Aku menahannya.
Ya, semuanya, aku menahannya.Sekali-kali aku ingin lari.
Sekali-kali aku ingin menyusul pendahuluku.Yang pecah belah, dirangkul.
Setelah itu dilepaskan, pecah belah lagi.Yang jatuh luruh, direngkuh.
Setelah itu dibuyarkan, jatuh luruh lagi.Itu siklus.
Ya, semuanya, pasti ada siklusnya.Yang terpenjara pada kelam malam, hanya aku dan semua kata-kata memohon yang terperangkap didalam leherku.
Ya, semuanya, aku menahannya.
Jakarta,
Sun, 7 February
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Diary
RandomJangan menilai orang dari satu sisi aja. Kalo lo cuma nurutin ego lo, lo cuma bisa liat sisi negatif orang yang lo nilai.