13

44 37 2
                                    

Sekarang jam sudah menunjukan pukul 19:08 dan banyu masih sibuk dengan kegiatan belajarnya, mengerjaka pr dia memang selalu menyempatkan waktu untuk mengerjakannya walaupun dia sendiri harus begadang, karena dia tidak ingin repot di sekolah.

"Bang ayok makan masakannya udah Mateng nih" ujar fildza sambil menggedor-gedor pintu kamar abangnya itu

"Iya, bisa sabar engga sih za, nanti pintu kamar KK jebol gimana coba mau tanggu jawab kamu ha" jawab banyu dengan membuka pintu kamarnya dan meninggalkan pr yang tadi di kerjanya.

"Yang bener aja, cuman di gitu
In aja pintunya jebol, rapuh banget kayak Abang gua hahahaha" tawa dari fildza menggema karena berhasil menggoda abangnya.

"Sotoy amat kamu za"

"SSG"

Banyu melongo karena ucapan adeknya itu "kalau temen KK ada di sini pasti dia bilang 'kata-kata gua tu' pasti za"

"Ih biarin aja, udah ah kata bunda cepetan turun" ujar fildza.

"Iya bentar aku beresin bukunya dulu" jawabnya.

Setelah dirasa sudah rapi banyu langsung turun kebawah untuk makan malam Dan duduk di sebelah adeknya

"Sini bunda ambillin makanannya yah" ujar bunda yang sedang mengambilkan makanan ke suaminya.

Banyu mengambil makanannya sendiri ya nasib orang jomblo.

Dan merekapun makan makanan itu dengan lahap dan tanpa tersisa, piring sama sendoknya masih ada ya guys masak banyu makan sama piring dan sendoknya dih emang Buto ijo.

"Asa'alamualaikum"

"Wa'alaikum salam" ujar keluarga itu dengan serempak.

"Kayaknya ada tamu" ucap bunda

"Masak maling bun, kalau maling enggak ngucapin salam dong harusnya" jawab fildza ngelantur.

"Iya udah sana bukain"

"Iya Bun"

Tanpa ba bi Bu lagi banyu langsung menuju pintu utama dan membuka pintu itu hingga menampilkan teman-temannya berada di sana.

"Ngapain"

"Mau bab" jawab bastian dan menimbulkan kernyitan yang ada di kening banyu dan ke 3 teman lainya.

"Ya mau main lah, masak bab di rumah orang, rumah gua aja ada wc nya dan lagi masak gua mau bab Bawak pasukan ih ogah kali lah" ujar Bastian sedikit ngegas.

"Ouh ya udah masuk" banyu mempersilahkan teman-temannya itu untuk masuk.

"Ke kafe aja yuk, bosen nih gua, mau Liat cewek bening, Mana tau aja ada yang nyantol sama ke gantengan gua"

"PD banget Lo yak"

"Udah lah sekip aja perdebatan yang unfaedah ini nanti lanjut lagi kalau udah sampek" lerai bumi dan mendapat anggukan dari mereka semua.

"Oke gua ambil jaket dulu sama pamit, kalian enggak mau masuk dulu bentar" ujar banyu.

"Enggak" jawab serempak mereka entah apa yang merasuki teman-teman banyu hingga tidak mau masuk ke dalam rumahnya

"Iya udah kita tunggu di motor ya bay" tanya banyakta

"Hem..." Deheman banyu sebagai jawaban dari pertanyaan Budi tadi.

Setelah mengambil jaket, kunci, helem, dan tak lupa dia berpamitan kepada kedua orang tuanya.

~~~~~~~

sekarang banyu tengah mengendarai motornya dengan teman-temannya dan menuju salah satu kafe.

setibanya mereka di sana mata mereka membulat karena melihat perkelahian antara seorang lelaki yang bertubuh besar dan seseorang yang sangat cantik tapi memakai pakaian yang seksi tentunya namun tubuh perempuan itu sangat kecil, dan postur perempuan itu?, banyu sangat familiar dengan postur tubuh perempuan itu karena dia sudah beberapa kali melihatnya

Merek membulatkan matanya ketika perempuan itu handal dalam bela diri dan

set set set

Lawan perempuan itu telah tumbang karenanya tentunya, hanya dalam hitungan detik.

"Bajingan Lo!!!"ucapnya kepada lelaki yang sudah sedikit tua namun tidak terlalu tua juga la ya.

"Urusan kita belom selesai! Inget itu!" ujar perempuan itu dengan raut wajah yang sangat sulit untuk di artikan dan siapa saja yang melihatnya bakalan takut, ngeri juga.

akhirnya  perempuan itu berlalu pergi dari kafe tersebut.

Para cogan yang tadinya mematung kini sudah kembali normal lagi tapi mereka masih syok dengan kejadian ini, karena baru kali pertama mereka melihat kejadian tadi.

"Jadi masuk enggak?" Tanya banyu.

"Yuk" jawab banyaknya.

merekapun masuk dan memesan minuman.

setelah pesananya datang mereka melanjutkan percakapan mereka yang sempat tertunda tadi karena ada pelayan yang memberikan pesanan mereka.

"Itu cewek yang nonjok banyu bukan sih" ujar Bastian

"Iya tuli, iya, dari tadi di bilang iya, iya, iya, masih aja tanya kan yang jawab jadi geregetan" sewot Budi

"Idih sewot kali masnya"

"Auk ah gelap"

"Tapi kek nya dia bukan cewek biasa deh" sotoy Budi.

"Hem...??" Bastian nampak berpikir dan "kayaknya tu perempuan rentenir dah atau anak rentenir jago kali bela dirinya"

"Anak rentenir palak Lo, apa jaminannya dia anak rentenir coba"

"Ya kan dia jago bela diri"

"Serah dah serah" ujar Budi

"Markas" titah banyu tiba-tiba

"La ilah belom abis ini bay"

Banyu tidak mendengarkan ucapan bastian dia menaruh uang di meja dan, dia berjalan keluar dari kafe tersebut menuju ke motornya dan melajukanyaa ke markas bersama teman-temannya.

*******
Halo halo ha

Seperti biasa uang parkir vote sama komen oke okeh lah

Maaf jika ada typo

Annika[Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang