066.

28 0 0
                                    

Aku menahannya.
Ya, semuanya, aku menahannya.

Sekali-kali aku ingin lari.
Sekali-kali aku ingin menyusul pendahuluku.

Yang pecah belah, dirangkul.
Setelah itu dilepaskan, pecah belah lagi.

Yang jatuh luruh, direngkuh.
Setelah itu dibuyarkan, jatuh luruh lagi.

Itu siklus.
Ya, semuanya, pasti ada siklusnya.

Yang terpenjara pada kelam malam, hanya aku dan semua kata-kata memohon yang terperangkap didalam leherku.

Ya, semuanya, aku menahannya.

Jakarta,
Sun, 7 February

Dear DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang