The Innocent

4.8K 181 14
                                    

Irene berjalan cukup cepat keluar dari apartment Taeyeon. Ia menuju lift dan menekan tombol ke basement.

Sampai di parkiran, Irene bergegas menuju mobilnya. Irene dengan terburu-buru masuk ke dalam mobil dan menyalakan mesin. Dalam keadaan terburu seperti ini pun, seorang Irene yang perfeksionis tidak lupa memakai seatbeltnya, ia kemudian meraih ponselnya dan menyalakan bluetooth untuk menyambungkannya ke mobil. Irene segera menelpon Seulgi, Irene tak sabar untuk langsung menghubungi Seulgi dan mengungkapkan perasaan yang telah ia pendam selama ini. Irene ingin menemuinya saat ini juga. Di manapun Seulgi sekarang, dia akan menemuinya.

Mobil Irene mulai meninggalkan kawasan apartment mewah tempat Taeyeon tinggal. Irene merasa lega, pada akhirnya dia bisa dengan yakin menyatakan bahwa ia benar-benar mencintai Seulgi. Bertahun-tahun ia terjebak dengan perasaan asing yang membuatnya bingung, perasaan yang sulit diterima bahkan oleh akal sehatnya. Bagaimana bisa seorang Irene yang perfeksionis, menerima dirinya yang tidak seperti sebagian besar wanita lain, ya dia tidak benar-benar mencintai Suho. Ia hanya tidak ingin mengakui bahwa ia bukanlah wanita sempurna yang akan diterima di masyarakat. Irene benci mengakui bahwa ia tertarik dengan Seulgi. Tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa dia juga senang, karena yang dia cintai adalah seorang Kang Seulgi.

***

Akhirnya Seulgi mengangkat telponnya.

"Hmm halo Joohyun unnie, ada apa?", tanya Seulgi dengan suara yang sedikit parau. Sepertinya dia terbangun dari tidurnya. Benar, Irene lupa ini sudah pukul 2 malam.

"E-eh ha-halo Seul. Apakah aku mengganggumu?" Irene tiba-tiba saja merasa gugup mengingat dia akan segera menemui Seulgi dan mengungkapkan perasaannya.

"Tidak juga, sebenarnya ada apa? Apa unnie ada masalah? Unnie ada dimana?", tanya seulgi sedikit khawatir. Ia mulai sadar dan mata monolidnya telah terbuka sempurna.

"Hmm Seulgi-ah apa kau ada di apartment mu?", tanya Irene hati-hati.

Benar, sejak beberapa saat lalu Seulgi meninggalkan dorm dan memutuskan untuk tinggal sendiri. Ia membeli apartment kemudian segera pindah dari dorm. Kamar Seulgi di dorm memang sangat kecil, dia mulai tidak nyaman karena dia butuh tempat untuk menyusun barangnya yang semakin banyak.

"Ya, aku di apartment. Sebenarnya ada apa? Apa unnie bisa membuatku mengerti? Unnie tidak apa apa kan? Sekarang unnie ada dimana? Aku jemput saja, ya?", tanya Seulgi tak sabar. Sepertinya Seulgi mulai khawatir karena Irene tidak biasanya seperti ini, menelpon tengah malam tanpa memberinya pesan terlebih dahulu. Seulgi bertanya dengan terburu-buru, ia segera bangun dan mencari coat serta kunci mobilnya. Seulgi bersiap menjemput Irene.

"Tidak perlu Seul, aku sudah di jalan. Hmm, seulgi-ah apakah tidak apa-apa jika aku pergi ke apart mu sekarang?", tanya Irene semakin gugup.

"Astaga! Unnie menyetir sendiri? Tengah malam begini? Bagaimana jika terjadi sesuatu? Isshh, unnie kau benar-benar senang sekali membuatku khawatir. Yasudah aku akan menunggu di parkiran. Jangan matikan telponnya!"

IRENE'S POV

Seulgi masih seperti biasanya, ia selalu manis. Selalu baik seperti itu. Tapi kenapa ya, rasanya jantungku menjadi semakin tidak karuan? Kenapa hari ini, perhatiannya terasa berbeda? Kenapa jantungku berdebar hanya dengan mendengar suaranya?

Aku mencoba mengatur detak jantungku. Aku tidak boleh mengacaukan semuanya. Aku sangat gugup. Tetapi jujur, aku juga sangat senang.

Aku senang sekali, aku akan segera menemui Seulgi. Aku senang dia mengkhawatirkanku. Aku senang saat dia berubah menjadi beruang sok galak, jika sedang khawatir seperti itu. Aku senang sekali, karena Seulgi tidak pernah sedikitpun membuatku kecewa, dia selalu bisa memperlakukanku dengan baik. Dia tidak pernah gagal membuatku merasa sebagai manusia paling berharga di dunia. Aku senang karena aku akan segera mengatakan itu padanya. Aku akan mengatakan betapa bahagianya aku ketika bersamanya.

Denial (Seulrene 21+ NC WARNING ⚠️⚠️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang