Unforgettable Night⚠️⚠️

10.6K 234 11
                                    

"Aaaahhhh, aaah aah mmmmppph unniee",

Irene mendesah tak karuan menikmati sentuhan dari wanita yang berada di atasnya.

Wanita yang kini sedang menikmati tubuh Irene, kemudian beralih dan kembali menyambar bibir ranum milik Irene. Tangan kanannya masih memanjakan klitoris Irene dan membuatnya semakin basah.

"Aaaaaah", desah Irene disela-sela pagutan mereka. Irene mendesah saat wanita itu menyentuh klit Irene dengan telapak tangannya yang halus, kemudian menggerakkannya secara memutar dengan sedikit menekan tetapi sangat lembut.

Irene belum pernah merasakan ini. Ini adalah pertama kalinya Irene melakukan hubungan seks, Irene tidak mengira ia sangat menikmati momen ini. Terlebih bersama seorang wanita.

"Uhh"

Irene yang semakin bergairah, bergerak mengikuti gerakan tangan dari wanita diatasnya yang ia panggil unnie itu. Ia menikmati setiap sentuhan dan gesekan yang terjadi antara tangan unnie nya dengan miliknya.

Merasakan pergerakan Irene, wanita tersebut melepaskan pagutannya kemudian tersenyum, ia menyeringai. Ia tahu, Irene sangat menikmati ini.

"Wow, it's so lewd", gumamnya saat melihat wajah irene yang sudah sangat terangsang.

Wanita itu kemudian beralih untuk kembali menikmati payudara Irene. Menjilati putingnya kemudian menyesapnya, ia hampir seperti bayi besar yang menyusu pada Irene. Meyesap kemudian menjilatnya lagi, begitu seterusnya.

Memang tak dapat dipungkiri payudara Irene sungguh sempurna. Putih mulus tanpa cacat dengan puting yang sudah menengang. Tak hanya itu saja, bentuknya yang bulat berisi dan kenyal, membuat siapapun takkan rela melepaskannya.

Irene yang sudah tidak tahan, secara naluriah memegang belakang kepala unnie nya dan menariknya agar lebih dalam menikmati payudaranya. Unnienya mengerti, ia semakin dalam menyesap payudara irene secara bergantian.

"Aah iyaahhh sepertih ituhh unniehh", kata irene dengan sedikit mendesah.

Melihat Irene yang sangat terangsang, unnienya semakin mempercepat gerakan tangannya pada klitoris irene, dengan masih memberikan rangsangan pada puting irene.

"Aah ah" desah wanita itu, saat putingnya ikut bergesekan dengan tubuh irene karena tubuhnya yang ikut bergerak dengan cepat akibat gerakan tangannya. Sama dengan Irene, ia juga sangat terangsang. Vagina nya sudah sangat basah. Ia semakin mempercepat gerakannya, hingga keduanya meracau tak karuah.

"Ah ah aaah hmmm ahh unnieehh"

"Hmmmhh kau sangathh sempurna rene"

"Aah aaaah unniehh kau hebathhh, ini sangat nikmat"

"Hhhhh hahhh benarkahhh?"

"Aaah Iyaaahhh"

Saat dirasa Irene akan orgasme, wanita itu menghentikan gerakannya. Ia menjauhkan tangannya dari milik irene dan kembali duduk. Terlihat raut wajah Irene yang kecewa sekaligus marah karena orgasme nya tertunda. Namun sebelum Irene sempat berkomentar..

"Lebarkan kakimu", perintah unnienya.

"Hah?" Irene bingung

"Lebarkan saja kakimu"

Irene mengikutinya, ia melebarkan kakinya. Unnienya melakukan hal yang sama, kemudian menempatkan salah satu kakinya diatas kaki kiri Irene dan satunya lagi dibawah kaki kanan irene. Kaki mereka saling mengapit seperti gunting. Vagina mereka berhadapan dan menyatu. Wanita itu mulai bergerak. Kedua vagina yang sudah basah dan licin itu mulai bergesekan dan menciptakan bunyi yang sangat indah. Sangat indah bagi mereka yang merasakannya.

Tak butuh waktu lama bagi Irene untuk menyesuaikan diri dengan gerakan yang sangat seksi ini. Semakin lama semakin cepat. Keduanya hanyut dalam fantasi masing-masing. Irene yang baru pertama kali merasakan ini sangat menikmatinya.

Setelah beberapa saat, secara naluriah keduanya saling mempercepat tempo. Gesekan tersebut membuat milik keduanya memanas dan semakin licin.

"Ahhh irene, ini sangat nikmat"

Tempo keduanya semakin tidak beraturan.

"Ahhhh unniehhh ahh ah"

"Irene ahh ahhh"

"Ahh ahhhhh ahh"

"Hahhh ahh aaahh aaah"

"Unnieeehhh ahhh"

"Ahhhh ah ah"

"Unniehh aku sudahhh tidak tahann"

Wanita tersebut membantu Irene mencapai orgasmenya dengan mempercepat tempo gerakannya.

"Unnieehhhh aahhh"

"Janganh ditahanhhh rene, keluarkanh sahjaa"

"Aaah ah aaaah aaaaaaahhhhhhhhh"

Irene mencapai orgasmenya, mereka melambat. Unnienya memberi waktu untuk Irene menikmati orgasme pertama dalam hidupnya. Saat dirasa napas irene sudah semakin beraturan, ia bergerak lagi.

"Rene hhh bantuh aku mengeluarkanhnya jugah"

"Tentu unnie"

Klitoris keduanya kembali bergesekan. Cairan yang baru saja dikeluarkan oleh Irene membuat vagina mereka semakin licin dan mudah digerakkan. Dalam waktu sekejap, tempo gerakan mereka menjadi sangat cepat. Tampaknya wanita yang Irene panggil unnie itu juga sudah tidak tahan, ingin segera melakukan pelepasan.

"Ahhh ahh renehh ahh"

"Ahh unnieehh ah"

"Ahhhhh hmmmmphh ahh ah"

"Ahh ahh"

"Rene akuhhh hampir sampaihh"

"Keluarkan sajahhh eonnnhhh"

"Ahh ahh ahh"

Mereka semakin cepat dan akhirnya..

"Ahhhhh aaaaaaaaaaaaahhhhh"

"Aaaaahhh unnieehhhh"

Irene orgasme lagi, bersamaan dengan unnienya yang akhirnya juga mencapai orgasmenya. Dinding vagina mereka berkedut hebat. Cairan merembes keluar dari vagina masing-masing. Mereka terengah dan saling berebut oksigen untuk dapat kembali dari kenikmatan ini.

"It's amazing, terima kasih rene, kau sungguh nikmat"

"Itu karena kau sangat hebat unniee"

Irene mengatakannya sambil terburu-buru mengenakan pakaiannya. Irene sudah bersiap untuk pulang.

"Kau sempurna, sayang ini hanya akan terjadi sekali saja"

"Terima kasih Taeyeon unnie, terima kasih sudah membantuku"

"Kau tak perku berterima kasih, aku senang kau kini tau apa yang kau inginkan. Go get that girl, tell her!"

"Ya kau benar unnie. Terima kasih banyak"

Irene telah selesai berkemas. Ia tak sabar untuk segera menemui sahabatnya, sahabat yang sudah sejak lama secara tak sadar ia cintai. Gadis yang selalu bersamanya selama 12 tahun ini. Gadis yang ia abaikan karena Suho, gadis yang saat ini meninggalkannya karena Jimin. Ya, gadis itu adalah Kang Seulgi.

******

Tulisan pertama banget seumur hidup, minta sarannya dong:)



Denial (Seulrene 21+ NC WARNING ⚠️⚠️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang