Haloooh, bagaimana kabar kalian? Semoga selalu baik-baik aja, yaaa!Eva udah kayak makhluk fantasi yaa🥺
Absen vote yuuk, dapat nomor ganjil apa genap? Kalau genap ditemenin Lief jalan seharian, dapat ganjil ditemenin tidur semalaman. Nanti Lief yang berdiri jaga pintu 😂Paling jauh, Evanna pernah mengunjungi desa Wellwalen. Itu pun dia harus menempuh jarak lumayan jauh dengan Lisele dengan kereta kuda milik Pak Hanse. Memang, Pak Hanse terkenal memiliki banyak barang-barang yang dibutuhkan oleh penduduk Ellesmere, dan Evanna sering dibantu oleh pria paruh baya itu.
Semua terjadi benar-benar cepat, bahkan kala Lief berkata beberapa saat lalu, Evanna melihat kilatan cahaya yang begitu silau sebelum tubuhnya seolah tertarik oleh pusaran kuat dan terlambungkan dengan tinggi.
Jadi, ketika dalam satu kedipan mata Evanna melihat sesuatu pemandangan yang tidak pernah ia lihat sebelumnya. Angin seketika menyibak rambutnya dengan deras dan kedua pupilnya membola takjub. Gadis itu yakin jika tiga puluh menit tidak akan cukup untuk memahami apa yang terjadi. Evanna masih bisa merasakan lengan Lief terlingkar pada pinggangnya, dan ujung sepatu bootsnya perlahan menapak di atas hamparan batu pipih yang disusun sedemikian rupa.
"Yap, pijakkan kakimu pelan-pelan," himbau Lief sembari menuntun tangan Evanna dan mengeratkan pelukannya.
Suara deras air terasa memanjakan telinga, tetapi juga menyita rasa ngeri. Ketika Evanna sedikit melirik, ada sebuah sungai besar dengan air berwarna ungu dan biru yang indah sekali. Bahkan Evanna bisa melihat air itu berkilau seperti membawa kerlip mutiara hancur. Jembatan ini benar-benar besar.
"Bagaimana menurutmu?" tanya Lief kala memastikan ekspresi Evanna dengan senyuman manis yang tidak sungkan untuk tersulam.
Evanna masih berusaha mengerjabkan mata, bibirnya terperangah tidak tahu lagi apa yang harus ia katakan. Tempat ini melebihi ekspetasi yang pernah hinggap pada benaknya. Pohon-pohon yang tumbuh terasa berbeda dari apa yang ada di bumi. Ada daun yang selembut kapas, berwarna putih, kuning, biru bahkan hijau emerald indah seperti mata Lief. Langitnya berwarna jingga perpaduan oranye persik yang lembut. Apakah ini tempat di mana Lief berasal? Burung berwarna putih dengan ekor panjang terbang di atas kepalanya.
"Kita sudah sampai?" tanya Evanna sembari berusaha melepaskan lengan Lief, dan sang Malaikat Maut menjauhkan tangannya.
"Belum," jawab Lief, "Ini bukan Ethereal bagian selatan, tapi ini memang Ethereal. Setidaknya, kau masih aman berada di sini jika tidak ketahuan."
Evanna tidak tahu gelegak apa yang menyergapnya, tapi ia yakin ini bukanlah tempat yang nyaman untuk digunakan berjalan-jalan dan bergulingan—ia masih mengingat ucapan Lief jika tempat ini tidak untuk manusia hidup sepertinya. Tapi sungguh demi apapun, kala Evanna merangkum sebuah bangunan tinggi menjulang ke langit dengan atap runcing yang megah, ia tidak bisa menyembunyikan rasa takjubnya. Bagunannya berwarna putih, perak, hitam yang beradu menjadi satu dengan indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
String of Soul
FantasyMenjadi malaikat maut memang tidak mudah. Banyak persyaratan yang harus dipenuhi, mulai dari pemilihan hewan totem, fitting baju dinas, dan wajib lulus dari sekolah Undertaker untuk mendapatkan lisensi 'Pencabutan Nyawa' Peraturan abadi dan damai ha...