🐄 four

16 0 0
                                    

🌁 Hotel Watson G / France

18: 30 A.M

Suasana diluar Hotel mewah milik Watson tampak ramai beberapa wartawan berkerumung berdiri dikedua sisi karpet merah yang menuju pintu masuk gedung Hotel. Beraneka Mobil mewah juga berjejer rapih diparkiran Hotel bahkan sampai memarkirkan-nya dibahu jalan.

Beberapa mobil mewah pengusaha satu persatu berhenti diujung karpet merah lalu melangkah menuju pintu masuk gedung. Satu persatu tamu penting mulai datang berpasangan ada juga yang tidak.

Suasana didalam pun tampak ramai pengusaha² yang telah hadir terlihat mengobrol atau bahkan menikmati hidangan yang disediakan dengan dialuni musik yang telah disiapkan.

Lelaki tampan dengan jas mahal berwarna silver tampak menawan dan berwibawa. Meski raut wajahnya yang datar semakin menambah aura ketampanannya, Dingin dan kejam dia adalah Justin Watson. Begitu juga lelaki paruh baya disamping  kanannya ada Charlie Adam Watson. Keduanya adalah pemilik acara penting malam ini. Charlie mengajak Justin yang sedang tidak memiliki mood baik bersapa atau sekedar basa-basi pada kolega bisnis nya. Dan Justin semakin jengah dengan beberapa wanita mendekati nya. Pikiran nya sedang tidak fokus karena terus memikirkan wanita yang dicintainya diapartemen.

"Mr. Charlie! Apa kabar? Lama kita tidak bertemu disebuah rapat atau sekedar bertemu membahas uang, right?"seru seorang lelaki paruh baya dengan gadis cantik disampingnya menghampiri Charlie yang tengah meneguk minumannya setelah bicara dengan salah satu kolega bisnis nya yang baru pamit undur diri. Menoleh kekiri dan senyuman tipis pun terbit melihat kedua orang tersebut.

Mereka pun berjabat tangan"fine, ya kemana saja kau 3bulan ini hm?"tanyanya dengan senyuman, dan lelaki tersebut beralih pada Justin yang hanya menatap dingin tanpa ingin membalas uluran tangan dari nya. Charlie pun hanya melirik Justin tanpa berkomentar.

Untuk mencairkan suasana lelaki paruh baya itu terkekeh sebentar"aku  sibuk mengurus perusahaan ku diMadrid dan kenalkan ini anakku yang tinggal diMadrid, Luciana kenalkan ini yang ayah cerita kan padamu pengusaha sukses terkenal diprancis Mr. Charlie and anak pertama nya Mr. Justin."ucapan nya melirik gadis cantik yang tampak tadi menatap kagum Justin yang sibuk bermain ponsel sedari tadi. Sadar namanya disebut sang ayah luciana tersenyum ramah menatap Charlie lalu mengulurkan tangan yang dibalas oleh Charlie juga.

"Luciana viara Beckham, aku lulusan terbaik di university terkenal diMadrid and aku seorang model terkenal"ucapnya dengan nada begitu bangga seraya melirik Justin yang tampak acuh tepat dikalimat akhirnya.

Charlie tersenyum"wow, kau cantik dan pintar.. kenalkan ini anakku satu-satunya justin Watson. Justin kenal-"

"Dad, aku harus pergi."potong Justin yang terlihat seperti terburu-buru.

"No. Jangan kau pergi sejengkalpun dari Hotel ini. Jika-"

Berdecak kesal"cukup."

"Sial."makinya dalam hati.

"Kau tampak cemas ada apa?"tanya Marvin ayah gadis cantik itu.

Justin hanya diam menatap dingin lalu segera melangkah pergi meninggalkan mereka begitu saja.

Charlie yang merasa tidak enak pun langsung mengajak temannya untuk mengobrol lebih santai.

"Kau ingin ikut lucy?"tanya sang ayah.

"Tidak yah aku ingin menikmati hidangan hotel ini dulu, ayah pergi saja"

"Baiklah"

Setelah kepergian mereka luciana mengedarkan matanya kepenjuru ruangan padat para tamu untuk mencari perginya Justin tadi
"Sebaiknya aku harus menemui nya."

Calling Eve❤️....

Lagi-lagi Justin berdecak kesal mendengar balasan dari operator kesekian kalinya. Justin memasukan ponselnya kedalam saku celana nya lalu menatap dingin taman hotel yang tidak terlalu ramai, tidak peduli mendengar suara ayahnya mulai membuka acara malam ini. Justin tidak tenang jika tidak mendengar kabar secuil pun dri kekasihnya.

"Mr.Charlie menunggu anda datang menemui"suara Bryn mengintruksi dari belakang namun Justin tampak nya tidak perduli.

"Bryn."panggil Justin begitu Dingin berbalik menatap Bryn yang begitu terlihat sigap menerima perintah apapun.

"Ya tuan."

"Kau sudah pastikan lgi sore tadi Apartemenku tidak ada yang keluar, bukan?"

"Ya. Tidak ada."Bryn paham jelas tuan nya sangat khawatir dengan kondisi Evelyn. Bryn pun hanya menurut memastikan Evelyn tidak keluar dari apartemen. Meski begitu Khawatir, Bryn tidak diperkenankan untuk masuk hanya boleh sebatas pintu masuk Apartemen. Dan memantau setiap detik nya lewat ponsel yang terhubung Cctv pintu yang dipasang secara diam-diam tanpa diketahui Evelyn.

"Pantau ruangan, Pastikan Evelyn tidak ada."setelah mengucapkan itu Justin dengan langkah tenangnya meninggalkan Bryn sendiri.

Disatu tempat disisi yang berbeda, kedua gadis begitu Elegan dan cantik tampak bersembunyi² ditembok pembatas lorong masuk toilet. Menatap suasana ramai acara Hotel Watson adakan.

"Lily, apa kau ingin lelaki tampan?"tanya Evelyn mendongak sedikit kebelakang menatap Lily temannya yang berdiri tepat dibelakang nya. Lily tampak antusias.

"Sure, Kekecewaan ku pada David masih teringat jelas difikiranku."

Evelyn berdecak"look, lelaki berjas hitam yang baru masuk dari arah taman. Dia bryn orang kepercayaan Justin.. aku yakin Justin memerintahkan nya untuk mengawasi pesta ini."

Lily menatap seseorang bernama Bryn yang ditunjukan Evelyn dengan intens"tampan, tapi terlihat Begitu Dingin dan cuek.. kau yakin harus dia?"

Evelyn merogoh tas mahalnya meraih sesuatu dan memberikan pada Lily"w-what? Apa ini kau-"

Evelyn langsung membekap mulutnya dengan cepat saat beberapa gadis bahkan lelaki memasuki lorong menuju toilet"Ssstttt.... Diam, jika kita bisa menyingkirkan bryn semua akan baik-baik saja. Itu adalah obat tidur."

Kesal dengan sikap Evelyn yang tiba-tiba membekapnya, Lily menyingkirkan tangan Eve dengan kasar"kau merusak makeup mahalku. Sial!"

Evelyn pun hanya terkekeh"semoga kau berhasil!"ucapnya semngat seraya mendorongnya untuk segera pergi bereaksi.

Lily terlihat kesal namun Evelyn hanya terkekeh melihat nya.

Merapihkan kembali rambut panjang nya yang digelung indah dengan menyisahkan anak rambut nya sedikit lalu segera memasuki ruangan dengan anggun. Tatapan para lelaki melihat keanggunan Evelyn pun seketika terpesona namun Evelyn hanya fokus menatap dari jauh dimana iris matanya yang indah tertuju pada kekasih nya justin yang tengah berdiri disamping panggung menatap sang ayahnya yang tengah berpidato dengan raut datar nya.

Evelyn seketika terkekeh kecil karena yakin jika perilakunya akan mendapatkan hukuman.

Sebuah tepukan pelan dipundaknya mengalihkannya pada seseorang lelaki yang ternyata sudah berdiri disampingnya dengan segelas vodka mahal disebalah tangannya.

"Eve? Kenapa kau disini?"

Mata Evelyn sedikit membola karena terkejut dan gugup mengetahui seseorang disampingnya.

"B-bryn?"

@ndyangl



TBC

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 27, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Boyfriend's BastardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang