicarakan?"
Evelyn tidak membalas pertanyaaan temannya justru berteriak pelan memanggil pelayan Cafe, sedangkan temannya tampak ingin kesal dan akan berkomentar"You really are-"
"Kau sangat bawel, lily"balas Evelyn dengan nada santainya. Tatapan beralih menatap pelayan pria yang sudah siap melayani Evelyn. "Je veux une portion de homard avec une boisson glacée à l'orange douce"
'Saya ingin seporsi lobster dengan minuman dingin jeruk manis'
"Il y en a plus?"tanyanya pria itu dengan senyuman menatap wajah cantik Evelyn, Evelyn menatap Lily. Mendapati gelengan kepala dari Lilly, Evelyn pun menggeleng.
'ada lagi?'
pria itu mengulang kembali apa yang dipesan Evelyn setelah mendapati anggukan jika pesanannya benar yang diucapkan nya pelayan pria itu pun segera pamit undur diri.
"Kau tidak pesan?"tanyanya pada Lily yang tengah bermain ponsel. Mendongak lalu menggeleng"aku seperti nya harus memutuskan David hari ini."
Evelyn yang baru ingin meraih ponsel nya didalam tasnya terhenti dan menatap lily dengan terkejut"apa yang telah terjadi? Kenapa kau langsung memutuskan nya begitu saja?"
Lily menghela nafas panjang tampak terlihat sedih diwajahnya, ponsel yang berdering panjang seketika terhenti karena lily memilih mematikan ponsel lalu memasukkan nya kedalam tas"aku tidak bisa menerima kenyataan yang diucapkan semalam."
Evelyn meraih sebelah tangan lily untuk digenggam mencoba memberikan kekuatan pada lily"kenyataan apa?"tanya Evelyn lembut.
Lily tampak menutupi wajahnya yang tidak bisa lagi menahan air matanya untuk menetes, dengan sebelah tangan yang tidak digenggam Evelyn.
"What is wrong?! Kau membuat ku khawatir.."
"Dav.. David.. dia telah mempunyai anak dari masalalu nya ... Hiks!"
"Ap- apa?"lily mengangguk seraya melepaskan tangan digenggam Evelyn untuk mengusap air matanya. Evelyn pun yang tidak percaya akan kenyataan itu hanya menggeleng sembari termenung.
"Maaf Evelyn jika aku egois memutuskan nya, tapi jika kau jadi aku juga akan merasakan hal yang sama dan memutuskan apa yang aku katakan."Evelyn menatap Lily merasa bersalah dan Lily segera menggeleng "tidak jangan berfikiran ini semua salahmu, semua sudah takdir."
Evelyn menyugarkan rambut panjang nya dengan pelan sembari memejamkan mata beberapa detik sebelum menatap Lily kembali.
"Sungguh aku tidak tahu menahu David menghamili seseorang dimasa lalu, karena David sangatlah dipercaya.. dan tidak mungkin menghamili seseorang ak-"Menyentuh bahu Evelyn lembut bersama senyuman tipis menenangkan Evelyn yang terlihat gelisah dan murung"hanya tuhan dan David yang tahu apa yang terjadi, tetapi maaf aku tidak bisa kembali bersamanya.. tolong jangan merasa bersalah Eve.."
Evelyn menghela nafas"baiklah, so... Aku melupakan tujuanku bertemu kamu"ujar Evelyn tersenyum dan membiarkan pelayan yang baru saja datang membawa pesanan Evelyn meletakkan nya diatas meja.
"Kita harus ke salon setelah ini, karena kita akan menghadiri pesta pengangkatan CEO baru di Hotel Watson malam ini."ujarnya tenang sembari memulai melahap makanan yang dipesannya tadi.
Lily berbinar senang"Seriously?! Aku yakin malam ini akan sangat menegangkan!"
Evelyn menatap Lily dengan kekehan kecil paham apa maksud dari ucapan 'menegangkan' dari mulut temanya itu.
@ndyangll
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend's Bastard
RomanceEvelyn Eilish Jenner terikat kuat dengan sibajingan Justin Watson notabenenya adalah kekasih Eve.. setahun berpacaran dengan Justin teryata tidak mudah dipercaya bahwa Justin tipikal lelaki setia. hubungan mereka semakin diuji dengan sikap Justin y...