Page four 〘 A Failure 〙

421 49 7
                                    

Uchiha Mansion, 22

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Uchiha Mansion, 22.30

Tadi siang Sakura telah mengurus kematian kedua orangtuanya dan melakukan beberapa konfirmasi juga wawancara media. Sakura yang berstatus anak dari sang pemimpin Haruno Comp, Kizashi Haruno tentu saja menjadi serbuan media. Sakura lebih memilih diam mengenai kejadian sesungguhnya dibalik kematian orangtuanya dan mengatakan bahwa kebakaran yang terjadi adalah murni kecelakaan.

Selepas itu, Sakura menemui pengacara keluarganya untuk mengurus semua hak waris miliknya. Dan tentu saja Haruno Comp jatuh ke tangan Sakura dan semua aset milik Kizashi di alihkan atas namanya.

Sakura awalnya berniat untuk melarikan diri dari Uchiha Sasuke dengan memanfaatkan hal tersebut. Namun itu hanya menjadi rencana belaka karena pengawal suruhan Sasuke yang berjumlah sekitar 20 orang tengah memantaunya dari kejauhan. Dengan terpaksa Sakura harus kembali ke kediaman sang Uchiha itu.

Dan disinilah Sakura sekarang.
"Sekarang jelaskan apa tujuanmu. " Sakura kini sedang duduk tepat di depan Sasuke dan hanya berbatasan sebuah meja kerja. Ya mereka sekarang sedang berada di ruang kerja Sasuke.

"Menjatuhkan Gaara dan menghilangkan semua aset yang dimilikinya. " Sasuke berucap dengan tenang.

"Kenapa kau begitu berambisi untuk menjatuhkannya? " Sakura tentu saja tidak akan menyetujuinya dengan mudah jika tidak memiliki alasan yang jelas.

"Dia bekerjasama dengan pemerintah negara untuk melancarkan semua bisnis gelapnya. "

"aku tidak tau bahwa Perusahaan Gaara terjun dalam dunia itu. Aku lebih percaya jika kau lah yang bekerjasama dengan pemerintah negara untuk melakukan bisnis gelap. " Ucap Sakura dengan polos.

"Terserah padamu percaya atau tidak. Untuk tugasmu, akan aku jelaskan besok. Sekarang kau bisa pergi ke kamarmu. "

"Tunggu, ada yang ingin aku tanyakan padamu Sa-"

"Keluar. " Sasuke menyandarkan tubuhnya di kursi sambil menutup matanya dan memijat pangkal hidungnya. Dia tidak ingin mendengar apapun saat ini karena kepalanya sedang sakit.

Sakura menatap tajam ke arah Sasuke lalu berjalan keluar ruangan tak lupa menutup pintu dengan emosi hingga menimbulkan suara yang lumayan keras.

Mendengar bunyi pintu yang dibanting membuat Sasuke semakin merasa pusing. Sasuke sampai berpikir untuk melakukan operasi penggantian kepala baru, agar kepalanya tidak sering sakit lagi.

"Merepotkan. "

.  .  .  .  .  .  .  .  .

Sakura berjalan menuju ke arah kamarnya yang sedikit jauh dari ruangan Sasuke tadi. Dan saat tiba dikamarnya Sakura mendudukan dirinya di atas kasur yang besar dan empuk itu.

"Aku memiliki waktu untuk melarikan diri dari sini hingga esok hari. Tempat ini membuatku sangat muak karena harus melihat wajah pembunuh itu setiap waktu. " Sakura kini berniat untuk melakukan percobaan melarikan diri yang kedua kalinya.

Sakura berjalan menuju balkon kamarnya yang menghadap ke arah belakang rumah yang terdapat sebuah taman. Mengamati keadaan dengan teliti dan mencari posisi kamera CCTV dengan sangat cermat.

Menurut penglihatannya mansion ini tidak memiliki penjagaan yang ketat saat malam hari. Karena bisa dilihat bahwa yang di jaga hanyalah pintu masuk dan gerbang yang berada di depan sana. Pencahayaan di taman belakang juga sangat minim dan terdapat beberapa sudut yang tidak tertangkap kamera.

Setelah menyiapkan dirinya dengan mengganti pakain yang berwarna lebih gelap, Sakura langsung memulai rencana yang sudah ia susun dengan rapih di dalam kepalanya.

"Saki lakukanlah yang terbaik. " Sakura menyemangati dirinya sendiri sebelum memulai rencananya.

Kini Sakura berdiri di balkon kamarnya dan bersiap untuk melompat kebawah. Jika kalian pikir Sakura takut, tentu saja kalian salah karena Sakura bukanlah seorang gadis yang hanya bisa berteriak meminta pertolongan.

Sakura melompat dan menginjakan kakinya dengan sempurna di atas tanah. Kemudian dia berjalan menuju ke tembok tinggi yang merupakan pagar pelindung mansion itu. Sakura berjalan dengan rute yang sudah di tentukannya. Tujuan Sakura adalah sebuah pohon yang tingginya hampir menyamai dinding pembatas. Sakura berencana untuk menggunakan pohon itu sebagai alternative untuk melewati dinding.

Sakura berjalan dengan pelan dan sangat hati-hati hingga Sakura bisa memastikan bahwa sejauh ini rencananya berjalan dengan sangat lancar.

Tapi semuanya menjadi sia sia saat tangan seseorang tiba-tiba menggait lehernya dan menariknya dengan sangat kencang hingga Sakura merasa tubuhnya menabrak sesuatu dibelakang dan pernapasannya tersendat karena ditarik secara paksa. Di tengah kepanikannya itu dengan tak terduga sebuah benda besi yang lumayan dingin menyentuh kepalanya.

'Aku tertangkap.' hanya itulah isi pikiran Sakura sekarang.

"Aku memintamu beristirahat di kamar bukan melarikan diri dari kamarmu, Sakura. " Sasuke berucap tepat di telinga Sakura hingga membuat tubuh Sakura meremang. Terdengar sangat berat dan menusuk.

Sakura terdiam dan sidikit rasa takut menyerang dirinya karena sebuah pistol kini berada tepat di kepalanya, dan tangan Kiri Sasuke yang melingkar tepat di lehernya siap untuk menikam Sakura kapan saja.

"Sasuke lepaskan. " Sakura mencoba untuk meminta Sasuke melepaskan dirinya. Namun Sakura tau bahwa hal itu sangat tidak mungkin.

Dan tebakannya benar. Sesaat setelah itu, Sakura merasakan tangan Sasuke semakin memperkuat tekanan di lehernya hingga membuat Sakura kesulitan untuk bernapas. Tangan Sakura mencoba untuk melepaska tangan Sasuke darinya, namun tentu saja tidak berhasil.

Sasuke menjatuhkan pistol yang dipegangnga ke tanah. Dan itu membuat Sakura sedikit terkejut. Kemudian Sasuke merogoh sesuatu dari saku celananya dan itu adalah sebuah.... Pisau lipat.

Sakura kini semakin merasa terpojok saat dirasa sebuah benda dingin dan tajam menggores pipinya. Darah mengalir keluar dari pipi Sakura yang halus. Dan tak hanya itu, Sakura merasakan bahwa tangan Sasuke semakin kuat menekan Sakura. Sakura kesulitan bernapas dan pandangannya mulai buram. Hingga titik pertahanan terakhirnya, Sakura pingsan karena kehabisan oksigen dan darah mengalir dengan bebas keluar dari pipinya.

" Selamat tidur, Sakura. " Sasuke menahan tubuh Sakura yang sudah tidak sadarkan diri dan menjatuhkan pisau lipatnya ke tanah.

.

.

.

𝙏𝙤 𝙗𝙚 𝙘𝙤𝙣𝙩𝙞𝙣𝙪𝙚𝙙 . . .

Chapter four finish!
See u..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 09, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The UchihaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang